Hordeolum Internal, Infeksi Pada Kelopak Mata Bagian Dalam yang Perlu Diwaspadai

  • Rendi Sihombing
  • Apr 11, 2025
Hordeolum Internal

Hordeolum, atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “bintitan”, adalah infeksi akut yang terjadi pada kelenjar kelopak mata. Meski banyak orang menganggapnya sepele, hordeolum sebenarnya dapat menyebabkan ketidaknyamanan serius jika tidak ditangani dengan tepat. Salah satu bentuk hordeolum yang lebih dalam dan kadang lebih menyakitkan adalah hordeolum internal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang apa itu hordeolum internal, penyebabnya, gejala yang muncul, cara diagnosis, pengobatan, serta pencegahannya.

Apa Itu Hordeolum Internal?

Hordeolum internal adalah infeksi bakteri yang terjadi pada kelenjar meibomian, yaitu kelenjar yang terletak di dalam kelopak mata, tepatnya di bagian dalam garis kelopak atas maupun bawah. Berbeda dengan hordeolum eksternal yang biasanya terlihat seperti jerawat kecil di tepi kelopak mata, hordeolum internal lebih tersembunyi dan terjadi di bagian dalam kelopak, sehingga kadang tidak langsung terlihat dari luar.

Infeksi ini menyebabkan pembengkakan lokal yang terasa nyeri dan bisa disertai kemerahan, serta membuat mata terasa tidak nyaman, bahkan nyeri saat berkedip.

Penyebab Hordeolum Internal

Penyebab Hordeolum Internal

Hordeolum internal hampir selalu disebabkan oleh infeksi bakteri, paling sering oleh Staphylococcus aureus, yang merupakan bakteri umum yang hidup di kulit manusia. Infeksi terjadi ketika:

  • Kelenjar meibomian tersumbat oleh minyak, kotoran, atau sel kulit mati.
  • Bakteri masuk dan berkembang biak di dalam kelenjar tersebut.
  • Sistem kekebalan tubuh bereaksi, menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan.

Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena hordeolum internal antara lain:

  • Kebersihan mata yang buruk
  • Menggosok mata dengan tangan kotor
  • Menggunakan kosmetik kadaluarsa atau tidak bersih
  • Pemakaian lensa kontak yang tidak higienis
  • Riwayat blefaritis (radang kelopak mata)
  • Kondisi kulit seperti rosacea atau dermatitis seboroik
  • Sistem imun yang lemah

Gejala Hordeolum Internal

Karena lokasinya yang tersembunyi di dalam kelopak mata, gejala hordeolum internal bisa terasa lebih parah daripada hordeolum eksternal. Gejala umumnya meliputi:

  • Pembengkakan di dalam kelopak mata
  • Rasa sakit atau nyeri saat menekan kelopak atau saat berkedip
  • Kemerahan pada bagian dalam atau luar kelopak mata
  • Sensasi “ganjel” atau seperti ada benda asing di mata
  • Mata berair atau lebih sensitif terhadap cahaya

Dalam kasus lebih lanjut, bisa muncul nanah di dalam benjolan, dan kadang bisa pecah sendiri.

Diagnosis

Biasanya, diagnosis hordeolum internal cukup dilakukan melalui pemeriksaan fisik langsung oleh dokter mata. Dokter akan memeriksa kelopak mata secara hati-hati, baik dari luar maupun bagian dalam, untuk menentukan letak dan jenis infeksi.

Tidak dibutuhkan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium kecuali pada kasus yang kambuh berulang atau tidak merespons pengobatan standar.

Pengobatan Hordeolum Internal

Kebanyakan kasus hordeolum internal akan membaik sendiri dalam beberapa hari hingga satu minggu, terutama jika dijaga kebersihannya dan diberikan perawatan rumahan yang tepat. Namun, karena infeksinya berada lebih dalam, penanganannya bisa sedikit berbeda dari hordeolum eksternal.

Berikut beberapa cara penanganan:

1. Kompres Hangat

Dilakukan 3–4 kali sehari selama 10–15 menit.

Membantu membuka sumbatan kelenjar dan mempercepat pengeluaran nanah secara alami.

2. Obat Antibiotik

Jika infeksi cukup parah atau tidak kunjung membaik, dokter bisa meresepkan antibiotik topikal (salep mata) atau bahkan antibiotik oral jika disertai infeksi jaringan sekitar.

3. Obat Pereda Nyeri

Jika nyeri cukup mengganggu, obat seperti paracetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk meredakan peradangan.

4. Tindakan Drainase (Jika Perlu)

Jika benjolan tidak mengecil atau justru membesar dan menimbulkan abses, dokter mungkin perlu melakukan insisi dan drainase, yaitu membuka sedikit bagian kelopak mata untuk mengeluarkan nanah.

Catatan penting: Jangan pernah mencoba memencet atau memecahkan benjolan sendiri, karena bisa menyebabkan infeksi menyebar atau luka permanen pada jaringan mata.

Perbedaan Hordeolum Internal vs. Eksternal

Hordeolum Internal

  • Letak Di dalam kelopak mata (kelenjar meibomian)
  • Tampilan Sulit dilihat, lebih tersembunyi
  • Nyeri Biasanya lebih nyeri dan dalam
  • Perawatan Sering memerlukan antibiotik atau drainase

Hordeolum Eksternal

  • Di tepi kelopak (kelenjar Zeiss/Moll)
  • Tampak seperti bisul kecil di tepi kelopak
  • Nyeri ringan hingga sedang
  • Biasanya sembuh dengan kompres hangat

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Meski jarang, jika tidak ditangani dengan baik, hordeolum internal bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Kista chalazion – jika infeksi reda tapi kelenjar tetap tersumbat
  • Infeksi menyebar ke jaringan sekitar (selulitis orbita)
  • Gangguan penglihatan sementara jika pembengkakan menekan bola mata

Cara Mencegah Hordeolum Internal

Pencegahan sangat penting terutama bagi orang yang sering mengalami bintitan berulang. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Cuci tangan secara rutin dan hindari menyentuh mata dengan tangan kotor.
  • Bersihkan kelopak mata dengan lembut menggunakan kapas dan air hangat, terutama jika sering berjerawat atau berminyak.
  • Hindari penggunaan kosmetik mata yang sudah lama atau tidak higienis.
  • Bersihkan lensa kontak dengan benar dan ganti secara berkala.
  • Konsultasikan ke dokter jika memiliki riwayat blefaritis atau masalah kelopak lainnya.

Kesimpulan

Hordeolum internal adalah infeksi yang terjadi di dalam kelopak mata, tepatnya di kelenjar meibomian. Meskipun tampak ringan, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan yang signifikan. Dengan penanganan yang tepat — baik melalui kompres hangat, antibiotik, atau intervensi medis bila perlu — kondisi ini bisa sembuh total tanpa komplikasi.

Yang terpenting adalah menjaga kebersihan mata dan menghindari kebiasaan buruk seperti mengucek mata atau menggunakan produk mata yang tidak higienis.

Jika Anda mengalami gejala yang tidak membaik dalam beberapa hari atau sering mengalami bintitan berulang, sebaiknya periksakan ke dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *