Sakit kepala di sekitar mata sering terjadi. Sakit kepala terkadang bisa menyebar ke mata. Sakit kepala jenis ini dapat menyebabkan mata tidak nyaman dan sensitif terhadap cahaya. Sakit kepala ini biasanya dirasakan dengan nyeri di belakang mata.
Sakit kepala ini akan mempengaruhi satu atau kedua mata. Hal ini dapat menyebabkan nyeri hebat, mata berdenyut-denyut, penglihatan kabur, dan nyeri tajam. Beberapa jenis sakit kepala dan kondisi lain dapat menyebabkan nyeri di sekitar bagian belakang mata.
Sakit kepala di belakang mata bisa sangat menyakitkan. Meskipun sakit kepala adalah kondisi umum, mengetahui penyebabnya dapat membantu mengobatinya dengan tepat.
Berikut Penyebab Sakit Kepala Di Sekitar Mata
Ketegangan Mata
Kelelahan mata terjadi saat mata terfokus pada objek yang sama dalam waktu yang lama. Ini bisa merangsang otak secara berlebihan. Stimulasi yang berlebihan ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada otak dan mata, yang seringkali mengakibatkan sakit kepala.
Kelelahan mata adalah masalah umum yang dapat memengaruhi penglihatan. Kelelahan mata juga bisa menyebabkan sakit mata atau penglihatan kabur. Menatap layar komputer, TV, atau ponsel dalam waktu lama dapat menyebabkan mata tegang. Masalah kesehatan lainnya juga bisa menyebabkan mata lelah. Kondisi ini termasuk skleritis, neuritis optik, glaukoma, dan rabun jauh.
Migrain
Migrain adalah kondisi yang sangat umum. Sakit kepala jenis ini bisa menyebabkan rasa sakit yang menyiksa di belakang mata. Migrain juga bisa berlangsung hingga 72 jam.
Sakit migrain bisa sangat parah sehingga bisa mempengaruhi kualitas hidup. Sakit kepala migrain juga bisa disertai gejala lain seperti pusing, mual, muntah, lemas, kepekaan terhadap cahaya dan suara, perubahan mood, dan gangguan penglihatan.
Migrain dapat disebabkan oleh sejumlah pemicu umum. Pemicu ini termasuk stres, pola makan, kurang tidur, perubahan hormonal, lingkungan, dan pengobatan.
Radang Dalam Selaput Lendir
Sinusitis adalah peradangan jaringan yang melapisi sinus. Sinusitis dapat membuat tekanan, menyebabkan nyeri di belakang mata. Nyeri sinusitis juga bisa dirasakan di bagian lain seperti dahi dan pipi.
Selain sakit kepala, sinusitis juga menyebabkan hidung tersumbat, sakit gigi bagian atas, rasa lelah, dan nyeri yang semakin parah saat berbaring.
Sinusitis dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang terperangkap di dalam sinus akibat penyumbatan. Sinus yang tersumbat ini bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi saluran pernapasan.
Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster adalah salah satu dari tiga sakit kepala pendek tetapi bisa sangat menyakitkan. Sakit kepala cluster digambarkan sebagai sakit kepala singkat yang bisa berlangsung dari 15 menit hingga lebih dari satu jam.
Nyeri digambarkan sebagai sensasi nyeri yang tajam dan biasanya dapat dirasakan di belakang mata.
Gejala sakit kepala cluster lainnya adalah mata merah, hidung dan mata berair, berkeringat, dan mata bengkak.
Sakit Kepala Tegang
Penyebab sakit kepala di sekitar mata selanjutnya adalah sakit kepala karena tegang. Sakit kepala jenis ini paling sering terjadi pada wanita.
Nyeri bisa berkisar dari nyeri tumpul yang terjadi di dahi dan bisa meluas ke leher.
Sakit kepala tegang dapat disebabkan oleh menatap layar dalam waktu lama, mengemudi dalam jarak jauh, otot yang berkontraksi di leher atau kepala, dan suhu dingin.
Glaukoma
Beberapa bentuk glaukoma terkadang disalahartikan sebagai migrain. Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf optik yang memasok informasi visual dari mata ke otak.
Glaukoma terjadi ketika tekanan menumpuk di dalam mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Glaukoma dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani. Jika seseorang sudah menderita glaukoma, kondisi ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Sakit kepala akibat glaukoma bisa dirasakan di dalam atau di sekitar mata atau dahi. Intensitas nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Mual dan muntah juga bisa menyertai sakit kepala.
Skleritis
Sakit kepala dan kepekaan terhadap cahaya adalah beberapa gejala skleritis. Skleritis adalah peradangan serius yang memengaruhi lapisan luar putih mata atau sklera. Skleritis diyakini sebagai akibat dari reaksi kekebalan yang terlalu aktif.
Nyeri mata parah yang tidak merespons obat pereda nyeri adalah gejala utama skleritis. Gerakan mata cenderung memperburuk rasa sakit.
Gejala lain bisa termasuk robekan berlebihan, penurunan penglihatan, kepekaan terhadap cahaya, dan kemerahan pada sklera.
Sakit Di Belakang Mata
Jika Anda merasakan sakit di belakang mata, ada kemungkinan penyebabnya adalah sakit kepala jenis tertentu. Salah satunya, migrain.
Kemudian, rasa sakit bisa menyebar ke bagian belakang kepala Anda. Gejala mungkin juga termasuk aura Anda yang bisa menjadi tanda visual seperti kilatan cahaya yang terkadang muncul sebelum rasa sakit muncul.
Anda mungkin juga merasa mual, pilek, atau hidung tersumbat. Anda bisa peka terhadap cahaya, suara, atau bau.
Beberapa pemicu migrain adalah kurang tidur, perubahan cuaca, stres, paparan cahaya yang tidak dapat Anda tangani.
Bisa juga karena bau atau suara bising yang bisa merusak telinga bahkan penglihatan.
Jika Anda mengalami migrain cukup dini, Anda bisa mengobatinya dengan obat pereda nyeri. Seperti ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen. Beberapa kafein atau kompres es juga dapat membantu meredakan nyeri.
Orang yang mengalami migrain kronis seringkali disarankan untuk minum obat setiap hari. Metode ini untuk membantu mengurangi rasa sakit yang mereka rasakan.
Arti lain dari sakit kepala di belakang mata adalah sakit kepala karena tegang. Kondisi ini adalah jenis sakit kepala yang paling umum.
Bahu dan leher Anda mungkin juga sakit. Sakit kepala tegang ini bisa berlangsung dari 20 menit hingga beberapa jam. Anda juga bisa mandi air hangat atau istirahat beberapa saat sampai sakit kepala hilang.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala karena tegang, Anda juga bisa mencari cara untuk mengatasi stres. Pelajari teknik relaksasi seperti yoga atau pernapasan dalam.
Anda mungkin merasakan sakit setiap hari selama berminggu-minggu. Setelah itu, Anda tidak merasakan sakit selama setahun atau lebih, tetapi pada akhirnya rasa sakit itu kembali. Kondisi ini tidak umum terjadi pada semua orang.
Namun kebanyakan ditemukan pada pria. Pasalnya, penyakit jenis ini kerap dipicu oleh alkohol dan rokok.
Solusi terbaik, hirup oksigen murni untuk mendapatkan sensasi lega. Triptan suntik dan tetes hidung lidokain juga dapat membantu kondisi ini. Beberapa orang menggunakan obat-obatan seperti verapamil untuk mencegah kemungkinan serangan.
Kategori lain dari nyeri, ketegangan mata. Kondisi ini terjadi ketika mata Anda lelah bekerja terlalu keras atau menatap layar komputer atau layar ponsel dalam waktu yang lama.
Kondisi mata lelah ini biasanya tidak serius dan bisa hilang saat Anda mengistirahatkan mata sejenak.
Mata Sakit Dan Bengkak
Mata bengkak pada dasarnya disebabkan oleh penumpukan cairan yang berlebih pada kelopak mata atau jaringan ikat di sekitar mata anda.
