Untuk melakukan operasi mata LASIK sebenarnya tidak perlu dilakukan di luar negeri, karena sudah banyak rumah sakit dijakarta yang melayani operasi mata LASIK, salah satunya Klinik Mata Nusantara (KMN).
Mengapa Tidak Perlu Melakukan Operasi LASIK Eye Diluar Negeri? Hanya Alasan Berikut:
Biaya Lebih Murah
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Singapura menjadi lokasi favorit untuk operasi, termasuk operasi mata LASIK. Padahal, operasi LASIK mata di Jakarta bisa dilakukan dengan peralatan canggih tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi.
Biaya operasi LASIK mata yang ada di Singapura mulai dari Rp40 juta hingga Rp70 juta untuk sepasang mata. Biaya ini belum termasuk biaya tahap pra LASIK, akomodasi dan transportasi disana. Sedangkan di Indonesia, LASIK operasi mata bisa dilakukan mulai dari sekitar Rp 20 jutaan.
Contohnya di Klinik Mata Nusantara (KMN) yang berlokasi di Jakarta, dimana biaya LASIK operasi mata hanya Rp 33 juta untuk 2 mata, sudah termasuk biaya konsultasi dan administrasi serta pemeriksaan menyeluruh lainnya.
Sudah Menggunakan Peralatan Canggih
Peralatan yang akan digunakan untuk melakukan operasi mata laser di Jakarta sebenarnya tidak kalah canggihnya dengan peralatan yang ada di Singapura atau negara lain. Klinik Mata Nusantara menggunakan teknologi terkini untuk proses operasi mata LASIK. Misalnya dalam pembuatan flap.
Tutupnya menggunakan teknologi iFS ™ Advanced Femtosecond Laser. Pada tahap ini, penutup tersebut 100% dibuat dengan laser (bebas pisau), yang menciptakan penutup yang sepenuhnya dipersonalisasi untuk Anda. Ada beberapa keunggulan dari teknologi pembuatan flap ini diantaranya.
Prosesnya hanya 10 detik lebih cepat – yang berbeda dengan teknologi laser femtosecond yang membutuhkan waktu sekitar 30-4- detik.
Flap lebih halus serta memiliki ketebalan yang dibutuhkan.
Karena dilakukan dengan sinar laser yang 100% dikontrol oleh komputer, menghasilkan flap
presisi sangat tinggi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
Tutupnya bisa dibuat lebih tipis. Sehingga pasien yang sebelumnya tidak bisa dilakukan LASIK akibat kornea mata yang tipis kini memiliki kesempatan untuk menjalani prosedur ini.
Memiliki daya rekat yang lebih baik, sehingga proses penyembuhan lebih cepat.
Lebih stabil karena memiliki bentuk “potong” khusus.
Menguragi resiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan pisau listrik (Mikrokeratom).
Mengurangi risiko HOA (High Order Aberrations).
Risiko mata kering juga jauh berkurang.
Dokter Berpengalaman
Dokter-dokter mata di Indonesiapun tidak kalah hebat, yang berpengalaman dan profesional dibandingkan dengan dokter yang ada di luar negeri. Mereka akan membantu Anda memperbaiki masalah mata sesuai dengan spesialisasi mereka.
Lasik Mata BPJS
Operasi mata Lasik merupakan tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengatasi masalah penglihatan, seperti miopia (rabun jauh), hyperopia (rabun dekat), dan astigmatisme (silinder).
Prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter mata. Namun, untuk mengatasi kelainan ini, apakah bisa dilakukan operasi lasik mata dengan BPJS?
Sayangnya, perlu diingat bahwa lasik mata bukanlah jenis operasi mata yang esensial atau wajib. Artinya operasi lasik mata dengan BPJS tidak memungkinkan.
BPJS hanya menanggung biaya pengobatan, seperti operasi katarak. Sedangkan untuk penanganan masalah rabun jauh, BPJS bisa menanggung biaya kacamata.
Perlu diketahui juga bahwa biaya lasik mata bisa berbeda beda di setiap klinik mata dan rumah sakit.
BPJS Menutup Operasi Lasik Mata Pada Kondisi Ini
Operasi mata lasik dengan BPJS masih memungkinkan jika persyaratan lain terpenuhi. Beberapa syarat yang membolehkan operasi lasik mata dengan BPJS adalah:
Kondisi ablasi retina:
Hanya beberapa jenis penyakit mata yang ditanggung oleh BPJS. Contohnya adalah ablasi retina, yaitu keadaan darurat yang terjadi pada ketika retina terlepas dari epitel karena kecelakaan atau usia.
