Lemak Di Bawah Mata Dan Cara Mencegah Terbentuknya Lemak

  • Rendi Sihombing
  • Okt 21, 2021
Lemak Di Bawah Mata

Salah satu masalah yang sering dialami banyak orang adalah penumpukan lemak di bawah mata. Hal ini dikarenakan keberadaan Lemak di bawah mata tersebut tentunya dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Hingga saat ini, masalah lemak di daerah ini menjadi masalah bagi banyak orang.

Apalagi bagi mereka yang semakin menua dan tidak menerapkan pola hidup sehat. Karena itu, awasi agar Anda bisa menghindari penumpukan di bawah mata ini. Anda harus tahu faktor – faktor yang menyebabkan akumulasi. Karena dengan mengetahui faktor penyebabnya, Anda bisa mulai mencegah terbentuknya lemak di bawah mata.

Bagi Anda yang saat ini mengalami masalah ini, kami juga memberikan informasi tentang cara mengatasinya.

Faktor Penyebab Lemak Di Bawah Mata

Faktor Penyebab Lemak Di Bawah Mata

Sebenarnya, ada berbagai faktor penyebab munculnya lemak di bagian ini. Seperti faktor keturunan, gaya hidup tidak sehat, terlalu banyak mengonsumsi garam, mengonsumsi protein berlebihan, terlalu sering begadang, hingga faktor usia.

Yang mana jika hal tersebut terus dilakukan, lama kelamaan akan membuat mata menjadi kendor, dan juga akan membuat timbunan lemak di bawah mata. Ini akan terjadi secara bersamaan.

Sampai saat ini memang ada yang sudah tua tapi tidak memiliki timbunan lemak di bawah mata yang hanya sebatas kerutan, tapi ya kita juga tidak bisa memungkiri ada juga yang memiliki timbunan lemak di bawah mata. Timbunan lemak yang Anda alami bisa jadi karena faktor keturunan.

Jika Anda memiliki orang tua yang berusia di atas tiga puluh, baik ayah atau ibu, dan mereka memiliki masalah ini, maka ini bisa menjadi faktor utama. Jika ternyata orang tua Anda tidak mengalami hal ini, bisa juga karena faktor lain.

Cara Mengatasi Lemak Di Bawah Mata

Jika Anda pernah mengalami masalah ini, maka cobalah untuk menghadapinya dengan bijak. Berikut beberapa cara mengatasi masalah yang bisa Anda coba.

Mengubah Pola Hidup Menjadi Lebih Sehat

Cara pertama untuk mengatasi masalah pada mata adalah dengan mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Cara yang satu ini sangat sederhana, namun cukup mudah untuk Anda lakukan jika Anda memiliki komitmen.

Mulai sekarang, cobalah untuk mengubah gaya hidup Anda secara perlahan. Niat dan realisasikan ini dengan baik. Karena bagaimanapun juga, memiliki mata yang sehat tentu menjadi dambaan setiap orang, maka untuk mendapatkannya usahakan untuk mendapatkan yang maksimal dengan menerapkan pola hidup sehat.

Contoh paling sederhana yang bisa Anda lakukan adalah memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh, dan alangkah baiknya jika Anda mengonsumsi makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Operasi

Cara lain untuk mengatasi lemak di bawah mata adalah operasi. Ini pun jika Anda melakukannya jika ternyata kondisi pada bagian mata ini sangat mengganggu. Saat melakukan perawatan ini, tentu ada beberapa hal yang akan Anda rasakan, seperti nyeri dan pendarahan.

Jadi, mari kita mulai mengatasi munculnya lemak di bawah mata dengan cara yang paling sederhana. Dan jika ternyata sudah, maka Anda bisa merujuk mata Anda ke dokter dan melakukan konsultasi.

Cara Menghilangkan Bintik Lemak Di Bawah Mata

Cara Menghilangkan Bintik Lemak Di Bawah Mata

Jika Anda menemukan bercak kuning di kelopak mata atau di sekitar area mata, itu mungkin xanthelasma (xanthelasma palpebrarum atau XP). XP adalah jenis kulit xanthoma (xanthoma) yang paling umum. Xanthoma sendiri merupakan penimbunan lemak di bawah kulit, sedangkan xanthelesma adalah xanthoma yang terjadi di area mata.

Biasanya xanthelium tidak berbahaya. Namun, kehadirannya bisa merusak penampilan. Selain itu, dalam beberapa kasus xanthelesma merupakan indikator seseorang memiliki penyakit jantung.

Berikut fakta – fakta tentang xanthelesma yang penting untuk diketahui.