Berbagai Penyebab Mata Bengkak
Berikut penjelasan lebih lengkap tentang kondisi yang bisa menyebabkan mata bengkak:
1. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah penyebab paling umum dari mata bengkak. Kondisi ini juga ditandai dengan gejala lain, seperti mata merah, gatal, berair, dan perih.
Penyebab konjungtivitis pada umumnya adalah infeksi virus, namun akan tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau iritasi dari produk perawatan tertentu, seperti sampo.
2. Alergi
Mata sembab juga bisa disebabkan oleh alergi. Penderita alergi bisa mengalami mata bengkak sebagai gejala jika bersentuhan dengan alergen, seperti serbuk sari, debu, atau makanan dan obat tertentu.
Selain mata bengkak, alergi juga bisa ditandai dengan gejala lain, seperti bersin, hidung tersumbat, mata gatal, bibir atau wajah bengkak, hingga sesak napas. Gejala-gejala ini tidak selalu muncul saat alergi muncul kembali. Mungkin hanya ada satu atau kombinasi gejala.
3. Blefaritis
Penyebab mata bengkak selanjutnya adalah blepharitis. Penyebab blepharitis belum diketahui secara pasti, namun diduga dapat dipicu oleh dermatitis seboroik, infeksi, penyumbatan kelenjar minyak pada kelopak mata, dan kutu pada bulu mata.
4. Selulitis Orbital
Mata bengkak yang disertai gejala mata merah, nyeri saat menggerakkan bola mata, penglihatan kabur bisa menjadi tanda selulitis orbital. Selulitis orbital sering terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.
Selain disebabkan oleh hal-hal di atas, mata bengkak juga bisa disebabkan oleh bintitan, kista, gigitan serangga, luka, dan penyakit Graves.
Bagaimana Menghilangkan Mata Bengkak di Rumah
Gejala mata bengkak bisa diobati dengan pengobatan rumahan sederhana terlebih dahulu. Contoh perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata bengkak adalah:
Mengompres Mata Bengkak
Anda dapat menggunakan kain yang dibasahi dengan air dingin dan bersih untuk mengompres mata yang bengkak atau dengan mengoleskan kompres es berisi es selama 15 menit, satu kali dalam satu jam.
Selain itu, Anda juga bisa mengompres mata dengan kantong teh yang telah dimasukkan ke dalam lemari es. Kandungan kafein dalam teh bisa membantu mengurangi pembengkakan.
Untuk kasus tertentu, seperti pembengkakan akibat kista dan bintitan, dianjurkan kompres hangat 4-5 kali sehari. Kompres ini berguna untuk membantu membersihkan penyumbatan di kelenjar minyak.
Bilas Mata Dengan Larutan Air Garam
Untuk mata bengkak dan berair, coba cuci mata Anda dengan air garam atau larutan garam. Cara ini dinilai efektif mengatasi mata bengkak karena garam menarik. Selain itu, garam memiliki sifat antimikroba yang dapat meredakan mata bengkak akibat infeksi.
Tapi ingat, Anda harus menggunakan larutan garam yang dibeli di apotek karena dijamin bersih. Menggunakan air garam yang tidak bersih untuk mencuci mata ternyata dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi.
Menggunakan Obat Tetes Mata
Mata bengkak akibat alergi bisa diobati dengan obat tetes yang mengandung antihistamin yang bisa didapatkan di apotek.
Selain perawatan di atas, pastikan juga anda untuk tidak menyentuh atau menggosok mata dengan tangan anda. Lepaskan lensa kontak segera jika Anda memakainya, tetapi cuci tangan Anda terlebih dahulu. Selain itu, hindari aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera mata dan pembengkakan yang semakin parah.
Perawatan rumahan yang sederhana memang bisa membantu mengatasi mata bengkak. Namun, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika pembengkakan pada mata tidak kunjung membaik atau disertai gejala seperti nyeri mata, penglihatan kabur, benjolan di mata, dan melihat bintik-bintik mengambang.
Pada kasus mata bengkak akibat infeksi, misalnya selain menyarankan kompres hangat, dokter juga akan meresepkan obat tetes mata antibiotik dan antiradang.