Operasi retinal detachment merupakan salah satu jenis operasi darurat yang harus segera dilakukan, karena penyakit ini berisiko membuat pasien menjadi buta. Untuk operasi semacam ini, BPJS menanggung biayanya.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter tentang kemungkinan melakukan operasi mata lasik dengan BPJS, bersamaan dengan operasi retinal detachment.
Sesuai Referensi:
Setiap pengobatan yang melibatkan BPJS, termasuk lasik mata dengan BPJS, harus sesuai dengan rujukan. Serangkaian pemeriksaan akan dilakukan mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama dan seterusnya.
Pemeriksaan berjenjang ini akan menentukan kebutuhan Anda akan operasi lasik. Jika hanya operasi lasik yang tidak mendesak, maka operasi lasik mata dengan BPJS tidak akan ditanggung biayanya.
Seperti Apa Operasi Mata Lasik?
Operasi mata Lasik dilakukan agar Anda bisa melihat dengan jelas. Kata LASIK adalah singkatan dari keratomileusis in situ yang dibantu laser. Seperti operasi mata lainnya, prosedur ini melibatkan perbaikan kornea agar cahaya bisa fokus ke retina, sehingga mata bisa melihat dengan jelas.
Operasi mata Lasik menjadi populer karena prosesnya yang tidak menimbulkan rasa sakit, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk kedua mata.
Alhasil, mata yang tadinya harus menggunakan kaca mata atau lensa kontak kini bisa melihat dengan lebih baik. Adaptasi berlangsung dengan mudah selama beberapa hari.
Apa Saja Tahapan Dari Operasi Lasik?
Setidaknya ada tiga tahapan dalam operasi lasik mata, sebagai berikut:
Pertama-tama, dokter akan membuat flap atau lapisan yang sangat tipis pada kornea mata menggunakan alat bedah kecil, yang disebut laser microkeratome atau femtosecond.
Dan kemudian, dokter akan melipat flap kembali agar dapat mengakses jaringan kornea menggunakan laser excimer.
Kemudian laser ini akan memancarkan sinar ultraviolet untuk ablasi, atau mengangkat sebagian jaringan di kornea.
Akhirnya, flap dikembalikan ke tempatnya semula dan menutupi jaringan kornea yang telah diangkat. Flap ini akan melindungi kornea selama periode pemulihan pasca operasi.
Dengan cara ini, cahaya dapat kembali fokus pada titik yang tepat di retina, sehingga mata dapat melihat dengan lebih baik.
Apa Yang Perlu Dilakukan Pasca Operasi?
Meski operasi lasik mata dengan BPJS tidak memungkinkan, namun informasi mengenai prosedur lasik tetap penting untuk diketahui. Termasuk mengenai rekomendasi dan larangan setelah operasi berlangsung. Apa yang harus dilakukan setelah operasi lasik?
Tidak Mengemudi
Operasi lasik mata bisa dilakukan dalam waktu singkat. Artinya Anda tidak perlu dirawat di rumah sakit. Anda mungkin juga ingin segera pulang, setelah operasi. Namun ternyata, Anda sebaiknya tidak menyetir sendiri setelah operasi. Ini terkait dengan aturan hukum mengemudi, demi keselamatan Anda.
Menggunakan Obat Tetes Mata
Setelah menjalani operasi, Anda akan diminta untuk istirahat. Biasanya akan timbul efek samping berupa gatal-gatal atau sensasi terbakar setelah menjalani prosedur. Mata juga bisa menjadi kering, karena beresiko komplikasi setelah operasi lasik mata. Obat-obatan, seperti obat tetes mata, dapat digunakan untuk meredakan gejala ini.
Tidak Menggosok Mata
Dalam beberapa hari setelah operasi, Anda juga harus menghindari menggosok mata karena Anda berisiko menggeser flap yang menutupi kornea.
Penglihatan biasanya akan menjadi kabur dan berkabut setelah menjalani operasi lasik. Tapi tenang saja, hal ini akan berlalu. Keesokan harinya, Anda dapat melihat dengan jelas dan menjadi lebih baik dalam hitungan hari.
Bagi banyak orang, operasi lasik mata ternyata meningkatkan kualitas hidup. Mereka tidak perlu lagi memakai kacamata atau lensa kontak. Operasi Lasik juga dapat mengatasi masalah penglihatan, seperti mengurangi minus. Jika minus sebelumnya cukup tinggi, maka ukuran kacamata yang Anda pakai pasca operasi tidak akan terlalu tinggi.
Yang terpenting adalah, selalu konsultasikan dengan dokter mata Anda sebelum anda memutuskan untuk menjalani prosedur mata apa pun, termasuk operasi mata lasik. Jika Anda benar-benar yakin, Anda bisa menjalaninya.
Biaya Lasik Mata
Estimasi Biaya Lasik Mata
Biaya operasi lasik mata berbeda-beda untuk setiap lokasi dan jenisnya. Berikut ini adalah daftar rumah sakit dan klinik beserta biaya operasinya.
Biaya Operasional Rumah Sakit / Klinik
KMN Eyecare
- One eye: Rp 14 juta
- Dua mata: Rp 28 juta
- Pemeriksaan (terdiri dari 8 tahap): Rp 6.395.000
Klinik Mata Ciputra SMG
- FemtoLASIK Metode: Rp 14 juta (1 mata)
- Metode ReLEx SMILE: Rp 19 juta (1 mata)
Jakarta Eye Center (JEC) Menteng
- Z-Lasik 1 mata: Rp 13,5 juta
- Z-Lasik 2 mata: Rp 26 juta
- Photorefractive Keractomy 1 mata: Rp 7 juta
- Photorefractive Keractomy 2 mata: Rp 11 juta
- Phototherapy Keractomy untuk 1 mata: Rp 16 juta
- Phototherapy Keractomy 2 mata: Rp 22 juta
- Lasek 1 mata: Rp 12,6 juta
- Lasek 2 mata: Rp 23,1 juta
- Epilasi satu mata: Rp 13,7 juta
- Epilation 2 mata: Rp 24,2 juta
- M-Lasik untuk 1 mata: Rp 12 juta
- M-Lasik 2 mata: Rp 16 juta
Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya
- ReLex Smile 1 eye: Rp 18 juta
- ReLex Smile 2 eyes: Rp 32 juta
- 7D Lasik 1 mata (Z dan V Lasik): Rp 15 juta
- 7D Lasik 2 mata (Z dan V Lasik): Rp 27 juta
- 7D Lasik Xtra 1 mata (Z dan V Lasik): Rp 22 juta
- 7D Lasik Xtra 2 mata (Z dan V Lasik): Rp 41 juta
- Presby Lasik 1 mata: Rp 17,5 juta
- Presby Lasik 2 mata: Rp 30,9 juta
- M-Lasik untuk 1 mata: Rp 12 juta
- M-Lasik 2 mata: Rp 16 juta
- No Touch Lasik 1 mata: Rp 11,5 juta
- No Touch Lasik 2 mata: Rp 15,5 juta
- Photorefractive Keratectomy (PRK) untuk 1 mata: Rp 7 juta
- Photorefractive Keratectomy (PRK) 2 mata: Rp 11 juta
- Photorefractive Keratotomy 1 mata: Rp 16 juta
- Photorefractive Keratotomy 2 mata: Rp 22 juta
- Cross-linking satu mata: Rp 16 juta
- Cross-linking 2 eyes: Rp 26 juta
Rumah Sakit Mata Pusat Mata Bandung
- Mulai dari Rp 14 jutaan
- RS Duta Indah, Jakarta mulai dari Rp. 16 juta
Gading Laser Eye Center Jakarta
- mulai dari Rp14,6 jutaan
SILC Lasik Center Jakarta Pusat
- Lasik: Mulai dari Rp 9 jutaan per mata
- Z-Lasik: Rp 25 juta (untuk 2 mata)
RS Mata Cicendo Bandung RS Mata
- Lasik 2 mata: Rp 13,25 juta
- 2 mata V-Lasik: Rp 19,25 juta
- Smile 2 eyes: Rp 26,5 juta
Biayanya Bervariasi
Biaya di atas sangat bervariasi ya. Tapi, bisakah asuransi menanggung biaya operasional?
Jadi, pertanggungan asuransi ditentukan oleh keadaan yang mengharuskan pasien untuk melakukan operasi.
Kondisi tertentu, misalnya seseorang mengalami kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada mata dan membutuhkan penanganan yang serius melalui pembedahan. Selama ada faktor yang tidak disengaja, maka perusahaan asuransi akan membiayai operasionalnya.