Jerawat merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh seseorang. Baik pria maupun juga dengan wanita, tetap berpotensi untuk selalu mengalami masalah seperti dengan jerawat. Biasanya jerawat juga muncul di beberapa bagian wajah, seperti dengan Jerawat di mata, dagu, pipi atau juga dahi.
Namun, sebenarnya jerawat bisa juga muncul di bagian tubuh lain seperti dengan punggung. Moms, wanita cenderung mudah berjerawat, terutama pada kondisi tertentu, seperti menjelang menstruasi atau saat hamil.
Ternyata, ada satu bagian wajah yang juga bisa terkena jerawat, yaitu kelopak mata. Kedengarannya aneh, ya. Namun, kondisi ini memang bisa terjadi karena beberapa faktor.
Penyebab Jerawat Di Kelopak Mata
Radang kelopak mata yang berbentuk seperti jerawat ternyata memiliki istilah tersendiri. Kondisi ini bisa disebut kalazion atau hordeolum.
Kondisi setiap orang bisa berbeda. Kalazion biasanya terjadi karena penyumbatan kelenjar minyak, sedangkan hordeolum atau bintitan dapat terjadi karena infeksi tertentu.
Untuk membedakan apakah Anda menderita chalazion atau bintitan, Anda harus benar – benar memeriksakan diri ke dokter. Sebenarnya kedua kondisi ini tidak memerlukan perawatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Jika terjadi pembengkakan pada kelopak mata, maka ini bisa menjadi kondisi yang sangat berbeda.
Tidak hanya tentang jerawat, kondisi ini bisa disebut blepharitis. Jika kondisi tidak kunjung membaik dan mata semakin bengkak, segera konsultasikan ke dokter ya. Jerawat yang tumbuh di kelopak mata mungkin terasa sangat menyakitkan dan tidak nyaman.
Untuk itu, Anda harus memperhatikan penyebab yang mendasarinya. Munculnya jerawat di kelopak mata terjadi karena kelenjar meibom di kelopak mata tersumbat. Kelenjar meibom ini membuat minyak dan membantu air mata agar tidak menguap terlalu cepat.
Penyumbatan yang ada pada kelenjar meibom dapat menyebabkan gatal, iritasi atau peradangan di daerah tersebut. Hal ini kemudian membuat jerawat muncul di kelopak mata.
Faktor Risiko Jerawat di Kelopak Mata
Selain dengan tersumbatnya kelenjar di kelopak mata, ternyata jerawat yang muncul juga dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Faktor risiko yang dapat terjadi, seperti:
1. Rosasea
Salah satu jenis rosacea, ocular rosacea, Yang dapat menyebabkan iritasi mata dan kelopak mata kering.
Menurut Dr. Gary Goldenberg, Clinical Assistant Professor of Dermatology di Mount Sinai Hospital, mengatakan bahwa ocular rosacea ditandai dengan kemerahan, gatal di sekitar mata, yang dapat menyebabkan jerawat di kelopak mata.
2. Eksim
Eksim adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan munculnya jerawat pada kelopak mata. Kondisi kulit kronis ini menyebabkan kemerahan, peradangan, sehingga mempengaruhi area kelopak mata.
3. Alergi
Setiap orang tampaknya memiliki alerginya masing – masing, seperti alergi udara atau alergi debu.
4. Penggunaan Riasan atau Perawatan Kulit
Produk yang digunakan di sekitar area mata, termasuk makeup dan produk perawatan kulit, ternyata bisa membuat kulit mudah iritasi. Pasalnya, kulit di area mata cenderung sensitif. Ini juga bisa menyebabkan jerawat di kelopak mata.
Itulah penyebab munculnya jerawat di kelopak mata. Selalu jaga kesehatan kulit Anda, terutama di area mata yang cenderung sensitif.
Jerawat Mata Putih
Jerawat mata putih atau seperti bernanah menandakan bahwa jerawat yang muncul sudah terinfeksi bakteri. Masalah ini tidak hanya dapat mengurangi rasa percaya diri, tetapi juga dapat menyebabkan rasa sakit. Jika Anda memiliki jerawat bernanah, Anda harus segera mengobatinya agar tidak semakin parah.
Ada berbagai jenis jerawat, salah satunya adalah jerawat bernanah atau pustula. Jenis jerawat ini ditandai dengan benjolan yang lebih besar dan menyakitkan.
Baca juga : Penyebab Mata Bintitan Terus Menerus Dan Dapat Segera Diatasi
Apa Penyebab Jerawat Bernanah?
Jerawat terjadi pada ketika folikel rambut atau tempat pertumbuhan yang tersumbat oleh sel kulit mati atau minyak alami kulit (sebum). Saat jerawat terinfeksi bakteri, tubuh secara alami akan melawan bakteri penyebab infeksi. Dari reaksi ini, nanah terbentuk di jerawat.
Jerawat bernanah umumnya menyakitkan saat disentuh. Bahkan jerawat yang sudah terinfeksi juga dapat menyebabkan infeksi kulit yang parah dan juga disertai dengan gejala demam.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat yang bernanah, yaitu:
- Tidak menjaga kebersihan kulit, misalnya anda jarang untuk mencuci muka atau juga mandi.
- Wajah sering berkeringat.
- Perubahan hormonal, seperti pubertas atau kehamilan.
- Menekankan.
- Reaksi alergi atau juga iritasi terhadap produk perawatan kulit, seperti dengan sabun, pelembab, dan juga kosmetik.
- Makan terlalu banyak makanan olahan atau makanan yang terlalu manis.
Bagaimana Mengatasi Dan Mencegah Jerawat Bernanah?
Sebenarnya jerawat bernanah yang berukuran kecil bisa hilang dengan sendirinya. Namun jika jerawat sudah terlanjur bernanah dan semakin membesar atau nyeri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
1. Menggunakan Obat Jerawat
Penggunaan obat jerawat juga bisa menjadi solusi yang tepat untuk dapat meredakan jerawat yang meradang dan bernanah. Pilih obat jerawat dengan bahan aktif benzoil peroksida, asam salisilat, dan belerang. Pastikan Anda menggunakan obat jerawat sesuai dengan petunjuk pada kemasan obat.
Jika nanah semakin memburuk, Anda mungkin perlu minum antibiotik, tretinoin, atau obat hormonal (seperti pil KB).
2. Jangan Memencet Jerawat
Satu hal yang perlu Anda ingat pada saat Anda memiliki jerawat yang bernanah adalah untuk selalu menghindari memencet jerawat. Alih – alih menghilangkan nanah, tindakan ini justru membuat nanah masuk lebih dalam ke pori – pori kulit di sekitarnya, sehingga membuat jerawat semakin meradang, membesar, dan menimbulkan bekas jerawat.
3. Rutin Bersihkan Wajah
Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi munculnya jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit wajah. Anda dianjurkan untuk membersihkan wajah dua kali sehari secara rutin, dengan sabun pembersih wajah yang tidak mengandung alkohol untuk menghindari iritasi.
Kemudian, bilas wajah Anda dengan air hangat dan gunakan handuk lembut untuk mengeringkan wajah Anda dengan menepuknya dengan lembut.
4. Gunakan Pelembab Dan Tabir Surya
Setelah membersihkan wajah, jangan lupa untuk menggunakan pelembab kulit agar kulit tetap terhidrasi dan tabir surya agar kulit tidak kering. Pastikan Anda memilih produk pelembab dan tabir surya berlabel noncomedogenic. Hindari menggunakan produk berbahan dasar minyak karena dapat menyebabkan komedo dan jerawat berulang.
5. Bijaksana Dalam Menggunakan Kosmetik
Beberapa wanita mungkin juga menggunakan kosmetik wajah atau make-up untuk dapat membantu menyamarkan jerawat. Namun, beberapa jenis kosmetik justru bisa menyebabkan pori – pori wajah tersumbat dan memicu jerawat.
6. Jalani Gaya Hidup Sehat
Selain merawat kulit dari luar, menjaga kesehatan kulit dari dalam juga harus dilakukan untuk mencegah jerawat muncul kembali. Anda dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat untuk kulit, memperbanyak konsumsi air putih, menghindari asap rokok, dan mengelola stres dengan baik.
Jika berbagai cara di atas tidak efektif mengatasi jerawat bernanah atau jerawat yang disertai demam, mual, lemas, dan nyeri tak tertahankan, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.