Tak hanya rabun jauh atau rabun dekat, mata juga bisa mengalami penglihatan kabur akibat mata silindris atau astigmatisme. Tidak semua orang menyadari bahwa matanya memiliki silinder. Orang dengan mata silinder memiliki kelengkungan mata yang kurang sempurna dan ini umumnya merupakan kondisi bawaan. Meski begitu, beberapa Cara mengatasi mata silinder bisa dilakukan agar penglihatan kembali optimal.
Bagaimana Cara Mengatasi Mata Silinder?
Mata silinder adalah suatu kondisi ketika bentuk kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang lengkap. Penyebab mata silinder bisa berkaitan dengan faktor genetik, keturunan, atau efek dari penyakit mata tertentu.
Kornea dan lensa mata biasanya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini memungkinkan semua cahaya ditangkap dan dibiaskan dengan baik oleh mata.
Akan tetapi, kornea pada mata silinder berbentuk oval sehingga mata tidak dapat sepenuhnya memfokuskan semua cahaya pada retina. Akibatnya penglihatan objek tertentu baik pada jarak dekat maupun jauh menjadi kabur.
Cara Untuk Mengatasi Mata Silinder
1. Kacamata Dan Lensa Kontak
Cara yang pertama untuk dapat merawat mata silinder yang paling sering digunakan yaitu dengan menggunakan lensa korektif alias kacamata silindris atau lensa kontak.
Lensa kontak khusus untuk mata silinder, disebut torics. Dengan lensa ini, cahaya bisa dibelokkan dengan baik ke arah mata. Semakin buruk silinder Anda, semakin baik memakai lensa kontak yang terbuat dari bahan yang lebih kaku.
Meski begitu, lensa kontak dan kaca mata silindris tidak akan menyembuhkan mata silindris Anda seperti mata biasa. Kacamata dan lensa hanya membantu meningkatkan penglihatan saat Anda menggunakannya.
Artinya, jika tidak digunakan, Anda mungkin masih mengalami gangguan penglihatan. Ukuran silinder Anda tidak mungkin berkurang dengan memakai kacamata terus menerus.
2. Operasi Refraktif
Mengurangi silinder mata tidak cukup hanya dengan memakai kaca mata atau lensa kontak. Cara paling efektif untuk merawat mata silinder adalah operasi refraksi. Namun, cara ini lebih sering dilakukan pada orang dengan mata silinder dengan kondisi parah.
Operasi refraktif untuk mata silinder menggunakan laser untuk mengoreksi bentuk kornea agar lebih bulat dan rata. Cara ini bisa mengurangi silinder di mata secara permanen.
Beberapa metode operasi refraksi yang biasa digunakan sebagai cara penanganan atstigmatisme adalah:
- Keratomileusis in-situ dengan bantuan laser (LASIK)
- Keratomileusis subepitel dengan bantuan laser (LASEK)
Dalam beberapa prosedur, ahli bedah mungkin juga dapat memasang implan lensa tipe toric untuk memperbaiki masalah mata silinder.
Untuk mengetahui prosedur operasi refraksi mana yang paling sesuai untuk kondisi mata Anda, diskusikan langsung dengan dokter mata Anda.
Terapi Untuk Mencegah Mata Silinder Memburuk
Mata silinder hanya bisa disembuhkan secara permanen melalui operasi. Jika Anda mengidap astigmatisme ringan dan tidak ingin menjalani operasi, Anda harus menjaganya agar tidak semakin parah.
Hal-hal yang membuat Anda tegang dan lelah antara lain:
- Menggunakan layar komputer, TV, atau gadget dalam jangka waktu yang lama
- Baca dalam pencahayaan buruk
- Kurang minum air putih, tubuh yang kurang terhidrasi akan menurunkan hidrasi mata juga
- Mata tidak mendapatkan nutrisi yang cukup
Beberapa terapi berikut bisa membantu mencegah mata silinder Anda semakin parah, yaitu:
- Istirahatkan mata Anda , terutama saat bekerja menatap layar.
