Obat sakit mata yang digunakan untuk dapat mengobati penyakit atau gangguan pada mata. Mengalami gangguan mata atau penyakit tentu bisa mengganggu aktivitas sehari – hari. Namun, menggunakan obat infeksi mata apa pun tanpa mengetahui penyakit mata apa yang Anda derita bukanlah cara yang bijak untuk mengatasi keluhan yang muncul. Tindakan ini justru berisiko membuat iritasi mata semakin parah.
Macam – Macam Obat Sakit Mata
Berikut ini adalah beberapa jenis obat sakit mata yang biasa digunakan beserta fungsinya:
1. Air mata buatan (artificial tears)
Obat tetes mata yang mengandung air mata buatan dapat melembabkan permukaan mata dan sering digunakan untuk mengatasi mata kering. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala mata gatal, mata terasa tidak nyaman, perih, atau terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di mata.
Selain mengobati mata kering, air mata buatan juga bisa digunakan untuk mengobati mata merah dan iritasi mata. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter.
2. Tetes Mata Steroid
Steroid yang bekerja dengan cara menghambat atau menekan sistem kekebalan untuk dapat mengurangi peradangan. Beberapa jenis obat steroid yang sering dijumpai pada obat tetes mata adalah fluocinolone, prednisolone, dexamethasone, dan fluorometholone.
3. Antibiotik
Infeksi mata akibat bakteri dapat ditandai dengan munculnya gejala berupa kemerahan, mata berair dan keluarnya cairan dengan nanah berwarna kuning atau hijau (belekan). Jika anda mengalami kondisi ini, maka disarankan untuk menggunakan obat sakit mata yang mengandung antibiotik.
Beberapa jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi mata adalah kloramfenikol, gentamisin, tobramycin, ciprofloxacin, levoflxacin, bacitracin, neomycin, dan polymyxin.
Obat sakit mata yang mengandung antibiotik hanya bekerja efektif untuk membunuh bakteri, obat ini tidak efektif untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan virus atau jamur.
4. Antihistamin
Obat sakit mata yang mengandung antihistamin digunakan untuk meredakan mata gatal dan berair akibat alergi. Antihistamin bekerja dengan cara menghambat produksi histamin, zat alami yang memicu gejala alergi.
Obat sakit mata yang mengandung antihistamin tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak di bawah 3 tahun, penderita glaukoma, atau orang yang sedang menggunakan obat – obatan tertentu, seperti benzalkonium klorida.
5. Penghambat Beta
Obat nyeri pada mata, seperti timolol, yang bekerja untuk mengurangi tekanan yang berlebih di dalam bola mata yang disebabkan oleh glaukoma atau tekanan darah tinggi (hipertensi okular). Obat ini harus diperoleh sesuai resep dokter.
Namun, tidak semua orang bisa menggunakan obat sakit mata jenis ini. Dokter biasanya tidak menganjurkan penggunaan obat sakit mata jenis ini pada orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti asma, PPOK, dan gangguan jantung.
6. Carbonic Anhydrase Inhibitors
Obat sakit mata ini digunakan untuk mengobati glaukoma. Cara kerja obat ini yaitu dengan cara menghambat produksi cairan di dalam bola mata, sehingga tekanan di dalam bola mata bisa berkurang.
Untuk pengobatan glaukoma, obat ini sering digunakan bersamaan dengan obat sakit mata lainnya, seperti obat tetes mata beta – inhibitor dan bimatoprost dan latanoprost.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat sakit mata tersedia dalam berbagai jenis dan bentuk, seperti tetes, salep, dan gel. Setiap formulir memiliki cara kerja yang berbeda dan tujuan penggunaannya.
Konsultasikan dengan dokter mata untuk mengetahui obat sakit mata mana yang tepat untuk masalah mata yang Anda alami.
Obat Minum Antibiotik Untuk Sakit Mata
Perawatan untuk sakit mata sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Umumnya pengobatan sakit mata akibat infeksi adalah dengan meminum obat atau obat tetes antibiotik. Mata merupakan salah satu organ vital yang cukup rentan terhadap infeksi.
Sakit mata umumnya ditandai dengan nyeri, bengkak, gatal, atau kemerahan pada mata. Gejala ini kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda mengalami infeksi mata.
Untuk mengetahui jenis infeksi mata yang Anda alami, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Sakit Mata Didasarkan Pada Jenis Infeksi Mata
Berikut beberapa jenis penyebab sakit mata yang perlu diwaspadai beserta langkah pengobatan yang harus Anda lakukan:
1. Mata Merah
Konjungtivitis atau mata merah muda adalah salah satu penyakit mata yang paling umum. Kondisi ini terjadi akibat peradangan atau infeksi pada selaput bening yang melapisi bagian luar bola mata atau konjungtiva. Inilah yang memicu mata untuk tampak merah.
Penyebab sakit mata bisa berupa paparan asap rokok, polusi, alergi, bahan kimia (misalnya pada sampo atau sabun wajah), hingga infeksi bakteri dan virus. Selain mata memerah, konjungtivitis juga bisa menyebabkan sakit mata, gatal, berair, dan bengkak.
Berikut ini adalah contoh pengobatan konjungtivitis dari dokter:
- Konjungtivitis bakteri akan diobati dengan antibiotik. Obat ini bisa berupa obat tetes mata, salep, atau obat oral untuk membunuh bakteri.
- Konjungtivitis yang terjadi akibat serangan virus umumnya hilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari.
- Konjungtivitis alergi dapat diobati dengan obat antihistamin. Anda juga bisa menghindari alergi dengan menjauhi alergen.
2. Bintitan
Bintit adalah istilah orang awam untuk kondisi mata yang disebut hordeolum. Dalam kondisi hordeolum, benjolan kecil seperti jerawat akan tumbuh di dekat kelopak mata Anda.
Penyebab sakit mata adalah infeksi akut pada kelenjar sekretori di kelopak mata.
Benjolan bisa terbentuk di salah satu atau kedua kelopak mata (atas dan bawah). Bintit tersebut menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemerahan pada kelopak mata. Selain benjolan, gejala bintit bisa berupa gatal, nyeri, dan bengkak pada mata, serta lebih banyak air mata di mata.
Bintitan umumnya tidak memerlukan perawatan khusus dan bisa hilang dengan sendirinya.
3. Keratitis
Keratitis adalah jenis peradangan yang menginfeksi kornea mata. Gejala keratitis umumnya meliputi mata kemerahan dan bengkak, mata nyeri atau menggumpal, mata berair, penglihatan kabur, dan mata yang sensitif terhadap cahaya.
Jika disebabkan oleh infeksi, keratitis bisa menular. Sedangkan keratitis akibat luka tentu tidak menular.
Karena penyebabnya berbeda-beda, pengobatannya juga bisa berbeda dan meliputi:
- Keratitis bakteri
Penggunaan tetes antibiotik selama beberapa hari. Sedangkan keratitis yang lebih parah akan diobati dengan antibiotik oral (minum).
- Keratitis jamur
Dokter akan memberi Anda obat tetes mata yang berisi larutan antijamur. Perawatan ini bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
- Keratitis virus
Obat tetes mata atau obat oral dapat membantu membersihkan infeksi dalam beberapa hari hingga seminggu.
4. Blefaritis
Blepharitis adalah kondisi peradangan pada kelopak mata. Penyebab sakit mata biasanya adalah penyumbatan kelenjar minyak di kulit kelopak mata. Penyumbatan ini kemudian bisa menjadi sarang bakteri, mengakibatkan infeksi.
Gejala blepharitis antara lain mata merah, gatal, berair, dan bengkak, sensasi terbakar di mata, sensasi seperti benjolan di mata, mata peka cahaya, dan benjolan di pangkal bulu mata atau sudut mata. .
Untuk mengobati blepharitis, umumnya dokter memberikan langkah-langkah pengobatan sebagai berikut:
- Kompres kelopak mata dengan handuk basah yang hangat untuk mengurangi pembengkakan.
- Menggunakan obat tetes mata yang mengandung cortiosteroids untuk meredakan peradangan.
- Gunakan obat tetes mata yang diisi dengan cairan pelumas untuk menjaga mata tetap lembab dan mencegah iritasi. Minum antibiotik.
5. Endoftalmitis
Endoftalmitis adalah peradangan parah pada bagian dalam mata. Penyebab sakit mata ini bisa jadi karena infeksi bakteri atau jamur.
Infeksi jamur candida adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri mata endophthalmitis.
Selain infeksi, endophthalmitis juga bisa terjadi akibat cedera mata yang menembus bagian dalam mata. Meski hal ini jarang terjadi, penyakit mata ini juga bisa muncul akibat komplikasi setelah menjalani operasi mata tertentu. Misalnya operasi katarak.
Baca juga : Salep Gentamicin Untuk Mata Dapat Mencegah Pertumbuhan Bakteri
Beberapa gejala endophthalmitis yang perlu diwaspadai adalah nyeri pada mata yang ringan sampai berat, kemerahan atau bengkak pada area mata dan kelopak mata, mata bernanah, mata yang peka terhadap cahaya terang, penglihatan kabur, dan parsial atau atau kehilangan penglihatan sepenuhnya.
Pengobatan endophthalmitis tergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahannya. Secara umum pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan antibiotik langsung ke mata untuk menghentikan infeksi. Anda mungkin juga menerima suntikan kortikosteroid ke mata untuk mengurangi peradangan.
Mengingat penyakit mata ini merupakan kondisi yang parah dan darurat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala endophthalmitis.
6. Uveitis
Di bagian mata terdapat uvea yang berperan dalam mengalirkan darah ke retina. Jika Anda mengalami infeksi, uvea bisa meradang. Kondisi ini disebut uveitis. Gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi virus, atau cedera mata adalah beberapa penyebab sakit mata ini. Meskipun uveitis jarang terjadi, parah dan tidak diobati dapat menyebabkan kebutaan.
Gejala umum uveitis termasuk mata merah, sakit mata, mata sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan floaters (sensasi seperti ada benda yang menghalangi penglihatan). Dalam mengatasi uveitis dokter akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Suntikan di mata untuk mengurangi gejala.
- Tetes mata kortikosteroid atau steroid oral untuk meredakan peradangan.
- Obat antibiotik untuk mengobati infeksi sekaligus mencegah penyebaran penyakit ke bagian mata yang lain.
- Obat untuk menekan sistem kekebalan. Namun, langkah ini hanya disarankan pada kasus uveitis yang parah.
- Anda juga disarankan untuk memakai kacamata hitam saat Anda menderita uveitis.
7. Herpes Okuler
Herpes okuler adalah kondisi mata yang terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks (HSV1). Oleh karena itu, penyakit ini disebut juga sebagai herpes mata. Berbeda dengan herpes pada umumnya, herpes mata tidak menular melalui hubungan seksual. Karena itu, herpes mata bukanlah penyakit menular seksual.
Herpes mata dapat ditandai dengan sakit mata dan iritasi, mata yang sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, mata berair, dan radang pada kelopak mata. Gejala ini cenderung hanya menginfeksi satu mata. Karena penyebab sakit mata adalah virus, pengobatan utamanya adalah dengan obat antivirus seperti asiklovir.
Obat ini bisa diberikan dalam bentuk tetes, oral, atau salep. Dokter juga dapat memberikan obat tetes mata yang berisi kortikosteroid untuk meredakan peradangan jika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam mata (stroma). Jika perlu, prosedur debridemen bisa menjadi pilihan pengobatan. Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat sel yang terinfeksi dengan alat khusus.
8. Trachoma
Trachoma adalah jenis infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit mata ini dapat ditularkan melalui kontak dengan mata, hidung, atau lendir atau air liur penderita. Begitu juga dengan barang yang sudah terkontaminasi bakteri. Misalnya, Anda dapat menangkap bakteri penyebab sakit mata trachoma jika Anda meminjam sapu tangan pasien trachoma yang telah terkontaminasi bakteri, untuk menyeka wajah dan tanpa sengaja menggosok mata Anda. Bakteri di sapu tangan penderita bisa berpindah ke mata Anda.
Pada tahap awal, trachoma dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada mata Anda. Kemudian, kelopak mata bisa membengkak dan bernanah. Karena penyebabnya adalah bakteri, trachoma harus diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Jika tidak segera ditangani, trachoma bisa menyebabkan kebutaan.
Mengingat fungsi mata yang sangat krusial bagi kita, kesehatan mata harus dijaga. Anda juga disarankan untuk mengambil langkah – langkah pencegahan penyakit mata agar tidak menimbulkan komplikasi.
Cara Mencegah Infeksi Mata
Sangat penting untuk menjaga kebersihan mata dan seluruh tubuh agar terhindar dari infeksi mata. Anda juga dapat mengurangi risiko terkena infeksi mata dengan cara berikut:
- Jangan menyentuh area mata, apalagi menggosok mata dengan tangan kotor.
- Pastikan untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh wajah dan mata Anda.
- Jangan berbagi barang pribadi (seperti handuk dan saputangan), produk riasan dan mata atau obat tetes mata dengan orang lain.
- Gantilah seprai dan sarung bantal Anda secara teratur, minimal seminggu sekali.
- Jika Anda memakai lensa kontak, sangat disarankan agar Anda mencuci tangan sebelum memakai, melepas, atau membersihkan lensa kontak.
- Periksakan kondisi mata Anda secara rutin ke dokter mata.
- Jika seseorang dengan sakit mata ada di sekitar Anda, batasi kontak dengannya sebisa mungkin.
Jika Anda mengalami infeksi mata dan tidak kunjung sembuh selama beberapa hari atau minggu, segera periksakan ke dokter. Langkah ini akan memberikan diagnosis untuk menentukan penyebab sakit mata serta pilihan pengobatan yang tepat untuk kondisi mata Anda. Jangan gunakan obat tetes mata dan salep sembarangan. Selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar aman.