1. Xantelesma Bisa Menginfeksi Siapa Saja

Meski bisa menyerang siapa saja, xanthelsma lebih sering terjadi pada orang tua. Selain itu, xanthelesma juga lebih sering terjadi pada wanita. Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah orang – orang yang berisiko terkena xanthelesma:

  • Keturunan Asia atau Mediterania
  • Perokok
  • Gemuk
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Memiliki diabetes
  • Tingkat lipid (lemak dalam darah) dan kolesterol yang sangat tinggi

2. Penyebab Xanthelasma

Menurut WebMD, sekitar setengah dari orang dengan xanthelium memiliki kadar kolesterol tinggi. Jadi, kolesterol tinggi bisa menjadi penyebab xanthelema.

Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang tinggi dan low high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, kolesterol tinggi yang diturunkan (familial hypercholesterolemia), dan penyakit hati sirosis bilier primer yang dapat meningkatkan kadar kolesterol juga dapat memicu munculnya xanthelium.

Baca juga : Tips Menghilangkan Lemak Mata Dan Perawatan Yang Tepat

Namun, orang dengan kondisi kolesterol normal juga bisa mengembangkannya. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan dokter untuk mengetahui penyebab munculnya xanthelema.

3. Bagaimana Cara Mendiagnosis Xanthelasma

Xanthelesma dapat didiagnosis secara visual dengan memeriksa kulit di sekitar mata pasien. Karena terlihat dari luar, xanthelesma bisa lebih mudah dikenali sejak dini.

Saat menemui dokter, serangkaian profil lipid atau tes kolesterol biasanya dilakukan untuk memeriksa apakah kadar lipid adalah penyebab gejala ini. Untuk menguji kadar lipid, pengambilan darah dan tes darah laboratorium diperlukan. Hasilnya biasanya keluar dalam waktu seminggu.

4. Beberapa Penyakit Yang Berhubungan Dengan Xanthelium

Beberapa Penyakit Yang Berhubungan Dengan Xanthelium

Adanya xanthelesma dalam tubuh bisa menjadi tanda bahwa kolesterol sudah mulai menumpuk di pembuluh darah. Penumpukan ini jika dibiarkan dapat membentuk gumpalan keras dan lengket yang disebut aterosklerosis. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.

Masih bersumber dari laporan International Journal of Contemporary Medical Research 2016, dijelaskan bahwa hipertensi dan diabetes mellitus merupakan dua penyakit penyerta yang sering dikaitkan dengan xanthelema.

5. Pengobatan Xanthelasma

Meski tidak berbahaya sekalipun, kehadiran xanthelema bisa mengganggu penampilan. Beberapa pilihan pengobatan untuk menghilangkannya antara lain:

  • Cryotherapy: pembekuan dengan nitrogen cair atau bahan kimia lainnya.
  • Operasi laser: menghilangkan xanthelasma melalui metode laser. Pilihan pengobatan ini terbukti sangat efektif dalam menghilangkan xanthelema.
  • Operasi tradisional: pengangkatan xanthelasma melalui prosedur pembedahan.
  • Radiofrequency advanced electrolysis (RAF): teknik ini dianggap efektif dalam menghilangkan atau mengurangi xanthelema untuk mencegah kekambuhan.
  • Pengelupasan kimia: dalam satu penelitian, pengobatan dengan asam trikloroasetat (TCA) menghasilkan hasil yang memuaskan dan sangat baik untuk mengobati xanthelema.
  • Obat: Statin simvastatin, yang merupakan obat untuk menurunkan kolesterol tinggi juga efektif untuk mengobati xanthelasma.

Perlu diingat, meski prosedur di atas mungkin bisa menghilangkan xanthelema, namun ada kemungkinan xanthelsma bisa muncul kembali meski sudah dilakukan pengobatan.

6. Gaya Hidup Yang Baik Untuk Mencegah Xanthelesma

Menurunkan kolesterol adalah pilihan yang baik untuk mencegah xanthelesma, mengingat kebanyakan kasus terjadi pada orang dengan kadar kolesterol tinggi. Mengubah pola makan dan gaya hidup sudah cukup untuk mengelola kolesterol. Beberapa caranya antara lain:

  • Jangan merokok
  • Membatasi konsumsi alkohol atau tidak mengonsumsinya sama sekali
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari
  • Batasi konsumsi lemak jenuh

Xanthelesma biasanya tidak berbahaya, tetapi tidak boleh dianggap enteng karena bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu. Jika sudah, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab kemunculannya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *