Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi medis yang terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme lainnya menginfeksi bagian dari sistem kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Infeksi ini lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria karena anatomi uretra yang lebih pendek.
Kode ICD untuk Infeksi Saluran Kemih
ICD (International Classification of Diseases) adalah sistem klasifikasi yang digunakan secara global untuk mencatat, melaporkan, dan menganalisis kondisi medis. Dalam ICD-10, infeksi saluran kemih memiliki beberapa kode tergantung pada lokasi spesifik infeksi dan penyebabnya:
- N39.0 – Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Spesifik
- N10 – Nefritis Interstisial Akut (Infeksi pada ginjal)
- N30.0 – Sistitis Akut (Infeksi kandung kemih akut)
- N30.1 – Sistitis Interstisial (Kronis)
- N34.1 – Uretritis Nonspesifik
- B96.2 – Infeksi Saluran Kemih akibat Escherichia coli
- B96.4 – Infeksi Saluran Kemih akibat Proteus mirabilis
- Kode ICD-10 ini digunakan oleh tenaga medis dan lembaga kesehatan untuk mencatat diagnosis dan merancang perawatan yang sesuai.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih umumnya disebabkan oleh bakteri, dengan penyebab utama sebagai berikut:
- Escherichia coli (E. coli) – Bakteri ini merupakan penyebab utama ISK, yang biasanya berasal dari saluran pencernaan.
- Klebsiella pneumoniae – Bakteri yang juga sering menyebabkan ISK, terutama pada pasien dengan sistem imun yang lemah.
- Proteus mirabilis – Dapat menyebabkan ISK yang lebih kompleks dan resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.
- Staphylococcus saprophyticus – Sering menjadi penyebab ISK pada wanita muda yang aktif secara seksual.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Gejala ISK bisa bervariasi tergantung pada bagian sistem kemih yang terinfeksi. Gejala umum meliputi:
- Sering buang air kecil, tetapi dengan volume yang sedikit
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Urine berbau tajam atau berwarna keruh
- Nyeri pada perut bagian bawah atau punggung
- Demam dan menggigil (pada infeksi yang lebih serius)
Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ISK antara lain:
- Jenis Kelamin – Wanita lebih rentan terhadap ISK karena uretra mereka lebih pendek.
- Hubungan Seksual – Aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama jika kebersihan tidak dijaga.
- Penggunaan Kateter Urin – Pasien yang menggunakan kateter dalam jangka waktu lama lebih rentan terhadap ISK.
- Diabetes – Kadar gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi karena sistem imun yang lebih lemah.
- Menopause – Perubahan hormon dapat mengurangi perlindungan alami terhadap bakteri.
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Untuk memastikan diagnosis ISK, dokter biasanya melakukan beberapa tes berikut:
- Urinalisis – Pemeriksaan urine untuk mendeteksi adanya bakteri, sel darah putih, dan tanda infeksi lainnya.
- Urine Kultur – Tes laboratorium untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan antibiotik yang efektif.
- Ultrasonografi atau CT Scan – Digunakan pada kasus yang lebih serius untuk melihat kondisi ginjal dan saluran kemih.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Pengobatan ISK umumnya melibatkan penggunaan antibiotik. Pemilihan antibiotik tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi dan tingkat keparahan infeksi. Beberapa antibiotik yang umum digunakan meliputi:
- Nitrofurantoin
- Trimethoprim-sulfamethoxazole
- Fosfomycin
- Ciprofloxacin (untuk kasus yang lebih serius)
Selain itu, pasien disarankan untuk:
- Minum banyak air untuk membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih
- Menghindari iritasi kandung kemih dengan menghindari alkohol, kafein, dan makanan pedas
- Menjaga kebersihan diri untuk mencegah infeksi berulang
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ISK meliputi:
- Menjaga Kebersihan Pribadi – Membersihkan area genital setelah buang air kecil atau besar dapat membantu mencegah penyebaran bakteri.
- Minum Air yang Cukup – Hidrasi yang baik membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.
- Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual – Dapat membantu mengurangi risiko infeksi akibat bakteri yang masuk ke uretra.
- Menghindari Produk Iritan – Sabun, pembersih kewanitaan, dan produk lainnya yang mengandung bahan kimia kuat dapat mengiritasi saluran kemih dan meningkatkan risiko infeksi.
Kesimpulan
Infeksi Saluran Kemih adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada siapa saja, terutama wanita. Dengan memahami kode ICD yang sesuai, penyebab, gejala, dan metode pengobatan, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Jika mengalami gejala ISK, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai guna mencegah komplikasi yang lebih serius.