Tekanan mata tinggi atau glaukoma adalah gangguan pada penglihatan yang ditandai dengan kerusakan pada saraf mata. Biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan pada bola mata. Penyebab tekanan bola mata tinggi dapat terjadi pada semua jenis usia, tetapi akan lebih sering terjadi pada orang tua.
Ada dua jenis penyakit glaukoma, yaitu glaukoma akut dan juga glaukoma kronis. Glaukoma akut adalah glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan glaukoma kronis adalah glaukoma yang dapat terjadi secara perlahan.
Komplikasi pada Glaukoma yang tidak ditangani dengan baik, atau bahkan tidak mendapat pengobatan yang tepat akan dapat menyebabkan kebutaan.
Kebutaan ini yang disebabkan oleh kompresi saraf pada penglihatan akibat tekanan mata yang terlalu tinggi. Kebutaan yang disebabkan oleh kerusakan saraf penglihatan tidak dapat diperbaiki, bahkan dengan operasi.
Diagnosis Glaukoma
Pemeriksaan untuk tekanan mata tinggi atau glaukoma bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut slit lamp.
Untuk dapat mengukur penyebab tekanan bola mata tinggi, dokter akan menggunakan alat yang disebut dengan tonometri. Sebelumnya, mata pasien akan diberikan sejenis obat tetes mata yang berfungsi untuk membuat kornea kebal.
Untuk memeriksa sudut antara iris dan kornea, dokter mungkin akan melakukan gonioskopi. Dokter perlu mengetahui apakah sudutnya terbuka atau tertutup.
Untuk menilai kerusakan saraf penglihatan, dokter akan memeriksa saraf tersebut dengan cara meletakkan obat tetes mata terlebih dahulu untuk melebarkan pupil.
Gejala Glaukoma
Gejala glaukoma meliputi:
- Penglihatan kabur.
- Nyeri hebat tiba-tiba di mata dan kepala.
- Mual dan muntah.
- Lihat pelangi di sekitar objek.
- Tekanan bola mata meningkat.
- Mata merah.
- Kornea keruh atau keruh.
Pada gejala glaukoma kronis, penglihatan pasien akan memburuk. Padahal, jika sudah berlangsung cukup lama, penderita akan mengeluh kehilangan penglihatan pada salah satu mata, sedangkan mata yang lain masih bisa melihat.
Penyebab Glaukoma
Penyebab tekanan bola mata tinggi adalah bagian bilik mata yang tertutup oleh sesuatu, sehingga aliran cairan mata tidak mengalir dengan lancar atau menumpuk di dalam bola mata.
Akhirnya, ini akan menyebabkan glaukoma atau peningkatan tekanan pada bola mata. Sedangkan sudut antara kornea dan iris tetap terbuka.
Pencegahan Glaukoma
Tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan untuk penyebab tekanan bola mata tinggi karena tidak dapat dicegah dengan sendirinya. Namun deteksi dini bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaannya agar bisa cepat ditangani.
Oleh karena itu, periksalah mata secara rutin setiap empat tahun sekali setelah usia 40 tahun, dan setiap dua tahun sekali setelah usia 65 tahun.
Tekanan Bola Mata Rendah
Seperti halnya tekanan darah dalam tubuh, mata juga memiliki tekanan cairannya sendiri. Gangguan pada tekanan tersebut dapat menyebabkan masalah penglihatan yang disebut glaukoma.
Jika tidak ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan dan memang penyakit ini sering disebut sebagai ‘pencurian penglihatan’ karena sangat jarang dirasakan oleh penderita sehingga sangat merugikan. Oleh karena itu, glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua yang paling umum setelah katarak.
Biasanya, glaukoma disebabkan oleh tekanan tinggi pada mata akibat berbagai hal mulai dari penumpukan cairan, infeksi, diabetes, hipertensi, trauma pada mata, hingga efek samping obat.
Semua hal tersebut dapat menyebabkan bola mata terjepit ke segala arah dan merusak saraf pada mata yang bersifat permanen dan juga tidak dapat diobati.
Namun selain itu terkadang glaukoma terjadi karena tekanan mata yang rendah. Glaukoma jenis ini bahkan lebih sulit dideteksi karena jarang terjadi.
Tekanan mata biasanya 10 sampai 21. Sama seperti bola, kalau tekanan mata di bawah 6 mata bisa kempes, itu bahayanya juga.
