Biaya Operasi Retina Mata Tergantung Dari Kondisi Pasien

  • Rendi Sihombing
  • Okt 29, 2020
biaya operasi retina mata

Lapisan saraf di retina terdiri dari banyak fotoreseptor (sel penerima cahaya). Karena fotoreseptor tidak dapat memperbarui dirinya sendiri, kerusakan pada lapisan saraf retina dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

Retina adalah target dari sejumlah gangguan medis struktural dan fungsional. Gangguan ini bisa turun-temurun atau didapat. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan yang cermat dan menyeluruh untuk menghasilkan diagnosis yang benar untuk gangguan retina tertentu.

Biaya operasi retina mata

Gejala Gangguan Retina

Gejala yang biasanya dikaitkan dengan kerusakan atau penyakit retina antara lain penurunan ketajaman penglihatan, metamorfopsia (gangguan bentuk benda yang dilihat, misalnya garis lurus tampak seperti kurva), kilatan cahaya, bintik hitam yang mengapung di bidang pandang. (floaters), penyempitan penglihatan yang tiba-tiba, dan riwayat trauma atau kecelakaan. Beberapa gejala ini dapat terjadi jika perubahan pada retina sangat ringan, sehingga diperlukan pemeriksaan yang cermat dan menyeluruh.

Bedah Retina

Bedah Retina

Ahli bedah vitreoretinal sangat berpengalaman dalam melakukan operasi vitreoretinal elektif dan darurat setiap hari. Operasi ini meliputi vitrektomi, scleral buckle, atau kombinasi keduanya. Tidak seperti rumah sakit / klinik mata lain yang secara rutin melakukan operasi dengan anestesi umum, hampir semua operasi vitreoretinal dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal yang lebih aman bagi pasien kami saat menjalani operasi serta membantu pemulihan yang lebih cepat setelah operasi.

Biaya perawatan retina sangat bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya, tergantung kondisi pasien. Namun, biaya injeksi intravitreal sebagai berikut:

Injeksi biaya

  • Injeksi Avastin Rp.4.250.000
  • Injeksi Patizra Rp. 11.500.000
  • Injeksi Eylea Rp. 15.500.000

Pendarahan Retina Mata

Perdarahan retina adalah kelainan mata di mana terjadi perdarahan di retina, jaringan sensitif cahaya yang terletak di dinding belakang mata. Ada sel fotoreseptor di retina yang disebut batang dan kerucut, yang mentransduksi energi cahaya menjadi sinyal saraf yang dapat diproses oleh otak untuk membentuk gambar visual.

Pendarahan Retina Mata

Perdarahan retina dapat menyerang orang dewasa, dan bayi baru lahir serta bayi mungkin juga menderita kelainan ini. Perdarahan retina dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis seperti hipertensi, oklusi vena retina (penyumbatan pada vena retina), anemia, leukemia atau diabetes.

Tanda Dan Gejala

Pada tahap awal, perdarahan retinal mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Beberapa gejalanya mungkin termasuk:

  • Lihat floaters dalam penglihatan
  • Lihat jaring laba-laba dalam penglihatan
  • Melihat kabut atau bayangan
  • Visi terdistorsi
  • Kilatan cahaya yang cepat dalam penglihatan tepi
    Warna merah terlihat
  • Mengaburkan
  • Kebutaan mendadak
  • Gejala lain mungkin termasuk sakit kepala, nyeri di pelipis.

Sebab

Perdarahan retina biasanya terjadi pada pendaki dataran tinggi, kemungkinan besar karena efek hipoksia sistemik pada mata. Risiko berkorelasi dengan ketinggian maksimum yang dicapai, durasi keterpaparan pada kondisi ketinggian tinggi, dan derajat pendakian.

Perdarahan retina secara signifikan dikaitkan dengan trauma kepala yang hebat (AHT). Mekanisme trauma diyakini sebagai percepatan dan perlambatan berulang dengan atau tanpa benturan tumpul (sindrom bayi terguncang).

Sekitar 85% korban yang menderita AHT akan mengalami perdarahan retina dan semakin parah dengan meningkatnya kemungkinan penganiayaan. Namun, klaim tentang Shaken Baby Syndrome tidak disetujui secara universal dan memiliki bukti ilmiah yang bertentangan.

Diagnosa

Perdarahan retina umumnya didiagnosis menggunakan ophthalmoscope atau kamera fundus untuk memeriksa bagian dalam mata. Tes fluoresens angiografi dapat dilakukan, di mana pewarna fluoresen sering disuntikkan ke dalam aliran darah pasien terlebih dahulu sehingga dokter mata yang melakukan pemeriksaan dapat melihat dan memeriksa lebih detail pembuluh darah di retina. Pewarna fluoresen dapat memiliki efek samping yang berbahaya: lihat Fluorescein

Pemeriksaan mata dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi mata, misalnya untuk mengetahui seberapa baik pasien memandang lurus ke depan, ke samping dan pada jarak yang berbeda.

Tes darah dapat memberikan informasi tentang kesehatan pasien secara keseluruhan dan juga dapat mengungkapkan kondisi medis yang mungkin menyebabkan perdarahan retinal.

Pencegahan

Tindakan pencegahan seperti perawatan prenatal rutin dan pemantauan bayi berisiko tinggi gangguan dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut dari perdarahan retinal pada bayi.

Untuk perdarahan retina yang berhubungan dengan hipertensi, tekanan darah dapat dikontrol dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, sering berolahraga, memantau asupan makanan harian dan mempraktikkan gaya hidup bebas stres.

Pengobatan

Perdarahan retinal, terutama yang ringan yang tidak berhubungan dengan penyakit kronis, biasanya akan terserap kembali tanpa pengobatan. Operasi laser adalah salah satu pilihan pengobatan yang menggunakan sinar laser untuk menutup pembuluh darah yang rusak di retina.

Obat anti-vascular endothelial growth factor (VEGF) seperti Avastin dan Lucentis juga telah terbukti memperbaiki perdarahan retina pada pasien diabetes dan pasien dengan perdarahan yang berhubungan dengan pertumbuhan pembuluh darah baru.

Perawatan alternatif mungkin termasuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk memperkuat dan menyembuhkan pembuluh darah yang rusak, melalui konsumsi suplemen makanan seperti Vitamin A, B, C dan E. Selain itu, asam lemak esensial termasuk omega-3 dari minyak ikan dan minyak biji rami.

Pantang Setelah Operasi Retina

Setelah operasi mata rabun atau operasi retinal di atas, ada beberapa pantangan pasca operasi retina yang harus Anda hindari, diantaranya sebagai berikut:

Pantang Setelah Operasi Retina

1. Mengemudi

Larangan setelah operasi retina pertama adalah mengemudi, bagi sebagian orang mengemudi merupakan hal yang lumrah terutama bagi sebagian orang yang berpergian dan bekerja menggunakan mobil sebagai alat transportasi.

Namun, hal ini akan sangat berbahaya jika Anda mengemudi setelah operasi retinal, karena setelah operasi mata pterigium dan retina mata akan menjadi sangat rapuh dan sulit dilihat. Dampaknya bisa menimbulkan kecelakaan karena kemampuan melihat berkurang sehingga benda menjadi tidak jelas.

2. Olahraga Berat

Olahraga merupakan salah satu kegiatan fisik yang manfaatnya dapat membuat tubuh sehat dan bugar, banyak sekali jenis olah raga seperti senam, pilates, yoga, sepak bola, bulu tangkis, dan masih banyak lagi jenis olah raga lainnya, olah raga itu menyehatkan namun disisi lain tangan itu juga tabu setelah operasi retina.

Hal ini beralasan karena aktivitas fisik yang berat dapat membahayakan mata yang telah dioperasi, maka bagi Anda para penggemar olahraga sebaiknya tidak melakukan aktivitas olahraga dalam jangka waktu yang ditentukan oleh dokter melainkan Anda dapat menggunakan waktu Anda untuk istirahat secukupnya dan usahakan ringan. gerakan seperti peregangan. atau jalan-jalan pagi

3. Bersepeda atau Mengendarai Sepeda Motor

Bersepeda merupakan kegiatan yang menyehatkan dan memiliki banyak manfaat seperti menyehatkan paru-paru, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan ideal, mencegah penyakit kanker dan jantung serta masih banyak lagi manfaat bersepeda.

Dibalik banyaknya manfaat bagi kesehatan tubuh, ternyata bersepeda juga menjadi salah satu pantangan setelah operasi retina, karena untuk menghindari debu dan kotoran yang masuk ke mata saat debu dan kotoran atau benda asing yang mengenai mata dapat membahayakan dan membuat mata gagal operasi, hal ini juga berlaku bagi anda yang mengendarai sepeda motor setelah menjalani operasi retina, sangat tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan apapun.

4. Paparan Sinar Matahari Langsung

Sinar matahari pagi merupakan sumber vitamin D alami yang baik untuk kesehatan tulang agar kuat dan terhindar dari osteoporosis, namun bagi anda yang usai menjalani operasi retina sebaiknya menghindari sinar matahari secara langsung apalagi saat terik matahari seperti siang hari.

Karena sinar matahari langsung menimbulkan efek samping pada mata yang telah dioperasi, sebagai pelindung, Anda dapat menggunakan kacamata hitam dengan pelindung UV saat melakukan aktivitas di luar ruangan agar mata terlindungi dari sinar matahari langsung, tidak hanya melindungi dari sinar UV saja, menggunakan kacamata juga efektif. dalam mengatasi kotoran dan debu yang masuk ke mata.

5. Berenang

Siapa yang tidak suka berenang? pasti kalian dan semua orang juga sangat suka berenang, berenang memang olahraga yang menyenangkan dan menyegarkan apalagi dilakukan disaat hari sedang terik pastinya sangat mengasyikkan, selain berenang yang menyenangkan juga memiliki berbagai macam manfaat kesehatan, diantaranya bisa untuk menjaga kesehatan jantung, paru-paru , menambah tinggi badan, membuat tulang lebih kuat, membakar kalori dan banyak manfaat lainnya.

Namun berenang juga menjadi salah satu pantangan setelah operasi mata silinder dan operasi retina, sehingga bagi Anda yang sudah menjalani operasi tidak diperbolehkan berenang untuk sementara waktu demi pemulihan retina yang telah dioperasi.

6. Minum Minuman Beralkohol

Minum minuman beralkohol tidak hanya menyehatkan tubuh, juga tidak baik dikonsumsi setelah operasi retina, hal ini dikarenakan minuman beralkohol menyimpan cairan disekitar mata yang membuat mata bengkak dan masa penyembuhan retina setelah operasi berlangsung lebih lama selain itu konsumsi minuman beralkohol minuman beralkohol dapat mengurangi efek antibiotik dan obat-obatan yang Anda minum.

Untuk itu, bagi Anda yang pernah menjalani operasi retina atau tonsilektomi laser sebaiknya tidak meminum minuman beralkohol dan menggantinya dengan banyak minum air putih agar kondisinya cepat sembuh.

7. Gosok Mata Anda

Bagi sebagian orang mengucek mata merupakan hal yang sangat umum, terutama saat mata terasa gatal atau mata terkena benda asing, namun sayangnya setelah menjalani prosedur operasi retina atau operasi mata buta menggosok mata sebaiknya tidak dilakukan karena sangat berbahaya.

Maka untuk menjaga mata tetap aman, dokter biasanya akan memberikan salep dan perban pada mata pasien agar lebih aman dan terhindar dari debu dan kotoran, agar tidak gatal dan menjaga mata lebih aman dari benda asing.

8. Menggunakan Lensa Kontak (Softlens)

Lensa kontak adalah lensa tipis berwarna atau bening yang dimasukkan ke dalam kornea mata, ada 2 jenis lensa kontak yaitu lensa kontak kosmetik dan lensa kontak pengganti kacamata. Bagi anda para wanita menggunakan lensa kontak mungkin sudah menjadi kebiasaan sehari-hari karena dengan menggunakan lensa kontak, wajah langsung menjadi cantik karena warna lensa mata bisa berubah warna sesuai keinginan, namun sayangnya bagi anda yang ingin menggunakan lensa kontak setelah operasi retinal Anda harus bersabar sampai sembuh untuk menggunakannya karena memakai lensa kontak setelah operasi retinal sangat dilarang.

Hal ini dikarenakan mata masih terlalu rapuh setelah operasi, jika terpaksa menggunakan lensa kontak akan sangat fatal. Selain membuat masa penyembuhan berlangsung lama, juga bisa menyebabkan kerusakan pada mata yang membuat operasi mata gagal, dampaknya bisa sangat fatal setelah anda akan menjalani operasi berulang.

9. Menggunakan Make up

Wanita mana yang tidak suka make up? Nampaknya setiap wanita pasti ingin sekali menggunakan make up apalagi saat menghadiri acara tertentu agar semakin cantik dan percaya diri, sayangnya bagi kalian yang pecinta make up harus menahan keinginan untuk make up untuk beberapa lama.

Karena setelah operasi retina menggunakan make up sangat dilarang karena partikel dari makeup terutama bedak, eye shadow, blush on dan maskara masuk ke mata yang dapat membahayakan mata yang telah dioperasi dan partikel dari makeup juga dapat mengiritasi mata Anda.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *