Hordeolum Internal Apakah Berbahaya? Penjelasan Lengkap dari Gejala hingga Penanganan

  • Rendi Sihombing
  • Apr 14, 2025
Hordeolum Internal Apakah Berbahaya

Penyakit mata sering kali dianggap ringan dan tidak terlalu mengkhawatirkan, namun ada beberapa kondisi yang bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu kondisi yang kerap dianggap sepele tapi bisa menimbulkan masalah jika dibiarkan adalah hordeolum, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai bintitan.

Namun, tidak semua hordeolum sama. Ada dua jenis hordeolum, yakni eksternal dan internal. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang hordeolum internal apakah berbahaya, apa penyebabnya, bagaimana gejalanya, serta cara terbaik untuk menangani dan mencegahnya.

Apa Itu Hordeolum Internal?

Hordeolum internal adalah infeksi akut yang terjadi pada kelenjar meibomian yang berada di dalam kelopak mata. Kelenjar meibomian adalah kelenjar kecil yang memproduksi minyak untuk menjaga agar permukaan mata tetap lembap dan tidak cepat kering.

Berbeda dengan hordeolum eksternal yang terjadi di dekat bulu mata dan bisa terlihat dari luar, hordeolum internal terjadi di bagian dalam kelopak mata, sehingga lebih sulit dilihat secara langsung dan kadang terasa lebih nyeri karena lokasinya yang lebih dalam.

Penyebab Hordeolum Internal

Penyebab utama hordeolum internal adalah infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini sebenarnya sering ditemukan di kulit manusia dan umumnya tidak berbahaya. Namun, ketika masuk ke dalam kelenjar meibomian yang tersumbat atau iritasi, bakteri ini bisa berkembang biak dan menyebabkan peradangan.

Faktor-faktor pemicu antara lain:

  • Kebersihan mata yang buruk
  • Sering menyentuh mata dengan tangan kotor
  • Menggunakan kosmetik mata yang sudah kedaluwarsa
  • Kurang membersihkan sisa makeup
  • Menggunakan lensa kontak tanpa sterilisasi yang baik

Kondisi kulit tertentu seperti blefaritis (peradangan kelopak mata)

Gejala Hordeolum Internal

Gejala Hordeolum Internal

Gejala hordeolum internal cukup khas, dan seringkali terasa lebih mengganggu dibandingkan hordeolum eksternal. Beberapa gejala yang umum dirasakan antara lain:

  • Nyeri di bagian dalam kelopak mata
  • Bengkak dan kemerahan
  • Rasa mengganjal saat berkedip
  • Kelopak mata terasa berat atau membengkak penuh
  • Sensasi hangat di area yang terinfeksi
  • Kadang muncul titik kuning di bagian dalam kelopak, menandakan nanah

Dalam beberapa kasus, dapat memengaruhi penglihatan sementara karena tekanan pada bola mata

Apakah Hordeolum Internal Berbahaya?

Secara umum, hordeolum internal tidak bersifat mengancam nyawa dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari. Namun, karena letaknya di dalam kelopak mata, infeksi ini bisa lebih serius dibandingkan hordeolum eksternal dan berisiko menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan benar.

Beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi jika dibiarkan:

  • Pembentukan abses: Jika infeksi berkembang, bisa terbentuk kumpulan nanah yang membutuhkan tindakan pembedahan kecil untuk mengeluarkannya.
  • Chalazion: Jika hordeolum tidak sembuh total, bisa berubah menjadi chalazion, yaitu benjolan keras yang tidak nyeri, dan kadang perlu tindakan bedah untuk mengangkatnya.
  • Infeksi menyebar: Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bisa menyebar ke jaringan sekitar mata (selulitis orbita), yang merupakan kondisi serius dan memerlukan perawatan medis segera.
  • Gangguan penglihatan sementara: Karena tekanan dari pembengkakan, penglihatan bisa menjadi buram.

Oleh karena itu, meskipun tidak terlalu berbahaya dalam kebanyakan kasus, hordeolum internal tetap harus ditangani dengan baik untuk menghindari komplikasi.

Cara Mengobati Hordeolum Internal

Berikut adalah langkah-langkah penanganan yang disarankan untuk mengobati hordeolum internal:

1. Kompres Hangat

Melakukan kompres hangat pada kelopak mata selama 10–15 menit, 3–4 kali sehari, dapat membantu melunakkan nanah dan mempercepat pecahnya abses secara alami.

2. Jangan Dipencet

Meskipun terasa menggoda untuk memencet benjolan, jangan pernah mencoba memecahkan hordeolum sendiri, terutama yang berada di dalam kelopak. Hal ini bisa memperburuk infeksi atau menyebarkan bakteri ke area lain.

3. Gunakan Salep atau Obat Tetes Antibiotik

Dokter mata mungkin akan meresepkan salep mata atau tetes mata antibiotik untuk membantu melawan infeksi. Dalam kasus yang lebih berat, antibiotik oral bisa diberikan.

4. Hindari Pemakaian Makeup dan Lensa Kontak

Selama proses penyembuhan, hindari menggunakan makeup mata atau lensa kontak yang bisa memperparah infeksi atau menghambat proses pemulihan.

5. Operasi Drainase

Jika benjolan tidak kunjung membaik, dokter mungkin akan melakukan drainase kecil (insisi) untuk mengeluarkan nanah dari dalam kelopak mata.

Pencegahan Hordeolum Internal

Untuk mencegah munculnya hordeolum internal di kemudian hari, beberapa langkah berikut dapat diterapkan:

  • Jaga kebersihan tangan dan wajah, terutama sebelum menyentuh area mata.
  • Bersihkan makeup secara menyeluruh setiap malam, dan hindari berbagi alat makeup dengan orang lain.
  • Ganti maskara dan eyeliner secara berkala — idealnya setiap 3 bulan.
  • Sterilkan lensa kontak sebelum dan sesudah pemakaian.
  • Jika Anda memiliki riwayat blefaritis atau kondisi kulit lainnya, rutinlah kontrol ke dokter mata.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera temui dokter jika:

  • Bengkak tidak kunjung reda setelah 1 minggu
  • Nyeri semakin hebat
  • Muncul demam
  • Penglihatan menjadi buram
  • Terlihat tanda-tanda nanah yang tidak membaik

Kesimpulan

Hordeolum internal bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Meskipun sebagian besar kasus bisa sembuh sendiri, infeksi yang terjadi di bagian dalam kelopak mata ini berisiko lebih tinggi menimbulkan komplikasi jika dibandingkan dengan hordeolum eksternal. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini, menjaga kebersihan mata, dan tidak ragu untuk berkonsultasi ke dokter mata jika kondisi tidak membaik dalam beberapa hari.

Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup yang higienis, Anda bisa mencegah terjadinya infeksi ulang dan menjaga kesehatan mata secara optimal.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *