Apakah Anda merasa khawatir saat melihat kulit di area mata si kecil tiba-tiba menjadi lebih gelap? Kondisi yang seperti ini sering disebut mata panda memang bisa terjadi pada anak-anak, bukan hanya orang dewasa. Penyebab mata panda pada anak bermacam-macam, ada yang berbahaya, ada yang tidak.
Lingkaran hitam di bawah mata atau mata panda adalah suatu kondisi di mana area di bawah mata berwarna hitam atau lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya. Umumnya orang mengira mata panda menandakan kurang tidur, padahal sebenarnya penyebab mata panda pada anak tidak hanya itu.
Apa Penyebab Mata Panda pada Anak – Anak?
Ada banyak alasan mengapa mata panda pada anak, dan hampir semuanya normal. Jadi, Ibu, jangan khawatir dulu.
Berikut ini adalah beberapa penyebab mata panda pada anak timbulnya lingkaran hitam di bawah mata anak:
1. Alergi
Lingkaran hitam di bawah mata bisa muncul saat anak mengalami reaksi alergi. Saat alergi menyerang, biasanya hidung akan tersumbat dan aliran darah di area tersebut tidak lancar.
Kondisi ini membuat pembuluh darah menjadi lebih gelap, sehingga dapat menyebabkan mata panda pada anak, Karna kulit di bawah mata yang lebih tipis dari area sekitarnya terlihat lebih gelap.
2. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu penyebab paling umum dari lingkaran hitam di bawah mata anak Anda. Hal ini dikarenakan ketika tubuh anak kekurangan cairan, misalnya karena muntah atau diare, maka kulit di bawah mata akan tampak cekung dan terlihat lebih gelap.
3. Genetik
Faktor genetik atau keturunan juga dapat menyebabkan lingkaran hitam di bawah mata anak Anda. Jika Bunda dan Ayah memiliki lingkaran hitam di bawah mata, maka kemungkinan besar si kecil juga akan memilikinya.
4. Kelelahan
Mata panda atau yang disebut lingkaran hitam di bawah mata yang bisa disebabkan oleh kelelahan. Saat anak merasa lelah, kulit wajahnya mungkin tampak lebih pucat. Ini membuat pembuluh darah di bawah mata lebih terlihat, membuat area tersebut tampak lebih gelap.
5. Paparan Sinar Matahari Berlebih
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh memproduksi melanin secara berlebihan. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Jika mata si kecil sering terpapar sinar matahari, area ini bisa menjadi lebih gelap.
Lalu, apakah lingkaran hitam di bawah mata pada anak bisa disebabkan oleh kondisi yang berbahaya? Umumnya tidak, Meskipun lingkaran hitam di bawah mata anak tersebut membuat anak terlihat lelah dan juga tidak sehat.
Lingkaran hitam di bawah mata bisa menjadi tanda bahaya jika disebabkan oleh pukulan atau cedera kepala yang serius. Dalam istilah kedokteran, kondisi ini dikenal dengan raccoon eyes atau raccoon eyes. Mata rakun menunjukkan kondisi serius akibat cedera pada otak atau tengkorak. Ini bisa terjadi jika anak mengalami patah tulang di daerah kepala dan wajah.
Selain itu, lingkaran hitam di bawah mata pada anak juga bisa menandakan bahaya jika penyebabnya adalah dehidrasi. Jika tidak ditangani, dehidrasi pada anak-anak bisa mengancam nyawa.
Jangan terburu-buru panik jika Anda melihat lingkaran hitam di bawah mata anak Anda. Apalagi jika anak terlihat sehat dan tidak mengalami keluhan apapun. Namun, jika Anda ragu atau muncul lingkaran hitam setelah si kecil mengalami cedera kepala, segeralah ke dokter anak.
Kantung Mata Bengkak Pada Anak
Mata sembab pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Jika si kecil sedang mengalami kondisi yang seperti ini, sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui penyebabnya dan cara mengatasinya.
Penyebab bengkak pada mata anak bermacam-macam, dari kebiasaan mengucek mata hingga infeksi mata. Setiap penyebab memiliki pengobatan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya lihat uraian berikut.
Penyebab Dan Cara Mengatasi Mata Bengkak Pada Anak
Berikut ini berbagai penyebab umum mata bengkak pada anak dan cara mengatasinya:
1. Kebiasaan Mengucek Mata
Meski terlihat sederhana, kebiasaan mengucek mata bisa membuat mata si kecil membengkak. Mengucek mata dengan alasan apa pun bisa membuat mata Anda membengkak, terutama jika mata Anda mengalami iritasi akibat masuknya kotoran atau benda asing ke dalam mata Anda.
Kompres mata anak dengan kain atau waslap yang dibasahi air dingin dan gunakan obat tetes mata jika perlu. Namun obat mata yang digunakan harus sesuai dengan resep dokter.
