Ada berbagai jenis pengobatan untuk mata merah, mulai dari obat-obatan hingga dengan pengobatan yang bisa dilakukan di rumah. Namun pengobatan untuk mata merah harus dipilih secara tepat, yakni sesuai dengan penyebabnya agar tidak memperburuk kondisi mata anda.
Mata merah yang dapat disebabkan oleh pendarahan, iritasi, infeksi, dan bahkan pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah pada mata, yang umumnya lebih terasa pada bagian putih bola mata (sklera).
Mata merah yang muncul disertai dengan gejala lain, seperti dengan sensasi terbakar, gatal, mata berair, silau, atau bahkan gangguan penglihatan. Namun, terkadang penderita mata merah mungkin tidak merasakan adanya gangguan apapun dan baru sadar ketika sedang bercermin atau diberitahu oleh orang lain.
Pilihan Obat Mata Merah Sesuai Penyebabnya
Umumnya obat mata merah diberikan sesuai dengan faktor dan penyebabnya. Berikut ada beberapa obat mata merah yang sering digunakan:
1. Steroid
Jika mata merah anda disebabkan oleh peradangan, misalnya karena iritasi, cedera, atau perawatan medis, biasanya dokter mata akan meresepkan obat tetes mata steroid untuk mengurangi reaksi peradangan pada mata anda.
Contoh steroid yang digunakan dalam obat tetes mata adalah hidrokortison, prednisolon, dan deksametason. Penggunaan obat mata steroid dalam jangka panjang tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan efek samping, mulai dari katarak hingga glaukoma.
2. Antibiotik
Antibiotik yang secara efektif dapat mengobati mata merah yang disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi bakteri, virus, jamur, atau bahkan parasit. Beberapa kondisi mata merah yang dapat disebabkan oleh infeksi adalah :
- Blepharitis
- Keratitis
- Konjungtivitis
- Dan uveitis
Dokter Anda dapat meresepkan antibiotik dalam bentuk pil, salep, atau obat tetes mata. Contoh antibiotik yang biasa digunakan adalah
- Tobramycin
- Neomycin
- Bacitracin
- Polymixin B
- Dan gentamycin
3. Antihistamin
Mata merah akibat alergi biasanya akan diobati dengan obat mata merah yang mengandung antihistamin. Selain untuk meredakan mata merah, obat ini juga mampu mengobati reaksi alergi pada mata, seperti mata gatal atau berair, dengan cara menghalangi produksi histamin yang berlebihan pda mata anda.
Obat tetes mata antihistamin yang biasa diresepkan termasuk ketotifen, levocabastine, dan antazolin sulfate.
4. Air Mata Buatan
Ketika jumlah atau kualitas air mata anda tidak cukup untuk melembabkan lapisan mata anda, kondisi mata kering yang bisa menyebabkan mata merah dan disertai sensasi terbakar pada mata.
Dan untuk Perawatan yang paling umum untuk mata kering adalah jenis obat tetes mata yang disebut air mata buatan. Selain untuk mata kering, air mata buatan juga bisa digunakan untuk meredakan iritasi pada mata. Obat ini mudah ditemukan dan Anda juga bisa mendapatkannya tanpa resep dokter.
Mengatasi Mata Merah dengan Perawatan Rumahan
Mata merah muda dapat dirawat di rumah. Beberapa tips untuk mengatasi mata merah adalah sebagai berikut:
- Bersihkan mata Anda dengan air mengalir, kemudian istirahatkan sambil memejamkan mata, jika mata merah tersebut disebabkan oleh iritasi benda asing.
- Tempelkan kompres dingin ke mata dengan kantong teh jika kemerahan disebabkan oleh iritasi atau cedera.
- Kompreskan dengan handuk yang dibasahi air hangat ke mata jika mata merah disebabkan oleh infeksi, seperti konjungtivitis atau bintitan, dan disertai dengan pembengkakan pada kelopak mata.