Jenis ini disebut glaukoma tegangan rendah atau normal tension glaukoma dan ini jarang terjadi. Kalau diperiksa tekanan matanya sudah normal maka lebih sulit dideteksi tetapi masih ada gangguan penglihatan. Lihat juga : Ketahui Penyebab Glaukoma Yang Merusak Saraf Mata
Kenapa ini bisa jadi karena faktor genetik. Bahwa pada penderita glaukoma rendah atau normal saraf mata memang lebih tipis sehingga sedikit saja perubahan tekanan meski dalam kisaran normal dapat mempengaruhi dan merusak saraf.
Apa yang bisa membuat tekanan mata rendah biasanya dari pengobatan mata. Untuk faktor gaya hidup itu sendiri,namun belum ada penelitian yang benar-benar bisa memastikannya. Glaukoma jenis ini jarang terjadi tapi ada. Di Jepang terutama yang kejadiannya lebih sering.
Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma akut sudut tertutup adalah suatu kondisi di mana tekanan pada bola mata menjadi terlalu tinggi. Jika tidak segera ditangani, maka kondisi ini akan dapat menyebabkan kerusakan saraf mata yang akhirnya berujung pada kebutaan.
Glaukoma jenis ini sering dijuluki pencuri penglihatan karena kemunculannya yang tiba-tiba atau akut. Glaukoma sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan tertutup. Jenis glaukoma sudut terbuka ini lebih umum daripada glaukoma sudut tertutup, dengan prevalensi sekitar 90 persen dari semua kasus glaukoma.
Tanda dan Gejala
Gejala umum glaukoma sudut tertutup akut meliputi:
- Sakit mata yang parah dan muncul tiba-tiba
- Penglihatan kabur
- Melihat lingkaran cahaya (lingkaran terang di sekitar objek), terutama saat melihat objek terang. Misalnya lampu
- Mata merah, nyeri, dan keras saat disentuh
- Mual dan muntah
Serangan glaukoma akut sudut tertutup muncul dan bisa menjadi lebih buruk ketika orang yang mengalaminya berada di tempat yang gelap, di bawah tekanan, atau setelah minum obat tertentu.
Penyebab Glaukoma Sudut Tertutup
Penyebab glaukoma sudut tertutup akut adalah tekanan pada mata yang terlalu tinggi. Dan kondisi ini dapat terjadi akibat ada penumpukan cairan di mata karena cairan tidak bisa mengalir keluar dengan lancar.
Cairan mata diproduksi di bagian belakang mata, tepatnya di belakang iris atau iris mata. Cairan ini harus dikeluarkan dari pupil ke ruang di depan bola mata. Selanjutnya, cairan mata melewati jaringan kecil mata yang disebut trabekula dan dialirkan ke pembuluh darah sklera atau bagian putih mata.
Pada glaukoma sudut tertutup akut, jaringan trabekuler menjadi tersumbat atau mengalami kerusakan. Akibatnya cairan ini tidak bisa melewatinya dengan lancar dan akhirnya terakumulasi sehingga tekanan pada mata meningkat. Berdasarkan penyebabnya, glaukoma sudut tertutup akut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu glaukoma sudut tertutup akut primer dan sekunder.
Glaukoma Sudut Tertutup Akut Primer
Pada glaukoma sudut tertutup akut primer, tidak ada penyakit lain yang menyebabkan peningkatan tekanan pada mata. Kondisi ini murni disebabkan oleh gangguan struktur pada mata berupa:
- Sudut antara iris dan kornea (selaput mata yang bening) sangat sempit
- Diameter bola mata kecil
- Lensa mata yang terlalu tebal
- Irisnya terlalu tipis
Glaukoma Sudut Tertutup Akut Sekunder
Glaukoma sudut tertutup akut sekunder disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain yang menyebabkan iris mendorong atau menghalangi jaringan trabekula. Beberapa kondisi medis yang bisa menjadi pemicunya antara lain:
- Cedera mata
- Radang mata
- Diabetes mellitus
- Tumor
- Katarak lanjut
Faktor Risiko
Selain itu, faktor-faktor berikut ini juga diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma sudut tertutup akut:
- Usia tua, terutama di atas 40 tahun
- Mengalami rabun jauh
- Memiliki jenis kelamin perempuan
- Memiliki anggota keluarga biologis yang juga mengalami kondisi yang sama
- Memiliki keturunan Asia Tenggara atau Alaska
Diagnosis Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, melakukan pemeriksaan fisik pada mata Anda. Mulai dari pengecekan ketajaman visual dan tekanan mata. Setelah itu, dokter dapat merekomendasikan rangkaian pemeriksaan khusus sebagai berikut:
- Gonioskopi
Pemeriksaan ini yang dilakukan untuk dapat mengevaluasi aliran cairan di sudut mata.