2. Alergi
Reaksi alergi mata bisa terjadi saat mata terkena alergen (alergen), seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan atau obat yang bisa memicu alergi juga bisa menyebabkan mata bengkak.
Mata sembab akibat alergi biasanya disertai mata merah, gatal, berair, atau sensitif.
Untuk mengatasi mata bengkak akibat alergi, Anda bisa memberi si kecil obat tetes mata atau obat oral yang mengandung antihistamin. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat apapun kepada si kecil.
3. Cedera Pada Mata
Mata anak bengkak juga bisa disebabkan oleh cedera. Cedera ini bisa bersifat ringan, misalnya terkena mata dengan sabun atau pasir; Bisa juga parah, misalnya benturan pada mata.
Cedera mata yang disebabkan oleh benda asing, bahan kimia, atau benturan harus segera dikonsultasikan ke dokter. Jika cedera pada mata si kecil disebabkan oleh benda asing atau bahan kimia, bersihkan terlebih dahulu matanya dengan air mengalir sebelum membawanya ke dokter untuk diperiksa.
4. Penyumbatan Saluran Air Mata
Ketika saluran air mata tersumbat, air mata tidak bisa keluar dan berkumpul di sekitar mata. Hal ini yang dapat menyebabkan pembengkakan di area bawah mata. Penyumbatan saluran air mata biasanya terjadi akibat infeksi, cedera, atau paparan bahan kimia di mata.
Umumnya, saluran air mata yang tersumbat akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, Anda bisa membantu mempercepat penyembuhan dengan mengompres bagian bawah mata si kecil menggunakan kain yang dibasahi air hangat. lihat juga : Bisakah Menyusui Membuat Mata Bayi Kuning? Dan Cara Perawatanya
5. Selulitis Periorbital
Selulitis periorbital terjadi ketika bakteri menyerang jaringan lunak di sekitar mata, terutama kelopak mata. Biasanya hal ini terjadi setelah anak digigit serangga di sekitar mata. Selain mata sembab, periorbita cellulitis juga ditandai dengan mata merah dan kulit di sekitar mata agak mengeras.
Jika si kecil mengalami kondisi ini, segera bawa ke dokter. Dokter akan memberikan obat antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Jika tidak ditangani atau diobati secara sembarangan, infeksi di sekitar mata dapat menyebar ke bola mata dan menyebabkan selulitis orbital yang dapat menyebabkan kebutaan.
Mata sembab pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kondisi yang tidak berbahaya hingga penyakit yang serius. Oleh karena itu, segera periksakan si kecil ke dokter jika bengkaknya begitu parah sehingga matanya tidak bisa dibuka, atau jika bengkaknya ringan tapi tidak kunjung membaik selama lebih dari 2 hari.
Mata Anak Merah Dan Belekan
Belekan merupakan gabungan dari lendir, minyak, sel kulit dan kotoran yang menumpuk di sudut mata saat tidur.
Ini bisa terasa basah dan lengket atau kering dan berkerak, tergantung seberapa banyak cairan yang dikeluarkan. Biasanya belekan merupakan indikasi adanya infeksi pada mata. Nah, berikut ini jenis-jenis infeksi pada mata si kecil:
Saluran Air Mata Tersumbat
Saat si kecil tumbuh dan berkembang di dalam rahim, jaringan di saluran air mata perlahan-lahan terkelupas untuk membuka jalan masuk ke rongga hidung. Pada umumnya setelah lahir, saluran air mata belum sepenuhnya terbuka, sehingga jaringan tersebut dapat membuat mata si kecil terus berair. Alhasil, saat bangun tidur menjadi sulit baginya untuk membuka mata karena cairan kuning seperti sendawa itu lengket lalu mengering.
Timbilan
Anda pasti pernah mendengar jenis infeksi yang disebut bintit, bukan? Nah, yang satu ini sebenarnya mirip bintit. Namun jika bintitan disebabkan oleh serangga, maka bintil tersebut disebabkan oleh bakteri bernama Staphylococcal yang menyerang kelopak mata. Jika dicermati, infeksi ini terlihat seperti jerawat karena memiliki nanah yang sewaktu-waktu bisa pecah.
Blepharitis
Jenis infeksi ini bisa terjadi karena produksi minyak berlebih di kelopak mata (bisa di bagian dalam kelopak mata atau tempat tumbuhnya bulu mata), sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri Staphylococcal Blepharits menjadi lebih banyak. Hal ini menyebabkan kelopak mata menjadi iritasi dan kemudian meradang.
Selain ditandai dengan adanya bintik-bintik kering di sekitar bulu mata, infeksi ini kerap diikuti dengan munculnya ketombe di kulit kepala. Tak hanya itu, terkadang blepharitis ini juga bisa muncul saat si kecil alergi.
Penyakit Mata Merah (Konjungtivitis)
Konjungtivitis atau penyakit mata merah sering disebut sebagai “sakit mata”. Penyebabnya karena pembengkakan pada lapisan bening (selaput atau konjungtiva) yang menutupi bagian putih mata dan selaput kelopak mata. Jika selama ini kita selalu mendengar bahwa penyakit ini menular, ternyata ada yang benar dan ada yang tidak.
Konjungtivitis diklasifikasikan menjadi 2 penyebab yaitu yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan disebabkan oleh alergi. Jika disebabkan oleh bakteri yang menyerang, kemungkinan besar penyakit itu menular. Sebaliknya, jika hanya terjadi karena alergi, tidak menular. Untuk memastikan penyebabnya sebaiknya periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bagaimana Mengantisipasi
Nah, jika Anda tiba-tiba menghadapi situasi seperti di atas, cara mengantisipasi gangguan mata masa kecil yang bisa Anda coba adalah sebagai berikut:
Menjaga Kebersihan Mata
Sangat penting untuk menjaga kebersihan mata sebelum memberikan obat mata apa pun. Untuk itu, bersihkan mata menggunakan kain atau kapas bersih yang dibasahi air hangat untuk menghilangkan kotoran atau nanah di dalamnya.
Cara Yang Benar Untuk Membersihkan
Bersihkan kelopak mata dari bagian dalam kelopak mata ke arah tepi luar. Usahakan setelah menggosok bagian yang terinfeksi, gunakan sisi lain kain yang masih bersih. Jika Anda menggunakan kapas, segera buang setelah sekali pakai dan ganti dengan kapas baru untuk mencegah penyebaran bakteri yang dapat memperburuk infeksi.
Berikan Obat Tetes Mata
Dokter Anda kemungkinan akan meresepkan obat tetes mata antibiotik. Harap dicatat bahwa jadwal penggunaan di setiap mata adalah satu tetes setiap 4 jam. Jangan sampai menyentuh ujung obatnya, karena bisa menularkan infeksi. Jika Anda tidak sengaja menyentuhnya, segera bersihkan.
Teteskan pada bagian mata yang telah dibersihkan dengan cara menarik kelopak mata bagian bawah dan menjatuhkannya pada bagian tersebut atau dapat diletakkan di sudut dalam mata.
Setelah itu minta anak untuk memejamkan mata selama kurang lebih 2 menit agar obat terserap dengan baik ke seluruh mata. Beri obat sampai tidak ada kotoran atau nanah pada mata anak.
Oleskan Salep Mata
Selain obat tetes, dokter Anda mungkin meresepkan salep mata antibiotik. Obat jenis ini dioleskan dengan cara menarik kelopak mata bawah, lalu mengoleskan salep dari dalam ke luar empat kali sehari. Namun jika cara ini terlalu sulit dilakukan karena anak takut, maka bunda bisa mengaplikasikannya pada bagian pinggir kelopak matanya.
Berikan Obat Oral
Anak-anak juga dapat diberikan obat oral untuk meredakan nyeri. Jenis obatnya adalah ibuprofen atau acetaminophen yang dosisnya harus disesuaikan dengan usia si kecil.
Kompres Dengan Kain Hangat Atau Dingin
Mengompres mata juga merupakan bagian penting dari pengobatan untuk meredakan tekanan mata pada anak. Selain membersihkan kotoran, perawatan ini juga bisa mengurangi pembengkakan.
Kompres dengan kain hangat untuk gesekan yang disebabkan oleh bakteri atau virus, sedangkan kompres dingin untuk gesekan yang disebabkan oleh alergi atau iritan lainnya. Kompres bisa dilakukan kapan saja, tapi yang paling efektif adalah setelah dia bangun tidur. Gunakan kain yang berbeda di setiap mata, Bu.
Cara Mencegah Penyebaran Virus
Jika mata anak disebabkan virus, maka pencegahan harus dilakukan agar tidak menyebar ke anggota keluarga yang lain. Berikut langkah-langkah pencegahannya:
- Kebersihan diri harus dijaga oleh semua anggota keluarga, terutama yang mengalami gangguan mata. Kebersihan benda-benda di dalam rumah juga perlu dijaga, seperti mainan anak, gagang pintu, keran, dan benda lain yang sering disentuh.
- Jangan berbagi kain atau handuk. Setiap orang hanya bisa menggunakan propertinya sendiri agar virus tidak menular.
- Hindari menyentuh mata Anda. Jika Anda tidak sengaja menyentuh mata, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Setelah sembuh yang biasanya membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari, cuci seprai, sarung bantal, dan pakaian anak dengan air panas.
Apabila kelelahan mata pada anak anda tidak kunjung reda, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut bu. Semoga informasi ini bermanfaat dan si kecil lekas sembuh!