Rohingya adalah penduduk asli wilayah Arakan sejak abad ke-16. Daerah ini saat ini dikenal sebagai wilayah Rakhine, Myanmar. Sejak sebelum kemerdekaan Myanmar, Rohingya telah berulang kali mencoba untuk diusir dari tanah mereka sendiri. Krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, terus berlanjut. Ribuan Rohingya terindikasi sebagai korban. Dan anda dapat memberikan dukungan donasi melalui Situs donasi ,dengan berbagai jumlah donasi yang ingin Anda donasikan.
Pada tahun 1942, sekitar 100.000 Muslim Rohingya terbunuh dan ribuan desa hancur karena pada saat itu Muslim Rohingya berpihak pada Inggris. Tentara pendudukan Jepang yang menguasai Myanmar saat itu tidak terima dan membantai mereka begitu saja.
Pada tahun 1948 terjadi operasi militer yang disebut Raja Naga. Operasi tersebut bertujuan untuk mengintimidasi Rohingya dan memaksa mereka keluar dari wilayah Arakan. Sekitar 200.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Pada tahun 1982 pemerintah Myanmar tidak mengakui kewarganegaraan Rohingya sehingga mereka dapat dengan bebas menyiksa dan mengusir Rohingya yang kebingungan.
Sejak itu, berbagai kejahatan terus bermunculan terhadap Rohingya. Mulai dari perusakan masjid dan sekolah, pembunuhan, pembakaran rumah dan berbagai perlakuan lain yang melanggar HAM yang dilakukan oleh tentara Myanmar.
Pada tahun 2012, muncul gerakan Kelompok Penghapusan Rohingya yang didalangi oleh 969 kelompok ekstremis. Konflik yang pecah dapat merenggut 200 nyawa dan 140.000 Rohingya lainnya yang terpaksa tinggal di kamp konsentrasi yang tidak manusiawi.
Rohingya telah memasuki tahap akhir genosida, yaitu dengan pemusnahan massal dan juga penghilangan dari sejarah. PBB juga menyebut Rohingya sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia.
Situs Donasi Online Indonesia
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Bertahun – tahun telah berlalu, dan saya masih ingat dengan jelas tragedi kemanusiaan yang merenggut nyawa banyak orang Rohingya yang tidak bersalah. Rohingya ditembak, disiksa dan bahkan membakar desa mereka. Pembantaian yang ditengarai sebagai “Niat Genosida” ini meninggalkan banyak luka dan duka yang mendalam.
Etnis Rohingya yang masih bertahan hidup di tanah airnya dan juga yang tidak memiliki status kewarganegaraan, Dan mereka yang hidup dengan tanpa hak – hak dasar yang umumnya yang diperoleh pada setiap manusia. Namun akan tetapi Mereka sangat bersyukur untuk bisa bertahan hidup.
Tak jauh berbeda dengan nasib mereka, etnis Rohingya yang mengungsi pun tak kalah menyakitkan. Hingga saat ini, kemiskinan, kelaparan, ketidakpastian hukum dan ketidakpastian masa depan masih harus ditanggung oleh mereka yang mengungsi ke beberapa negara.
Minat Donasi Meningkat
Konflik yang terjadi pada 25 Agustus lalu itu menimbulkan simpati dan empati masyarakat Indonesia. semakin banyak orang yang bersedia mengirimkan bantuan.
“Kita harus percaya karena ini kemanusiaan. Artinya, kalau kita membantu dalam bentuk uang, bantuan berupa sandang dan pangan, kita sampaikan kepada individu atau melalui siapa, insya Allah akan sampai. Namun harus sampai ke tangan masing – masing. Warga Muslim yang diperlakukan seperti Rohingya,”
Di zaman sekarang ini, dengan kecanggihan teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan berbagai hal, salah satunya dengan adanya aplikasi yang memudahkan pengguna smartphone untuk lebih peduli terhadap sesama dengan cara berdonasi secara online.
Selama ini mungkin Anda selalu berdonasi dengan cara konvensional dan tentunya cara konvensional ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Nah, dengan berbagai aplikasi donasi online ini, Anda bisa menyebarkan kebaikan dan membantu saudara kita di situs donasi online indonesia yang masih membutuhkan bantuan kita dengan lebih praktis.
Jadi, Anda bisa menyumbang untuk berbagi ke negara – negara yang dilanda kelaparan, terutama untuk anak – anak yang kelaparan dan kurang gizi. Saya berharap semakin banyak orang yang tergerak untuk membantu tetangga kita yang membutuhkan bantuan.