Salah jika mengira bahwa buta warna hanya bisa melihat putih dan hitam. Faktanya, sangat sedikit kasus orang hanya melihat putih dan hitam. Kebanyakan dari mereka tidak bisa melihat warna merah dan hijau. Kini, ada kacamata khusus untuk penderita buta warna. Apa yang kamu sukai?
Kacamata Untuk Penyandang Buta Warna
Namun, kacamata buta warna dapat membantu Anda melihat spektrum warna yang luas dengan lebih akurat. Ada beberapa jenis kacamata yang bisa digunakan yaitu:
1. EnChroma
Inilah produk kacamata buta warna paling terkenal dari California saat ini.
Gelombang warna ini tidak ditangkap dengan baik oleh sel kerucut, yaitu sel di saraf mata yang berfungsi untuk melihat warna. Di sinilah lensa EnChroma berperan, mereka membantu mengurangi tumpang tindih gelombang cahaya abnormal tersebut.
Terlepas dari berbagai video kesuksesan EnChroma yang sempat viral di media massa, masih banyak kontroversi terkait kemampuan lensa kacamata tersebut. Satu studi yang melibatkan 10 orang dewasa dengan gangguan penglihatan warna merah-hijau menemukan perbaikan penglihatan warna hanya terjadi pada dua orang. Jadi diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum kami dapat menyebutkan lensa EnChroma sebagai alat untuk meningkatkan penglihatan warna.
2. Sistem Koreksi Warna (CCS)
Tidak jauh berbeda dengan kacamata buta warna EnChroma, CCS juga menggunakan filter khusus untuk membantu meningkatkan penglihatan warna. CCS dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dan filter juga dapat digunakan pada lensa kontak.
Apakah ini berarti bahwa dengan bantuan filter ini, orang yang buta warna dapat melihat warna seperti orang normal? Tentu saja tidak, penglihatan warna merah dan hijau menjadi lebih baik hanya dengan memakai kacamata dan masih belum bisa membedakan spektrum warna seperti halnya orang normal. Filter juga tidak akan berfungsi jika dikenakan oleh mereka yang buta warna total.
Nah, untuk mengetahui jenis kacamata mana yang lebih cocok untuk Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Pasalnya, kacamata tersebut juga harus disesuaikan dengan kondisi lensa mata Anda, apakah perlu lensa minus, plus, atau silinder tambahan.
Tes Buta Warna
Apakah Anda pernah mengikuti tes buta warna? Nah, berikut penjelasan mengenai macam-macam jenis tes buta warna beserta fungsinya. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Apa Itu Buta Warna?
Buta warna adalah kondisi di mana penderitanya tidak dapat melihat perbedaan warna-warna tertentu. Ini karena kualitas penglihatan warna berkurang.
Masalah ini biasanya diturunkan dari keluarga. Seseorang yang menderita penyakit ini akan sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) bahkan semua warna (buta warna total).
Penyakit ini merupakan penyakit seumur hidup. Meski begitu, penderita penyakit ini bisa melatih diri untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut, sehingga aktivitas sehari-hari harus tetap berjalan normal.
Penderita penyakit ini biasanya akan kesulitan membedakan beberapa warna, misalnya merah-hijau, merah-kuning-hijau, atau biru-kuning yang dikenal dengan buta warna parsial atau parsial.
Penyebab Buta Warna
Secara umum penyakit buta warna merupakan faktor genetik dari orang tua. Namun, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
Penyakit
Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi. Serta penyakit Alzheimer, glaukoma, neuritis optik, leukemia, diabetes, alkoholisme kronis, degenerasi makula, dan anemia sel sabit.
Faktor Genetik
Kebanyakan penderita penyakit ini akan mengalaminya sejak lahir dan merupakan faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua mereka. Penderita penyakit ini yang disebabkan oleh faktor genetik biasanya lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Usia
Seiring bertambahnya usia, biasanya kemampuan seseorang untuk membedakan warna berangsur-angsur berkurang. Ini normal dan biasanya terjadi karena proses penuaan dan tidak boleh terlalu dikhawatirkan.
Efek Samping Obat
Ada beberapa obat yang berpotensi membuat seseorang terkena penyakit ini. Jika kelainan ini disebabkan oleh obat-obatan, biasanya penglihatan akan kembali normal setelah berhenti mengonsumsi obat tersebut.
Paparan Bahan Kimia
Faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang mengembangkan kondisi ini adalah paparan bahan kimia, seperti di tempat kerja. Beberapa bahan kimia yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi adalah karbon disulfida dan pupuk.
Jenis-Jenis Buta Warna
Secara umum penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu parsial dan total. Berikut penjelasan dari jenis-jenis penyakit tersebut:
1. Buta Warna Total
Jenis penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak dapat sama sekali mengidentifikasi warna yang terlihat oleh indera penglihatan.
Dua Jenis Buta Warna Total Adalah:
Monokromasi Kerucut: Jika satu sel normal yang tersisa berwarna biru, Anda akan mengalami rabun dekat (terutama rabun jauh) dan tidak dapat mengontrol pergerakan mata (nistagmus).
Monokromasi Batang: Akibatnya, dunia hanya akan tampak hitam, putih, dan abu-abu. Selain itu, penderita akan mengalami nystagmus dan merasakan nyeri saat terkena cahaya terang.
2. Buta Warna Parsial
Jenis penyakit ini adalah suatu kondisi di mana mata penderitanya tidak dapat secara akurat mengidentifikasi sejumlah warna tertentu. Jenis ini biasanya disebut sebagai buta warna parsial atau parsial.
Penyakit ini juga terbagi menjadi beberapa kategori, diantaranya:
Tritanomaly
Penderita biasanya melihat warna biru hingga agak hijau, atau merah jambu hingga tampak merah dan kuning. Jika Anda mengalami hal tersebut, dapat dipastikan Anda mengalami buta warna jenis ini. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Triranopia
Kondisi ini merupakan ketidakmampuan penderitanya untuk membedakan warna biru dan kuning. Biasanya penderita akan melihat warna biru seperti hijau, sedangkan kuning akan tampak seperti abu-abu muda.
Deuteranopia
Kemudia pada Jenis yang satu ini adalah di mana penderita mengidentifikasi warna merah sebagai warna kuning kecoklatan, dan hijau sebagai warna krem.
Deuteranomaly
Biasanya penderita tipe ini sering kesulitan membedakan warna ungu dan biru. Selain itu, penderita akan salah mengira kuning dan hijau sebagai merah.
Protanopia
Jenis ini biasanya penderitanya akan melihat warna hijau dan jingga sebagai kuning. Sementara itu akan terlihat merah menjadi hitam.
Cara Mengatasi Buta Warna Total Dan Parsial
Sampai saat ini belum ada obat atau cara untuk mengatasi buta warna. Hanya saja, kualitas hidup para penyandang buta warna dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, misalnya:
Menggunakan kacamata khusus yang dapat meningkatkan persepsi warna yang ditangkap oleh penyandang buta warna.
Beri label warna pada benda di sekitar Anda, seperti baju, meja, kursi, dan lain-lain. Untuk menentukan warna yang benar pada label, Anda dapat meminta bantuan orang lain.
Cobalah untuk mengidentifikasi warna berdasarkan lokasinya, misalnya lampu lalu lintas berwarna merah, kuning, hijau dengan urutan atas, tengah, dan bawah.
Anda juga dapat mengunduh aplikasi pada ponsel cerdas Anda yang membantu Anda menentukan warna.
Berbagai Jenis Tes Buta Warna
Pada dasarnya tes buta warna dilakukan sebagai syarat untuk masuk perguruan tinggi atau bekerja. Beberapa pekerjaan mengharuskan kandidat untuk tidak buta warna. Seperti penegakan hukum, militer, teknik, elektronika, hingga kedokteran.
Berikut beberapa jenis tes buta warna yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gangguan penglihatan, di antaranya:
Tes Ishihara
Penderita akan diminta mengenali angka samar yang tercetak dalam gambar.
Tes warna Cambridge
Tes yang satu ini hampir sama dengan tes Ishihara. Namun pengujian ini dilakukan dengan melihat gambar di layar komputer. Anda akan diinstruksikan untuk melihat huruf “C” yang warnanya berbeda dari background.
Gambar yang ditampilkan biasanya akan muncul secara acak, dan Anda akan diminta untuk menekan salah satu tombol untuk melihatnya.
Anomalascope
Saat menjalani tes anomalascope, biasanya pasien akan diminta melihat lingkaran yang terbagi menjadi dua warna, yaitu merah-hijau di satu sisi dan kuning di sisi lain.
Setelah itu, pasien diharuskan menekan tombol pada perangkat ketika semua warna di lingkaran berubah menjadi warna yang sama.
Tes ini merupakan jenis tes buta warna parsial. Namun, sama halnya dengan tes Ishihara yang hanya mampu mendeteksi buta warna merah-hijau.
Tes Kompilasi
Sesuai dengan namanya, metode ini merupakan penataan yang dilakukan dengan meminta pasien menyusun suatu benda tertentu yang mana benda tersebut terdiri dari susunan gradasi warna.
Tes Farnsworth-munsel
Tes yang satu ini menggunakan banyak lingkaran dengan variasi gradasi warna yang sama, sama seperti tes drafting. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah pasien dapat melihat perubahan warna yang sangat halus.
Upaya Mengatasi Buta Warna
Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan dan memulihkan kemampuan pasien sepenuhnya. Namun, penderita bisa melatih diri untuk terbiasa dengan kondisi tersebut.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:
Penderita bisa meminta bantuan kerabat atau keluarga saat mengalami situasi sulit terkait warna, seperti saat mencocokkan warna pakaian yang digunakan atau melihat apakah daging sudah matang dengan baik.
Menggunakan teknologi pendukung, seperti aplikasi khusus yang dapat mendeteksi dan membedakan warna suatu benda.
Pentingnya Pengujian Buta Warna Sejak Dini
Secara umum, anak yang mengalami gangguan penglihatan ini bisa berkisar dari ringan sampai berat. Oleh karena itu, tes penglihatan ini wajib dilakukan guna mendeteksi gangguan mata sejak dini.
Jika Anda sudah mengetahui adanya kelainan pada mata ini, dokter dapat menentukan langkah selanjutnya. Sangat penting untuk mengetahui bagaimana mengantisipasi dan memberikan solusi yang baik untuk anak yang menderita kelainan mata seperti ini.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah anak mengidap penyakit ini atau tidak adalah dengan memilih warna yang dapat dilihatnya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan cara ini dia dapat membuat dirinya membedakan satu objek dari yang lain.
Orang tua juga dapat memperingatkan guru di sekolah tentang masalah penglihatan anak. Orang tua juga bisa perlahan memberikan pemahaman kepada anaknya jika beberapa profesi yang akan dicita-citakan nantinya membutuhkan mata yang sehat.
Fungsi Melakukan Tes Buta Warna
Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kelainan mata sedini mungkin. Biasanya anak yang mengalami penyakit ini akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk di sekolah.
Beberapa contoh aktivitas yang dapat terganggu antara lain:
- Kesulitan membedakan rambu lalu lintas
- Membedakan antara daging matang dan mentah
- Bedakan obat yang tidak diberi label dengan benar
- Mempengaruhi pilihan pekerjaan yang membutuhkan pengenalan akurat, seperti masinis, pengatur lalu lintas udara, pilot, dan teknisi listrik
Manfaat Tes Buta Warna
Berikut beberapa manfaat tes buta warna yang Anda lakukan, yaitu:
Ketahui Jenis Buta Warna
Penyakit ini memiliki berbagai jenis tergantung pada warna apa yang tidak dapat Anda lihat secara normal. Salah satu contoh, ada seseorang yang tidak bisa membedakan beberapa corak merah dan hijau.
Dengan melakukan tes ini, dokter akan mengetahui bahwa penyakit yang Anda derita ringan, sedang, atau berat.
Merencanakan Masa Depan
Manfaat lain yang bisa Anda peroleh dengan melakukan tes ini adalah merencanakan masa depan anak. Jadi orang tua sudah mengetahui masa depan anaknya, jika sudah tahu tentang penyakit ini sejak kecil.
Sehingga orang tua akan mengetahui rencana masa depan untuk anak seperti mengarahkan minat dan karir anak yang berkaitan dengan warna.
Kapan Anda Harus Mengikuti Tes Ini?
Anda harus menjalani tes ini ketika Anda merasa dan melihat bahwa anak Anda kesulitan membedakan warna. Sebaiknya anak Anda berkonsultasi dengan dokter mata untuk perawatan lebih lanjut.
Meski tidak berbahaya bagi kesehatan, gangguan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup terutama pada anak.
Kondisi seperti ini bisa berdampak pada kemampuannya mengerjakan beberapa tugas sekolah yang berkaitan dengan warna.
Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa mempengaruhi karir dan masa depan yang ingin Anda pilih. Pasalnya, ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya terbebas dari kondisi seperti ini.
Sebaiknya lakukan tes ini sedini mungkin sehingga Anda mengetahuinya sejak awal. Agar Anda tidak terlambat menangani kondisi ini.