- Jangan lupa berkedip. Berkedip memang tidak mengurangi stres pada mata, namun bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah mata kering agar tidak memperburuk mata silindris.
- Pastikan pencahayaan yang memadai. Pencahayaan yang buruk membuat mata bekerja lebih keras dan membuat sulit untuk fokus. Gunakan lampu LED terang selama beraktivitas.
Namun, mata silinder sulit dideteksi, terutama jika dialami oleh anak-anak. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan pemeriksaan mata lengkap secara rutin agar bisa ditangani sejak dini untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Lihat juga : Mata Silinder Juga Dapat Menyebabkan Kebutaan
Bahaya Mata Silinder
Mata silinder kerap disebutkan astigmatisme. Mata silinder bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya factor turunan, radiasi, kekurangan vitamin A. sinar radiasi dari TV, computer, handphone.
Mata silinder sekarang menjadi penyakit mata yang biasa seperti rabun dekat atau rabun jauh. Tetapi sesungguhnya mata silinder ini berbahaya? Apa mata silinder ini lebih berahaya dibanding abnormalitas mata yang lain? Berikut ini beberapa masalah yang sering terjadi karena mata silindris:
1. Mata Cepat Capek dan Gampang Mengantuk
Salah satunya masalah mata silinder, ialah mata gampang capek dan cepat mengantuk. Kecapekan mata ini dapat terjadi setiap mata lakukan rutinitasnya. Masalah mata silinder mempunyai kecondongan menghancurkan saraf mata dan mengakibatkan mata jadi kurang kuat dan gampang mengantuk.
Langkah untuk dapat mengatasi mata capek yaitu dengan mengistirahatkan mata. Hentikan dahulu rutinitas yang terkait dengan perform mata, misalkan membaca atau bekerja di depan computer.
Bila langkah ini gagal, kompres mata menjadi opsi alternative. Kompres mata anda dengan menggunakan teh celup. Kompres kantong teh di ke-2 mata. Dengan ini mata akan kembali fresh.
2. Sakit Di kepala
Mata silinder bisa juga mengakibatkan sakit di kepala. Sakit di kepala ini umumnya ada secara mendadak. Bila silinder mata makin kronis, intensif sakit di kepala akan bertambah.
3. Pandangan Jelek
Abnormalitas mata silinder pada step awalnya biasanya tidak dikenali. Pasien mulai akan terusik saat pandangan mulai lebih buruk. Bila ada masalah pandangan berbentuk gambar yang kabur seharusnya selekasnya konsultasi ke dokter.
Masalahnya pandangan akan makin kronis dan ditambah lagi jadi tidak dapat mengenal beberapa orang di seputar Anda bila beberapa hal semacam ini harus segera diatasi. Saat ketinggian silinder di mata pasien makin tinggi, jarak maksimal yang dapat dilihatnya ialah 10 mtr..
Selebihnya dari jarak itu, ia akan kesusahan mengenal muka beberapa orang disekelilingnya. Disamping itu, orang dengan silinder akan alami silau yang terlalu berlebih saat melihat sinar pada malam hari.
4. Ablasi Retina
Bahaya mata silinder setelah itu radang mata. Infeksi ini disebutkan ablasi retina. Lepasnya retina mata ini seterusnya bisa mengakibatkan penyusutan saraf mata.
5. Kebutaan
Bahaya terberat dari mata silinder ialah bisa mengakibatkan kebutaan. Kebutaan ini dapat terjadi bila mata silinder tidak diatasi secara baik. Imbas kebutaan ini bisa juga terjadi pada pasien mata minus. Meskipun begitu masih jarang-jarang pasien mata silinder alami dapat menyebabkan kebutaan.
Tidak boleh meremehkan mata silinder. Tanpa pengatasan yang pas, mata silinder akan sama resikonya dengan masalah mata yang lain seperti mata minus. Karena itu selalu lihat kesehatan mata, hindari rutinitas jelek pada mata, dan aplikasikan gaya hidup sehat supaya kesehatan mata selalu terlindungi.