Sakit mata yang menular tidak hanya menyebabkan ketidak nyamanan pada mata, tetapi juga dapat untuk menghambat aktivitas karena gangguan penglihatan. Pengobatan sakit mata yang menular perlu diberikan sesuai dengan jenis dan penyebabnya. Jika tidak, pengobatannya tidak akan efektif, dan bahkan sakit mata dan cara penularan sakit mata bisa bertambah parah.
Sakit mata yang menular yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bahkan bakteri. Penyakit ini dapat mempengaruhi bagian manapun dari mata, termasuk kornea dan konjungtiva, selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Gejala Dan Cara Penularan Sakit Mata
Berikut ini ada beberapa gejala sakit mata menular yang bisa Anda alami:
- Mata merah dan bengkak
- Mata terasa perih, gatal, dan berair
- Mata terasa seperti pasir
- Peka terhadap cahaya
- Benjolan kecil yang muncul di kelopak mata atau di dekat bulu mata
- Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
- Kelopak mata terasa sakit saat disentuh
Cara penularan sakit mata menular dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain:
- Melakukan kontak fisik dengan orang penderita penyakit mata menular atau kontak langsung dengan tetesan nanah atau air mata penderita penyakit mata
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau bakteri dan kemudian menyentuh mata
- Menjadi dekat dengan orang – orang dengan penyakit mata menular
- Berbagi penggunaan barang – barang pribadi dengan orang-orang dengan penyakit mata menular, seperti handuk, bulu mata palsu, kosmetik, atau kacamata
5 Jenis Sakit Mata Menular
Cara penularan sakit mata terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
1. Konjungtivitis
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun jenis konjungtivitis yang menular hanya disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti mata merah, bengkak, dan berair, serta gatal dan nyeri.
Konjungtivitis yang diakibat infeksi virus biasanya dapat membuat mata mengeluarkan banyak cairan bening. Sedangkan jika disebabkan oleh bakteri, kondisi ini membuat mata penderitanya mengeluarkan banyak cairan berwarna kuning atau kehijauan yang lengket dan berkerak.
2. Keratokonjungtivitis Virus
Keratokonjungtivitis virus atau keratokonjungtivitis epidemik (ECC) adalah penyakit mata menular yang menyebabkan peradangan pada kornea dan konjungtiva mata. Penyakit mata ini disebabkan oleh infeksi adenovirus.
Saat terkena penyakit mata yang sangat menular ini, Anda bisa mengalami gejala mata merah dan bengkak, berair, gatal dan nyeri, mudah silau, dan lapisan putih keabu – abuan pada mata.
3. Keratitis
Keratitis adalah peradangan pada kornea mata. Keratitis yang menular dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks atau herpes zoster, bakteri, jamur, dan juga parasit. Sedangkan keratitis non – infeksi dapat disebabkan oleh cedera mata, misalnya dari percikan bahan kimia atau penggunaan lensa kontak yang berkepanjangan.
4. Trakoma
Trachoma adalah penyakit yang ada pada mata menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Pada awalnya, trachoma dapat menyebabkan gatal ringan dan iritasi pada mata dan juga pada kelopak mata. Kelopak mata kemudian akan membengkak dan nanah mengalir dari mata. Jika tidak diobati, trachoma dapat menyebabkan kebutaan.
5. Endoftalmitis
Endoftalmitis adalah peradangan yang ada pada bagian dalam mata dan juga jaringan di sekitar bola mata anda. Endoftalmitis dapat terjadi setelah operasi mata atau akibat kondisi lain, seperti cedera pada mata dan masuknya benda asing yang kotor.
Sakit mata yang menular ini bisa membuat mata mengalami bengkak, terlihat merah, sangat nyeri, mudah silau, bahkan bernanah.
Endoftalmitis merupakan penyakit mata menular yang berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa abses pada mata, meningitis, dan kebutaan permanen.
Cara Mengobati Dan Mencegah Infeksi Mata Mata
Pengobatan sakit mata menular perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk dapat mengetahui penyebab pasti terjadinya sakit mata menular yang Anda rasakan, Anda perlu menjalani pemeriksaan ke dokter spesialis mata. Untuk mengobati sakit mata menular, perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
1. Penggunaan Obat – Obatan
Untuk dapat mengobati sakit mata menular yang dapat disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk tablet atau kapsul untuk diminum, serta salep atau obat tetes mata.
