Jenis Kabel yang Dihubungkan ke Tanah Disebut dengan Kabel

Dalam dunia kelistrikan, berbagai jenis kabel digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah kabel yang dihubungkan ke tanah. Kabel ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem kelistrikan, terutama dalam hal keselamatan dan kestabilan arus listrik. Kabel yang dihubungkan ke tanah disebut sebagai kabel ground atau kabel pentanahan.

Pengertian Kabel Ground

Kabel ground adalah jenis kabel yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik berlebih ke tanah guna mencegah bahaya seperti sengatan listrik dan kerusakan peralatan elektronik. Dalam sistem kelistrikan, grounding adalah proses menghubungkan sistem listrik ke bumi (tanah) sebagai jalur pelepasan arus listrik yang tidak diinginkan.

Fungsi Kabel Ground

Kabel pentanahan memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:

Keselamatan Pengguna

Kabel ini membantu mengalirkan arus listrik berlebih ke tanah jika terjadi kebocoran listrik, sehingga mengurangi risiko sengatan listrik bagi manusia.

Perlindungan Peralatan Elektronik

Grounding membantu melindungi perangkat elektronik dari kerusakan akibat lonjakan tegangan atau gangguan listrik.

Meningkatkan Stabilitas Sistem Listrik

Kabel ground membantu menjaga keseimbangan tegangan listrik dalam suatu instalasi, sehingga mengurangi risiko gangguan pada sistem listrik.

Pencegahan Korsleting

Dengan adanya sistem grounding, risiko terjadinya hubungan arus pendek (korsleting) dapat diminimalkan.

Jenis-Jenis Kabel Ground

Jenis-Jenis Kabel Ground

Terdapat beberapa jenis kabel yang digunakan sebagai kabel ground, antara lain:

Kabel Tembaga

Kabel tembaga adalah yang paling umum digunakan dalam sistem pentanahan karena memiliki konduktivitas listrik yang sangat baik. Kabel ini tahan terhadap korosi dan memiliki daya hantar listrik yang tinggi.

Kabel Aluminium

Digunakan sebagai alternatif dari kabel tembaga karena lebih ringan dan lebih murah. Namun, konduktivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan kabel tembaga.

Kabel Ground Braided (Jalinan Tembaga)

Kabel ini memiliki struktur jalinan yang fleksibel, sering digunakan untuk grounding peralatan elektronik dan panel listrik.

Kabel Ground Lapisan Pelindung (Shielded Ground Cable)

Jenis kabel ini memiliki pelindung tambahan yang berguna untuk mencegah gangguan elektromagnetik, umumnya digunakan pada sistem komunikasi dan peralatan sensitif lainnya.

Cara Pemasangan Kabel Ground yang Benar

Agar sistem grounding berfungsi dengan efektif, pemasangan kabel ground harus dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa langkah yang umum dilakukan dalam pemasangan kabel pentanahan:

Menentukan Titik Grounding

Titik grounding harus dipilih dengan cermat, biasanya di area dengan kelembaban cukup agar tahanan tanah lebih rendah.

Menggunakan Batang Grounding (Ground Rod)

Batang grounding dari tembaga atau baja galvanis biasanya ditanam ke dalam tanah untuk mengalirkan arus listrik dengan efektif.

Menghubungkan Kabel Ground ke Sistem Listrik

Kabel ground dihubungkan ke panel listrik utama atau langsung ke peralatan listrik untuk melindungi dari lonjakan tegangan.

Pengecekan dan Pengukuran Tahanan Tanah

Setelah pemasangan, tahanan tanah harus diukur menggunakan alat khusus untuk memastikan bahwa sistem grounding bekerja dengan baik.

Kesimpulan

Kabel yang dihubungkan ke tanah disebut dengan kabel ground atau kabel pentanahan. Kabel ini memiliki peran yang sangat penting dalam sistem kelistrikan, yaitu untuk meningkatkan keselamatan, melindungi peralatan elektronik, serta menjaga kestabilan sistem listrik. Jenis kabel yang dihubungkan ke tanah disebut dengan kabel ground yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari kabel tembaga, aluminium, hingga kabel dengan lapisan pelindung. Pemasangan yang benar sangat penting agar fungsi grounding dapat berjalan dengan optimal dan memberikan perlindungan maksimal terhadap risiko kelistrikan.