- Tonometri
Cara ini bertujuan untuk mengevaluasi tekanan di dalam bola mata. Tekanan normalnya antara 10-21 mmHg. Pada kasus glaukoma sudut tertutup akut, tekanan pada bola mata bisa mencapai 40-80 mmHg
- Biomikroskop
Biomikroskop digunakan untuk memeriksa bagian depan bola mata dengan mikroskop khusus yang disebut slit lamp. Pemeriksaan ini dapat mengevaluasi tanda-tanda glaukoma sudut tertutup akut yang meliputi respon pupil yang buruk, sudut ruang depan yang dangkal atau tertutup, pembengkakan kornea, kemerahan pada bagian putih mata, dan peradangan mata.
- Ophthalmoscopy
Pemeriksaan ini akan dapat membantu dokter untuk mengevaluasi ada tidaknya kelainan pada saraf mata anda. Jika Anda pernah mengalami beberapa kali serangan glaukoma akut sudut tertutup, dokter dapat melakukan evaluasi untuk menilai ada tidaknya tanda:
- Sinekia anterior perifer, yang merupakan pembentukan jaringan parut
Adhesi antara kornea dan iris - Respon pupil yang buruk akibat obstruksi otot iris pada serangan glaukoma sudut tertutup akut sebelumnya
- Glaukoma atau bintik glaukomflecken, yaitu titik atau bintik pada lensa mata
Atrofi atau pengurangan ukuran iris, yang ditandai dengan zona abu-abu pada iris mata
Cara Mengobati Glaukoma Sudut Tertutup
Perawatan utama untuk glaukoma sudut tertutup akut adalah operasi mata. Sebelum operasi, biasanya dokter akan memberikan obat untuk menormalkan tekanan mata.
Ini bisa melalui pemberian tetes mata, obat oral yang mengandung agen osmotik, atau obat yang diberikan secara intravena (manitol). Setelah pasien siap, operasi mata akan dilakukan. Secara garis besar, dokter dapat melakukan jenis operasi berikut:
- Iridotomi laser
Prosedur ini paling sering dilakukan untuk mengobati glaukoma sudut tertutup akut. Dalam iridotomi laser, dokter mata menggunakan sinar laser untuk membuat lubang pada iris untuk membuat drainase. Dengan adanya drainase yang baik, maka cairan di dalam mata bisa keluar sehingga mengurangi tekanan yang ada di mata.
- Gonioplasti laser
Laser gonioplasty terkadang dilakukan bersamaan dengan iridotomi sebagai pengobatan sementara untuk serangan akut glaukoma sampai laser iridotomi dapat dilakukan oleh pasien. Dalam prosedur ini, dokter mata menggunakan sinar laser untuk membuat jaringan parut pada iris sehingga iris akan menyusut. Tujuan pembentukan jaringan parut ini adalah agar iris tidak menyumbat aliran cairan di sudut mata.
- Operasi drainase cairan mata lainnya
Langkah ini dilakukan bila glaukoma sudut tertutup akut telah terjadi dalam waktu lama atau mengalami serangan berulang yang menyebabkan perlengketan antara tepi kornea dan iris. Komplikasi glaukoma sudut tertutup akut yang tidak diobati adalah kebutaan. Namun kabar baiknya, risiko komplikasi ini akan menurun segera setelah pengobatan dilakukan.
Cara Mencegah Glaukoma
Pencegahan pada glaukoma sudut tertutup akut dapat anda lakukan dengancara menjalani pemeriksaan mata secara rutin ke dokter mata. Dengan ini, dokter bisa mendeteksi gejala glaukoma sejak dini. Pada orang yang diketahui memiliki risiko tinggi terkena glaukoma sudut tertutup akut, pencegahan serangan bisa dilakukan dengan menjalani operasi.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala glaukoma sudut tertutup akut. Semakin cepat ditangani, semakin rendah risiko komplikasinya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan mata untuk menentukan diagnosis glaukoma penutupan sudut akut.