Sedangkan sakit mata yang menular yang disebabkan oleh virus dapat diobati dengan menggunakan obat antivirus. Namun, sakit mata menular karena infeksi virus juga tidak memerlukan perawatan khusus.
Untuk meredakan keluhan mata, seperti nyeri dan mata merah, dokter dapat memberikan obat tetes mata berupa air mata buatan dan obat anti inflamasi non steroid (NSAID).
Baca juga : Penyakit Mata Menular Ternyata Disebabkan oleh Virus
2. Pengobatan Sendiri Di Rumah
Selain dengan menggunakan obat dari dokter, ada juga bisa untuk menggunakan beberapa perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk meredakan gejala sakit mata menular, yaitu:
- Bersihkan kelopak mata dengan kain basah
- Kompres mata dengan kain yang telah direndam air dingin untuk meredakan bengkaknya
- Mengompres mata dengan kain yang dibasahi air hangat untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu membersihkan mata yang sakit
- Tidak memakai lensa kontak untuk sementara waktu
- Jangan banyak menyentuh atau menggaruk mata eyes
3. Operasi Mata
Jika gejala Anda tidak hilang dengan pengobatan dan perawatan di rumah, dokter Anda mungkin menyarankan operasi mata. Perawatan ini biasanya dilakukan untuk mengobati sakit mata menular yang sudah parah, misalnya pada trachoma dan endophthalmitis.
Langkah – Langkah Mencegah Sakit Mata Menular
Untuk menghindari sakit mata menular, Anda dapat mengambil langkah- langkah pencegahan berikut:
- Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah bersentuhan dengan penderita penyakit mata menular.
- Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
- Usap cairan yang keluar dari mata dengan tisu bersih, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
- Cuci sprei, sarung bantal dan guling, serta handuk dengan detergen dan air hangat secara rutin.
- Gunakan lensa kontak dengan baik dan benar.
- Hindari berbagi penggunaan obat tetes mata, lensa kontak, kacamata, handuk, dan kosmetik dengan orang lain, terutama orang yang sakit mata.
Jika sakit mata menular yang Anda alami tidak kunjung hilang atau malah semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan mata permanen dan penularan ke orang lain.
Penyakit Mata Berbahaya
Mata adalah jendela dunia. Oleh karena itu, wajar jika mata, seperti bagian tubuh lainnya, dirawat dan dijaga kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit. Selain gangguan mata seperti minus, plus, atau astigmatisme, ada beberapa penyakit mata yang berbahaya karena bisa menyebabkan kebutaan. Berikut beberapa penyakit mata tersebut:
Retinoblastoma
Mungkin bagi Anda, penyakit ini terdengar cukup asing. Namun penyakit ini merupakan penyakit mata yang berbahaya karena disebabkan oleh tumor ganas yang tidak hanya menyerang mata tetapi juga menyebar ke area tubuh lainnya.
Ciri-ciri awal penyakit ini antara lain bintik putih keruh atau kuning yang muncul di pupil. Penyakit Retinoblastoma Tidak hanya dapat menyebabkan kebutaan, tetapi penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.
Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu penyebab kebutaan yang paling umum. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan tekanan di area mata.
Glaukoma terbagi menjadi dua, yaitu glaukoma kronis yang berkembang secara perlahan dan glaukoma akut yang terjadi secara tiba – tiba. Glaukoma akut memiliki beberapa gejala seperti nyeri pada mata dan pandangan kabur. Jika tidak segera diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya.
Katarak
Katarak merupakan penyakit nomor satu yang menyebabkan kebutaan dari dulu hingga sekarang. Gejala awal penyakit ini adalah penglihatan penderitanya tampak berkabut karena penyakit ini disebabkan oleh penampakan lensa mata yang kabur.
Penyakit ini tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga anak – anak dan jika tidak segera ditangani, biasanya melalui pembedahan, akan menyebabkan penderitanya menjadi buta.