Mengatasi kondisi kesehatan anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Termasuk ketika anak mengalami masalah mata atau sakit mata. Ketika mata anak terlihat merah, itu mungkin mengindikasikan peradangan atau peradangan yang menyebabkan rasa sakit dan gatal. Biasanya, kondisi ini merupakan gejala infeksi. Selain itu, mata anak juga dapat mengalami iritasi atau reaksi alergi yang umumnya disertai dengan air mata atau mata yang berat. Lalu, apa saja obat sakit mata anak 3 tahun yang aman untuk mengobati sakit mata pada anak?
Pilihan Obat Untuk Mengobati Sakit Mata Pada Anak
Penting untuk segera memeriksakan gejala sakit mata jika Anda melihat atau melihat perubahan pada mata anak Anda. Tidak hanya dapat membantu si kecil mendapatkan perawatan yang tepat, tetapi juga mencegah sakit mata menyebar.
Obat Tetes Mata
Setelah mendapatkan hasil diagnosis, Anda mungkin menerima obat tetes mata dari dokter Anda. Meski aman, Anda mungkin kesulitan memberikan obat jenis ini kepada anak Anda.
Anda bisa mencoba memberikan obat mata ini kepada anak ini dengan cara meneteskannya di sudut mata anak saat tertutup. Cairan kemudian dapat mengalir dengan sendirinya saat anak membuka mata.
Berikut beberapa tips cara memberikan obat tetes mata pada anak:
- Pegang penetes pada jarak yang ideal tanpa menyentuh mata
- Setelah tetes, usahakan untuk tetap memejamkan mata (5 detik jika bisa) agar obat tidak tumpah.
- Jika Anda merasa tetesnya belum masuk ke mata, ulangi prosesnya tetapi jangan mencoba lebih dari dua kali
Obat Mata Anak Berupa Salep
Anda mungkin juga akan disarankan atau diberikan oleh dokter untuk memberikan obat mata berupa salep. Ada salep yang aman untuk anak – anak. Biasanya obat tetes mata atau salep ditujukan untuk mengobati sakit mata yang disebabkan oleh bakteri.
Setelah beberapa hari menggunakan salep, Anda mungkin memperhatikan bahwa sakit mata anak Anda membaik.
Namun obat harus digunakan sampai habis sesuai petunjuk dokter pemeriksa. Anda bisa mengoleskan salep pada bagian tepi mata dan perlahan -lahan salep akan meleleh.
Bersihkan Mata Anda Secara Teratur
Untuk mengobati sakit mata pada anak yang disebabkan oleh virus, belum ada antibiotik atau obat yang bisa digunakan. Dokter juga akan menyarankan Anda untuk mengobatinya dengan perawatan di rumah, yaitu dengan membersihkan mata anak Anda secara rutin menggunakan kain basah.
Ini karena sakit mata yang disebabkan oleh virus dapat sembuh sendiri seiring waktu.
Obat Alergi
Sakit mata juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Jika hal ini terjadi, obat yang digunakan bukanlah obat tetes mata atau salep, melainkan obat alergi.
Jenis obat yang biasa direkomendasikan oleh dokter adalah antihistamin atau obat alergi lainnya tergantung dari gejala dan tingkat keparahan kondisi mata anak. Anda juga dapat meredakan gejala dengan menempelkan kompres dingin pada mata.
Anak Anda kemungkinan besar akan mengalami sakit mata setidaknya sekali selama masa pertumbuhannya. Orang tua perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan obat mata anak yang tepat dan aman.
Berbagai Macam Penyakit Mata Pada Anak
Penyakit mata pada anak yang merupakan kondisi yang cukup umum. Jika Anda mengalami sakit mata, si kecil pasti akan merasa tidak nyaman, bahkan bisa mengganggu penglihatannya. Jika dibiarkan, sakit mata pada anak dapat menghambat proses belajar dan aktivitasnya sehari – hari. Yuk, waspadai penyakit mata pada anak berikut ini!
Beberapa Penyakit Mata Yang Bisa Terjadi Pada Anak – Anak
Mata merupakan indera yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pasalnya, mata tidak hanya digunakan untuk melihat, tetapi juga membantu untuk mengeksplorasi dan mempelajari segala sesuatu yang ada di sekitar si kecil.
Menurut American Academy of Pediatrics, pemeriksaan kesehatan mata anak sebaiknya dilakukan secara rutin mulai saat ia baru lahir.
Hal ini dilakukan agar orang tua mengetahui bagaimana perkembangan indera penglihatan sekaligus mendeteksi masalah mata pada anak sejak dini. Berikut beberapa penyakit mata yang umum terjadi pada anak dan perlu diketahui orang tua.
1. Mata Merah
Sakit mata pada anak identik dengan mata merah. Nah, dalam istilah medis ini disebut juga dengan konjungtivitis.
Seperti halnya orang dewasa, mata merah bisa terjadi karena mata anak terkena debu, kotoran, atau serangga kecil. Padahal, kondisi ini juga bisa terjadi karena iritasi atau alergi terhadap sesuatu.
Saat ini terjadi, hindari si kecil mengucek matanya. Alih – alih menyembuhkan, tindakan ini justru bisa menyebarkan kotoran atau alergen ke seluruh bagian mata.
Sebaiknya Anda mengompresnya dengan air hangat atau air dingin menggunakan kain bersih dan lembut agar sakit mata pada anak cepat sembuh.
2. Bintik
Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang penyebab sakit mata yang terjadi pada anak. Namun, menurut ilmu kedokteran, penyakit yang disebut hordeolum disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dikutip dari American Optometric Association, bintitan berawal dari infeksi pada kelenjar minyak di kelopak mata.
Selanjutnya muncul gejala mata bengkak, kemerahan, air mata berlebihan, dan nyeri.
Anak – anak rentan mengalami kondisi ini karena tidak pandai menjaga kebersihan tangan sehingga bakteri lebih mudah masuk saat menyentuh mata.
Untuk dapat mengobatinya, Anda bisa memberikan kompres hangat dan juga obat tetes mata antibiotik sesuai petunjuk dokter.
3. Kalazion
Kalazion adalah penyakit mata pada anak yang menyebabkan benjolan di kelopak mata akibat pembengkakan kelenjar minyak.
Meskipun gejalanya mirip dengan bintitan, perbedaannya adalah chalazion tidak menimbulkan rasa sakit. Selain itu, kecepatan pembengkakan cenderung lebih lambat dari bintitan.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada anak – anak dengan masalah kulit, seperti eksim atau rosacea.
Untuk mengobatinya, lakukan kompres hangat dan pijatan lembut agar benjolan bisa mengempis secara perlahan.
Baca juga : Obat Mata Untuk Bayi Yang Ampuh Untuk Meredakan Keluhan Mata
4. Miopia
Rabun jauh atau miopia merupakan penyakit mata pada anak yang kini semakin marak terjadi. Pasalnya, hal ini erat kaitannya dengan penggunaan gadget pada anak.
Dengan Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Clinical and Experimental Optometry dilakukan pada 418 siswa pengguna smartphone.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan smartphone lebih dari 5 jam sehari lebih berisiko mengalami rabun jauh.
Fenomena ini semakin menambah jumlah anak – anak yang sudah memakai kacamata lensa minus di usia muda.
5. Mata Silinder
Silindris, juga dikenal sebagai mata silinder, membuat penglihatan anak – anak menjadi buram ketika melihat objek yang terlalu jauh atau dekat.
Pada kasus yang parah, astigmatisme juga dapat menyebabkan gejala lain seperti sakit kepala dan kelelahan mata saat mencoba fokus pada suatu objek.
Berbeda dengan rabun jauh, kondisi ini lebih dipengaruhi oleh faktor keturunan, cedera pada mata, atau efek samping operasi.
Untuk mengatasinya, si kecil membutuhkan bantuan kacamata. Ketika dia cukup tua, dia mungkin bisa menjalani operasi refraktif.
6. Penyumbatan Saluran Air Mata
Beberapa anak mungkin dilahirkan dengan saluran air mata yang berkembang penuh.
Penyakit mata pada anak ini dapat menyebabkan saluran air mata anak tersumbat sehingga ujung mata anak mudah bernanah dan berkerak.
Untungnya, kondisi ini dapat diobati di rumah, seperti pemberian pijatan, kompres hangat, dan pemberian antibiotik jika terjadi infeksi.
Anak Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus. Seiring waktu, kondisi ini dapat membaik pada usia 1 tahun ke atas.
Namun, jika Anda memiliki infeksi serius, anak Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk meregangkan saluran mata.
7. Mata Juling
Strabismus atau mata juling merupakan penyakit mata pada anak yang sudah menunjukkan tanda – tanda sejak bayi.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan sakit mata yang satu ini, seperti ambliopia (mata malas), tumor otak, atau masalah saraf lainnya.
Untuk memperbaikinya, anak Anda mungkin memerlukan penutup mata, terapi latihan mata, kacamata, atau operasi otot mata.
8. Ptosis
Ptosis adalah sebuah kondisi ketika kelopak mata atas lebih rendah dari yang seharusnya. Ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata.
Penyakit mata ini bisa terjadi sejak anak lahir atau hanya bisa terjadi pada tahun pertama. Sakit mata pada anak – anak, juga dikenal sebagai ptosis bawaan, dapat disebabkan oleh cedera saat melahirkan, gangguan gerakan mata, tumor, atau masalah pada saraf.
Pembedahan diperlukan untuk mengobatinya. Namun, operasi hanya bisa dilakukan setelah anak berusia 3 atau 4 tahun.
9. Katarak
Katarak lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi ada beberapa bayi yang menderita katarak sejak lahir. Kondisi ini disebut juga dengan katarak kongenital.
Selain itu, ada juga katarak yang baru terdeteksi beberapa tahun setelah anak lahir, yang disebut katarak juvenil.
Gejala katarak pada anak dapat berupa penglihatan yang buruk, bola mata yang bergerak (nystagmus), dan kedua mata yang melihat ke arah yang berbeda.
Pupil yang berwarna abu – abu atau putih merupakan gejala khas dari katarak. Jika anak Anda mengidapnya, berarti Anda perlu mengobati katarak pada anak dengan lebih serius.