Dampak kecanduan narkoba dapat dilihat dari gejala fisik seseorang. Mata mereka menjadi merah, pupil mereka membesar, pola makan dan tidur mereka berubah, dan kenaikan atau penurunan berat badan mereka cepat dalam waktu singkat. Adapun dampak dan bahaya kecanduan narkoba pada otak, inilah yang terjadi!
Dampak Kecanduan Narkoba Pada Fungsi Otak
Dampak dan bahaya kecanduan narkoba dapat mempengaruhi otak pada banyak tingkatan. Saat digunakan, zat beracun dan berbahaya dari obat – obatan akan masuk ke otak melalui aliran darah. Begitu bahan kimia memasuki otak, itu dapat menyebabkan seseorang kehilangan kendali atas impuls.
Zat kimia tersebut berinteraksi dengan sistem limbik di otak untuk melepaskan emosi perasaan senang dan bahagia, yang mempengaruhi tubuh dan pikiran seseorang. Untuk mendukung emosi perasaan tersebut, seseorang akan terus mengkonsumsinya.
Ini menciptakan siklus penggunaan narkoba yang intens, yang akhirnya mengarah pada kecanduan. Selanjutnya, berikut ini beberapa dampak kecanduan narkoba terhadap fungsi otak:
1. Memanipulasi Suasana Hati Dan Perilaku
Dampak pertama dari kecanduan narkoba adalah memanipulasi suasana hati dan perilaku seseorang. Karena itu, narkoba disebut zat psikoaktif. Narkoba dapat menghambat kerja otak dan menurunkan kesadaran, yang berujung pada rasa kantuk.
Mengenai suasana hati dan perasaan, obat – obatan akan mempengaruhi bagian otak yang disebut sistem limbus. Hipotalamus, yang bertindak sebagai pusat kesenangan, adalah bagian dari sistem limbus.
2. Memicu Otak Untuk Bekerja Keras
Dampak kecanduan narkoba selanjutnya adalah peningkatan kinerja otak. Narkoba merupakan stimulan yang dapat memicu otak bekerja lebih keras. Tidak heran begitu banyak pengguna yang bersemangat, merasa segar, dan mengalami peningkatan kepercayaan diri.
Dampak buruknya adalah pengguna yang sulit tidur, detak jantung lebih cepat, gelisah, dan tekanan darah meningkat.
3. Sering Berhalusinasi
Halusinasi terjadi ketika seseorang menggunakan obat – obatan di luar batas normal. Efek halusinasi pada pengguna dikenal sebagai ‘tersandung’. Halusinasi yang dialami juga bervariasi, tergantung mood pengguna dan lokasi saat menggunakannya.
Jenis obat yang memicu halusinasi yaitu LSD dan ganja. Bahayanya, bila digunakan dalam suasana hati yang buruk, halusinasi akan mengarah pada hal – hal negatif yang akhirnya membahayakan nyawa pemakainya. Ini termasuk melompat dari ketinggian, bunuh diri, minum racun, dan sebagainya.
Alasan Narkoba Membuat Seseorang Ketergantungan
Kecanduan narkoba berawal dari kecanduan akibat sensasi kenikmatan yang muncul dalam waktu singkat setelah menggunakan narkoba. Hal ini memicu kecanduan, sehingga seseorang suka menggunakan narkoba. Kemudian, kecanduan berubah menjadi ketergantungan ketika otak dan tubuh terus – menerus membutuhkannya.
Kecanduan menjadi semacam “belajar” sel – sel otak di pusat kesenangan. Saat seseorang mengonsumsi narkoba, otak akan membaca respon tubuh. Jika Anda merasa nyaman, otak akan melepaskan neurotransmitter dopamine dan memberikan kesan yang menyenangkan.
Kemudian, otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang dicari dan sebagai prioritas karena dianggap menyenangkan. Akibatnya, otak membuat program yang salah, seolah – olah orang tersebut membutuhkannya sebagai kebutuhan dasar dan terjadi ketergantungan.
Kini, karena kecanduan, pengguna narkoba akan merasakan sakit dan ketidaknyamanan yang luar biasa jika tidak mendapatkan asupan narkoba dalam waktu lama. Pada akhirnya, segala cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan obat – obatan terlarang tersebut, termasuk dengan cara yang salah.
Jika tidak, akan muncul gejala putus zat atau biasa disebut sakau. Kondisi ini merupakan gejala yang dialami tubuh akibat penghentian penggunaan obat atau penurunan dosis sekaligus. Gejalanya sendiri dapat dilihat dari tanda -tanda fisik dan emosional, seperti:
- Gejala fisik. Kondisi ini termasuk berkeringat, jantung berdebar, otot sesak, sesak dada, kesulitan bernapas, tremor, dan mual, muntah, atau diare.
- Gejala emosional. Kondisi ini termasuk kecemasan, kegelisahan, lekas marah, insomnia, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, menarik diri, dan depresi.
Gejala ini akan berbeda – beda pada setiap pengguna, tergantung dari jenis obat yang digunakan. Bila terus menerus digunakan, narkoba dapat mengganggu fungsi organ tubuh yang sehat, seperti jantung, paru – paru, hati, dan sistem reproduksi.
Jika Anda pengguna yang ingin berhenti menjadi pengguna, cobalah untuk memeriksakan diri ke dokter di rumah sakit terdekat, dan Suara.com juga punya solusinya. Ingat, kecanduan narkoba tidak hanya mengganggu sesaat, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Lebih baik tidak menyentuh atau memakainya. Hindari penggunaan obat – obatan jenis apapun, apalagi jika Anda tidak memiliki indikasi medis tertentu yang dianjurkan untuk digunakan.