- Cucilah kain pada mata setiap hari, seperti handuk dan sarung bantal, jika mata merah disebabkan oleh infeksi untuk menghindari infeksi ulang dari bakteri yang menempel pada benda tersebut.
Selain itu, hindari menyentuh atau menggosok mata secara langsung, menggunakan riasan di sekitar mata, dan melakukan aktivitas di lingkungan yang kotor dan berdebu tanpa pelindung mata. Juga disarankan untuk melepas lensa kontak dan memakai kacamata untuk sementara.
Umumnya mata merah akan sembuh dalam beberapa hari pengobatan. Namun, jika obat mata merah di atas tidak memberikan perbaikan pda mata anda, Maka segera periksakan mata anda ke dokter mata, terutama jika mata merah disertai pembengkakan atau nyeri hebat serta gangguan penglihatan yang tiba-tiba.
Penyebab Mata Merah
Mata merah terjadi ketika pembuluh darah halus di permukaan mata membesar akibat iritasi, peradangan, infeksi, cedera, atau peningkatan tekanan mata. Mata merah umumnya tidak berbahaya.
Bola mata memiliki pembuluh darah yang halus, yang berfungsi untuk dapat mengantarkan oksigen dan nutrisi ke dalam sel mata. Saat pembuluh darah halus ini membesar karena iritasi atau peradangan, mata akan tampak merah. Selain itu, cedera pada mata juga dapat menyebabkan pembuluh darah halus tersebut pecah sehingga terjadi pendarahan dan mata merah.
Penyebab mata anda merah dapat ditentukan dengan mengamati berapa lama keluhan mata merah yang berlangsung, apakah mata merah terjadi pada salah satu atau kedua mata anda, Dan ada tidaknya nyeri pada mata merah, dan ada tidaknya gangguan penglihatan anda.
Penyebab Mata Merah di Sebelah
Jika hanya satu bola mata yang terlihat merah, ini dikenal sebagai kasus mata merah muda sepihak. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Masuknya Benda Asing Ke Dalam Mata
Benda asing, seperti debu, pasir, atau puing logam, bisa masuk ke mata karena angin, ledakan, atau kecelakaan. Gejala benda asing yang masuk ke mata bisa berupa mata merah, sakit mata, dan mata berair.
Jika benda asing ini menempel atau menempel di permukaan bola mata, maka dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata yang dapat mengganggu penglihatan.
2. Glaukoma Akut
Glaukoma umumnya terjadi akibat tekanan mata yang meningkat secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, peningkatan tekanan mata ini dapat terjadi secara tiba-tiba karena adanya penyumbatan pada ruang depan bola mata.
Kondisi ini disebut glaukoma akut dan menimbulkan gejala mata merah, sakit mata, sakit kepala parah, mual, muntah, dan penurunan penglihatan. Glaukoma akut adalah kondisi darurat yang membutuhkan perhatian medis segera.
3. Konjungtivitis Dan Keratitis Akibat Infeksi Bakteri
Konjungtiva adalah selaput bening yang melindungi bagian putih mata (sklera) dan bagian dalam kelopak mata anda. Saat terjadi konjungtivitis, yaitu peradangan pada konjungtiva, Dan pembuluh darah di sekitarnya akan membesar dan menyebabkan mata menjadi merah.
Salah satu penyebab konjungtivitis adalah infeksi. Pada konjungtivitis akibat infeksi bakteri, selain mata merah, gejalanya juga bisa muncul berupa keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau yang lengket pada mata.
Keratitis adalah peradangan pada kornea yang sering terjadi bersamaan dengan konjungtivitis. Keratitis juga bisa disertai dengan kondisi yang lebih serius, yaitu erosi atau cedera pada kornea yang membutuhkan perhatian medis segera.
4. Perdarahan Subkonjungtiva
Pembuluh darah halus di lapisan konjungtiva atau di sklera bisa pecah dan menyebabkan darah terkumpul di ruang antara dua lapisan pda mata anda. Kondisi ini dikenal sebagai perdarahan subkonjungtiva dan biasanya terjadi pada orang yang mengonsumsi obat antikoagulan, penderita hipertensi, dan orang yang sering batuk.
Pendarahan subkonjungtiva mungkin terlihat serius karena mata terlihat sangat merah. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya. Pendarahan akan diserap oleh mata secara perlahan selama 2-4 minggu.
5. Peradangan Pada Sklera, Uvea, Atau Iris
Sklera adalah lapisan luar mata yang berwarna putih. Di dalam sklera adalah uvea dan iris. Masing-masing lapisan ini dapat meradang karena berbagai alasan, termasuk penyakit autoimun, cedera, infeksi virus, dan infeksi bakteri. Radang pada lapisan ini juga bisa menyebabkan mata merah.
6. Malposisi Pada Kelopak Mata
Anomali pada posisi kelopak mata dapat menyebabkan iritasi pada permukaan bola mata. Dalam kasus yang disebut dengan entropion, kelopak mata yang terlipat ke dalam, sehingga bulu mata tumbuh ke arah bola mata dan dapat menggores kornea. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan atau cedera pada kornea mata anda.
Sebaliknya pada kasus yang disebut ectropion, kelopak mata dilipat ke arah luar, sehingga air mata tidak dapat sepenuhnya membasahi permukaan bola mata dan akhirnya mata menjadi kering. Hal ini menyebabkan iritasi pada mata sehingga menyebabkan mata merah.
Penyebab Mata Merah di Kedua Mata
Ketika mata merah muncul di kedua mata, itu dikenal sebagai mata merah muda bilateral. Umumnya, mata merah bilateral disebabkan oleh:
Konjungtivitis Akibat Infeksi Virus
Virus dapat menyebabkan radang konjungtiva (konjungtivitis) dan menyebabkan gejala mata merah, terasa berpasir, dan sensitif terhadap cahaya. Pada konjungtivitis akibat infeksi virus, mata anda akan mengeluarkan cairan yang encer dan jernih.
Ini berbeda dengan konjungtivitis karena infeksi bakteri, dan di mana ada cairan yang berwarna kuning atau hijau dan kental. Konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus adalah sejenis penyakit mata menular.
Konjungtivitis akibat infeksi virus umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun, infeksi mata ini sangat menular.
Konjungtivitis Alergi
Pada orang yang alergi debu, asap, parfum, atau serbuk sari, paparan alergen ini pada mata bisa menyebabkan radang konjungtiva (konjungtivitis).
Gejala yang muncul dengan konjungtivitis alergi adalah mata merah, berair, gatal, dan kelopak mata bengkak. Gejala ini umumnya terjadi pada kedua mata. Cara utama untuk meredakan mata merah dan mencegah konjungtivitis alergi adalah dengan menghindari paparan zat pemicunya.
Penyebab mata merah bermacam-macam. Ada yang darurat dan memerlukan penanganan segera, ada pula yang tidak membutuhkan pengobatan dan bisa sembuh sendiri.
Jika mata merah Anda tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 1 minggu atau disertai dengan sakit mata, masalah penglihatan, atau keluarnya cairan kuning atau hijau dari mata Anda, segera periksakan ke dokter mata.
Mata Merah Pada Anak
Sebagai orang tua pasti sering melihat mata merah yang muncul pada anak akibat kantuk. .Perlu diketahui bahwa pemicu terjadinya mata merah pada anak tidak hanya sebatas itu. Apalagi jika pemicunya bisa mengganggu penglihatan dan kesehatan mata si kecil.
Apabila anak ibu mengalami mata merah dan sepertinya tidak kunjung sembuh, Untuk anda yang ingin mengetahui sedikit hal tentang mata merah dan kesehatan mata. Tak perlu khawatir karena kami telah merangkumnya agar bisa lebih membantu anda dalam menciptakan kesehatan untuk keluarga, terutama si kecil.
Jangan sampai melewatkan informasi tentang sakit mata pada anak, Ma!
