Melihat mata bayi mungil Anda merah dan berair akibat infeksi sangatlah mengkhawatirkan.
Jika Anda melihat mata Si Kecil berkabut atau merah, jangan langsung panik karena infeksi mata sering terjadi pada bayi.
Biasanya infeksi mata pada bayi disebabkan oleh alergi, iritasi atau infeksi yang dapat dengan mudah didiagnosis oleh dokter.
Untuk memahami jenis infeksi mata pada bayi beserta penyebabnya dan cara mengatasinya, silahkan baca pembahasan singkat di bawah ini.
1. Pinkeye (Penyakit Mata Infeksi)
Infeksi mata pertama pada bayi adalah pinkeye. Gejalanya, mata bayi memerah, terlihat lelah, dan berkaca-kaca. Kelopak matanya bengkak karena banyak kotoran.
Menurut National Eye Institute, pinkeye disebabkan karena alergi, bakteri, dan virus. Iritasi dari klorin di kolam renang dan asap juga bisa menyebabkan penyakit mata.
Bersihkan mata bayi yang terinfeksi dengan menggunakan kain basah yang hangat. Kemudian oleskan kompres dingin.
Dokter biasanya juga akan meresepkan obat tetes mata antibiotik untuk infeksi bakteri.
2. Hordeolum (Bintitan)
Benjolan hordeolum akan tampak lunak dan berisi nanah, namun terkadang juga berwarna agak putih atau kuning dan membuat mata menjadi merah.
Biasanya infeksi pada bintit mata ini terjadi saat bakteri menginfeksi kelenjar minyak yang berada di pangkal bulu mata.
Bintit biasanya akan hilang dengan sendirinya, tetapi untuk membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan bayi, Anda dapat mencoba merendam kain bersih dengan air hangat dan menempelkannya ke mata si kecil selama 15 menit.
Rasa panas saat mengoleskan kompres akan membantu mengurai nanah dan mengeringkan bekas luka lebih cepat. Ulangi setidaknya 4 kali sehari.
Hindari menyentuh bintit. Atau peras untuk mengeluarkan nanah.
Hal ini dapat menyebabkan anak Anda sakit dan meningkatkan risiko infeksi dari tangan Anda ke mata si kecil.
Untuk mencegah noda, bersihkan area di sekitar bintit dengan kain atau kapas hangat setelah nanah mengering.
Gunakan kain yang berbeda untuk setiap mata untuk mengurangi kemungkinan infeksi lebih lanjut.
3. Saluran Air Mata Tersumbat
Banyak kotoran di mata yang tersangkut sehingga membuat mata bayi terlihat lengket atau sulit dibuka.
Saat bayi berkembang di dalam rahim, jaringan di dalam saluran air mata terkelupas dan meninggalkan inti berlubang. Jika itu tidak terjadi, jaringan tetap ada dan menghalangi saluran air mata.
Gunakan kain basah yang hangat untuk membersihkan mata si kecil setiap kali Anda melihat keluarnya cairan. Saluran air mata yang tersumbat pada bayi biasanya sembuh dengan sendirinya seiring waktu.
Jika masalah tidak kunjung sembuh saat bayi berusia 12-18 bulan, biasanya diperlukan pembedahan.
4. Selulitis Periorbital
Sebaiknya segera periksakan ke dokter jika mata bayi Anda tampak merah dan bengkak.
Biasanya hanya menyerang satu mata. Meski kondisinya cukup serius, namun infeksi mata ini bisa disembuhkan.
Penyebab selulitis periorbital adalah bakteri berbahaya yang masuk ke kelopak mata bayi. Gejala lain dari infeksi ini yang cukup serius termasuk pilek, demam, dan mata kelingking.
Jadi, tahukah Anda apa jenis infeksi mata yang dialami bayi Anda? Jika masih ragu, ada baiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan nasehat pengobatan yang sesuai dengan kondisi si kecil.
Obat Mata Anak
Lingkungan yang kotor juga dapat berdampak pada anak-anak. Si kecil bisa mengalami keluhan di matanya. Kalau sudah begini, Anda harus segera mengandalkan obat mata untuk anak.
Masalahnya, mata merupakan organ yang sangat sensitif, terutama bagi anak-anak. Anda harus memilih obat tetes mata yang aman digunakan oleh anak-anak. Ada baiknya, Anda juga berkonsultasi dengan dokter mata anak agar lebih aman.
Penyebab Iritasi Mata pada Anak
Seperti halnya orang dewasa, mata merah pada si kecil juga bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
1. Virus
Faktor pertama yang menyebabkan iritasi mata adalah infeksi virus. Masalah ini akan menyebabkan rasa gatal, nyeri, berair, dan memerah. Mata merah juga bisa memicu keluarnya cairan mata. Jika ada infeksi virus pada mata si kecil, biasanya akan disertai flu, pilek dan demam.
2. Bakteri
Anda harus tahu jika si kecil memiliki bintik kuning atau hijau. Ini tandanya mata anak Anda telah terinfeksi bakteri. Keluarnya cairan ini akan membuat mata anak sulit terbuka.
3. Alergi
Inilah yang paling sering terjadi. Akibat debu dan kotoran, mata si kecil menjadi gatal dan berair. Kebiasaan mengucek mata juga bisa jadi penyebabnya. Jika alerginya semakin parah, hidung anak juga akan meler.
Obat Tetes Mata Anak yang Direkomendasikan
Sebagai pertolongan pertama untuk iritasi mata pada si kecil, sebaiknya Anda memiliki persediaan obat di rumah. Anda bisa memilih salah satu obat tetes mata yang direkomendasikan dan aman untuk anak
1. Air Mata Visine
Obat mata ini ramuannya menyerupai air mata manusia. Penggunaan obat ini jelas aman untuk anak-anak. Visine Tears dapat meredakan gejala iritasi dan mata gatal.
Namun, Visine Tears hanya dapat digunakan untuk alergi debu. Cairan tersebut akan membantu menghilangkan debu dan kotoran yang masuk. Untuk anak-anak, penggunaan terbatas 3-4 tetes sehari
2. Matafres
Bisa dibilang, Matafres adalah obat teraman untuk semua orang, termasuk si kecil. Obat yang satu ini tidak menggunakan bahan pengawet dan tentunya tanpa efek samping pada mata si kecil.
Matafres dapat digunakan untuk meredakan iritasi dan mata kering. Anda juga bisa membawanya dengan mudah karena kemasannya yang kecil dan praktis.
3. Lion Smile
Untuk menemukan obat tetes mata premium, Anda bisa memilih Lion Smile untuk anak. Lion Smile menggunakan teknologi dari Jepang yang dipercaya efektif meredakan keluhan mata pada si kecil, mulai dari iritasi, mata kering, hingga mata merah.
4. Erlamycetin
Untuk si Kecil yang mengalami gangguan mata akibat infeksi bakteri, Erlamycetin solusinya. Obat tetes mata ini mengandung Kloramfenikol yang merupakan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri.
Obat yang satu ini cukup keras. Penggunaannya perlu dibarengi dengan resep dokter. Anda juga sebaiknya tidak memberikan obat ini jika si kecil hanya menderita alergi biasa.
5. Tarivid
Tetes mata ini juga merupakan antibiotik untuk infeksi bakteri mata. Tarivid biasanya digunakan untuk pengobatan blepharitis, dacryocystitis, konjungtivitis, tarsadenitis, keratitis, dan ulkus kornea.
Meski obat ini aman, Anda tetap perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Tarif juga tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang. Obat ini memiliki efek samping sakit mata dan air mata.
6. Cendo Cenfresh
Obat mata ini tersedia dalam bentuk kecil yang praktis dibawa kemana-mana. Cendo Cenfresh dapat meredakan iritasi dan iritasi pada mata kering. Kandungan tersebut juga aman digunakan pada mata anak-anak.
Jika pada orang dewasa penggunaan Cendo Cenfresh bisa digunakan hingga 6 kali, anak-anak hanya disarankan setengah dosis. Obat ini mudah ditemukan di apotek dengan harga terjangkau.
7. Insto Reguler
Tetes mata insto juga cukup populer di masyarakat Indonesia karena sudah ada sejak lama. Obat ini mengandung hydroxy propyl methyl cellulose dan benzalkonium chloride yang dapat meredakan iritasi mata.
Insto Regular bisa mengatasi iritasi mata si kecil akibat berada di ruangan ber-AC. Bisa juga bagi mereka yang mengalami masalah mata kering akibat terlalu lama melihat gadget atau layar televisi.
Itulah beberapa rekomendasi obat tetes mata yang aman untuk anak. Lebih baik lagi, Anda mulai dengan rutin membersihkan rumah dan pendingin udara untuk menjaga kualitas udara. Juga hilangkan kebiasaan mengucek mata pada si kecil. Rajin juga memberikan makanan yang baik untuk kesehatan mata, ya!