1. Mata Merah Yang Terjadi Karena Berbagai Faktor
Mata merah tentunya sangat mengganggu karena membuat penglihatan menjadi tidak nyaman. perlu anda ketahui bahwa mata merah pada anak juga dapat ditularkan dari berbagai faktor seperti:
- Virus
Faktor paling umum yang memicu mata merah adalah infeksi virus. Perlu diketahui bahwa infeksi virus di area mata bisa memicu rasa gatal, nyeri, berair, hingga mata berubah menjadi merah.
Konjungtivitis atau mata merah juga bisa menyebabkan area mata terasa menggumpal, sehingga bisa mengeluarkan cairan mata yang bening dan lengket.
Infeksi virus yang disertai gejala lain seperti flu, pilek dan demam. Bahkan bisa ada kelenjar getah bening preauricular yang membesar, benjolan di depan telinga.
- Bakteri
Penyebab mata merah pada anak bermacam-macam. Penularan ke bakteri juga bisa menjadi faktor pemicu. Ketahui apakah mata anak Anda tampak kuning atau hijau. Kotoran atau kotoran yang lengket ini bisa membuat mata sulit untuk terbuka.
- Alergi
Anak-anak yang terbiasa mengucek mata yang gatal, berair dan kemerahan. Pemicunya bisa karena
alergi akibat paparan debu, alergi bulu hewan, serbuk sari hingga polusi udara. Alergi yang terjadi pada seorang anak dapat memperburuk kondisi kesehatannya bahkan bisa disertai dengan hidung meler.
2. Kebiasaan Buruk Pada Anak Harus Dihindari
Kondisi mata merah tentunya cukup mengganggu, apalagi dibarengi dengan penurunan kesehatannya. Terkadang hal-hal yang terkesan remeh dan terabaikan bisa memicu munculnya mata merah.
Untuk dapat menghindari mata merah pada anak, Anda perlu memperhatikan segala kemungkinan yang bisa memicu penyakit mata tersebut. Jika melihat tangan yang kotor, coba ingatkan anak untuk mencuci tangan pakai sabun, terutama setelah selesai bermain.
Tak hanya itu, Anda harus menghentikan kebiasaan berbagi handuk bahkan dengan keluarga sendiri. Ketika anggota keluarga di rumah sakit mengalami sakit mata dan berbagi handuk satu sama lain, peningkatan risiko tertular lebih besar.
3. Penanganan Mata Merah Yang Tepat Pada Anak
Perlu Anda sadari bahwa mata merah yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan alergi bisa memicu terjadinya peradangan. Mata yang meradang akan menyebabkan pembuluh darah di selaput putih mata melebar, sehingga akan tampak merah. Jika satu mata terus memerah, mata lainnya bisa terkontaminasi.
Untuk menghindari terjadinya kemerahan pada mata si kecil, berbagai keluhan yang berujung pada penyakit berbahaya, sebaiknya segera atasi dengan penanganan yang tepat seperti:
- Menggunakan salep
Sebagai cara mengobati sakit mata merah pada anak, Anda bisa memberi mereka salep. Cara pemakaiannya, coba tarik perlahan bagian bawah kelopak mata si kecil.
Jika sudah ditarik perlahan, oleskan salep di bagian tertentu untuk mengobati mata merah. Saat si kecil berkedip, salep untuk mata yang memerah bisa masuk ke dalam mata dan membantu memberikan efeknya.
- Obat tetes mata
Kloramfenikol dapat diberikan dalam bentuk obat tetes mata atas saran dokter. Namun, kloramfenikol bisa memiliki efek samping seperti perih ringan pada mata untuk sementara waktu.
Sebelum digunakan, usahakan untuk membersihkan kotoran di sekitar mata si kecil dengan air hangat.
Pemakaian obat tetes mata otak termasuk golongan antibiotik, sehingga harus diperoleh melalui resep dokter agar dapat diketahui cara pemakaian dan dosis anjuran untuk anak.
Namun, ketika beberapa metode penanganan mata merah pada anak tersebut tidak berhasil dan kondisinya terlihat parah. Usahakan kembali berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan solusi terbaik.