Anda perlu mengetahui penyebab mata cekung dan untuk dapat menentukan langkah penanganan awal. Mulai dari kurang tidur, dehidrasi, alergi, hingga dengan trauma juga bisa terjadi.
Pada saat Anda bercermin, Anda mungkin akan terkejut melihat mata Anda tampak cekung dan juga menghitam. Memiliki mata cekung juga bisa membuat Anda terlihat sangat lesu dan bahkan tidak segar sehingga membuat Anda kurang percaya diri.
Kondisi yang seperti ini juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kurang tidur, penuaan hingga kondisi medis tertentu. Tak hanya terjadi pada lansia saja, Namun mata cekung juga bisa dialami oleh kaum muda. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Mata Cekung
Mata cekung sering kali ditandai dengan cekungan di bawah mata, bayangan gelap di atas kelopak mata bawah, lingkaran hitam di bawah mata, kulit tipis di bawah mata, dan wajah yang tampak lelah. Ada berbagai kemungkinan penyebab mata cekung. faktor-faktor penyebab mata cekung, antara lain yaitu:
1. Kurang Tidur
Seseorang pada umumnya membutuhkan 7-9 jam tidur pada malam hari. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan mata cekung dan bahkan lebih gelap, yang dapat memengaruhi penampilan Anda.
2. Penuaan
Seiring dengan bertambahnya usia, kulit Anda juga kehilangan kolagen, yang membuatnya lebih tipis dan transparan. Ini akan menyebabkan lekukan wajah di sekitar mata yang membuatnya tampak cekung. Selain itu, dengan berkurangnya lemak dan kepadatan tulang juga berkontribusi pada kondisi tersebut.
3. Dehidrasi
Mata cekung yang merupakan tanda anak mengalami dehidrasi sedang hingga berat.
Anak-anak juga sangat rentan mengalami dehidrasi yang disebabkan oleh virus dan bakteri pencernaan.
Tidak hanya mata cekung, dehidrasi juga bisa menimbulkan gejala seperti rasa haus yang berlebihan, jarang buang air kecil, mulut kering, dan lesu.
4. Penurunan Berat Badan Yang Ekstrim
Saat Anda menurunkan berat badan secara drastis, Maka anda kehilangan banyak lemak dari semua area tubuh Anda termasuk pada wajah Anda. Hilangnya lemak di wajah yang dapat membuat pembuluh darah di sekitar area mata lebih terlihat dan transparan, sehingga tampak cekung.
5. Genetika
Mata cekung juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau bahkan DNA seseorang.
6. Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan tubuh memproduksi melanin yang dapat menggelapkan kulit anda.
7. Kekurangan Vitamin
Mata cekung merupakan gejala malnutrisi. Kekurangan vitamin C, vitamin K, dan zat besi bisa menyebabkan mata cekung. Tak hanya itu, kekurangan vitamin ini juga bisa menyebabkan kulit mudah memar dan tidak sehat.
8. Alergi
Alergi juga dapat menyebabkan lingkaran hitam terbentuk di bawah mata, Gejala alergi lain yang mungkin Anda rasakan termasuk hidung anda tersumbat, bersin, atau gatal di tenggorokan dan mata.
9. Merokok
Merokok juga bisa mengurangi kolagen, yang dapat membuat kulit kehilangan elastisitasnya. Yang menyebabkan kulit di sekitar wajah menjadi kendur dan juga tampilan mata menjadi cekung.
10. Infeksi Sinus
Radang pada sinus atau infeksi sinus juga bisa membuat mata tampak gelap dan cekung. Tak hanya itu, gejala infeksi sinus lain yang sering terjadi adalah tekanan, nyeri, dan hidung tersumbat.
11. Trauma
Setiap cedera pada wajah atau tulang di sekitar mata juga dapat menyebabkan mata tampak cekung.
Bagaimana Cara Menghilangkan Mata Cekung
Perubahan gaya hidup dan dengan pengobatan rumahan juga dapat membantu meringankan mata cekung. Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan yaitu:
- Tidur yang teratur dan pastikan Anda tidur yang cukup
- Oleskan pelembab yang dilengkapi tabir surya
- Untuk mata cekung akibat kurang tidur, Anda bisa mengoleskan minyak almond, yang menurut penelitian bisa memperbaiki warna kulit
- kantong teh hangat
- Mentimun dingin
- Kenakan pelindung matahari,
- Minum air yang cukup
- Hindari mengonsumsi terlalu banyak kafein
- Makan sayuran berdaun hijau tua
- Berhenti merokok
Makan makanan yang bergizi untuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin anda, Dan Perawatan bedah mungkin diperlukan untuk orang yang mengalami mata cekung karena penuaan. Dermal filler atau operasi kosmetik bisa mejadi pilihan anda, namun tentunya tidak ada operasi yang tanpa resiko sehingga Anda perlu berhati-hati dan selalu berkonsultasi ke dokter.
Filler Mata Cekung
Tak sedikit wanita juga merasa gugup akibat cekungan di bawah mata yang seakan mengganggu penampilan mereka. Lubang di bawah mata membuat wajah terlihat lelah dan kusam.
Bahkan diva pop seperti Katy Perry dibuat untuk ‘mengangkat tangan’ dan memilih pengisi bawah mata sebagai solusinya.
Ya, pemilik nama asli Katheryn Elizabeth Hudson ini memang memiliki masalah kecantikan dengan kantung matanya. Selain gelap, kantung mata Katy juga terlihat jelas.
Untuk memaksimalkan penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri, Katy kemudian melakukan prosedur eye filler.
Pengisian ini akan dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan yang terdiri dari asam hialuronat, kolagen, bahkan silikon di area kantung mata anda. Cairan disuntikkan untuk mengisi kekosongan dan memberikan volume.
“Pengisi di bawah mata bisa memberikan keajaiban bagi pasien dengan mata cekung,” jelas Dara Liotta, MD, seorang ahli bedah plastik dari New York.
Namun, prosedur kecantikan ini menyisakan pertanyaan di beberapa kalangan. Amankah melakukan filler di area kantung mata? Apalagi mengingat fakta bahwa mata adalah area paling sensitif di wajah manusia.
Pengisi mata sebenarnya aman dilakukan, asalkan Anda berkonsultasi dan melakukan prosedur di tempat yang tepat.
Selain harus cermat dalam memilih dokter, yang juga harus Anda pahami adalah hasil filler ini tidak permanen. Pengisi mata bisa bertahan hingga satu tahun, berbeda untuk tiap orang.
Apakah Anda tertarik melakukan pengisi mata bawah?
Apakah Filler Bisa Dihilangkan
Filler adalah zat yang digunakan untuk mengisi jaringan yang lepas di bawah kulit agar kulit di atasnya lebih berisi sehingga dapat menghilangkan kerutan dan mengangkat kulit yang sudah turun akibat proses penuaan.
Berikut Cara Menghilangkan Suntikan Silikon Di Bawah Mata Tanpa Operasi, Untuk memilih jenis filler yang aman untuk anda harus berdiskusi langsung dengan Dermatologist anda, karena pemilihan jenis filler ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan.
masalah kulit yang ingin Anda atasi dan harapan serta harapan Anda. Sampai saat ini jenis filler yang paling sering digunakan adalah filler berbahan hyaluronic acid, zat yang secara alami terdapat di dalam tubuh manusia.
Ketahanan bahan pengisi juga bisa berbeda-beda tergantung jenis bahan pengisi yang digunakan, ada yang hanya bisa bertahan 6 bulan, ada yang bisa bertahan hingga 2 tahun. Setelah masa ketahanan filler berlalu, kulit akan kembali ke keadaan semula sebelum filler dilakukan (tidak 2x lebih kendor), namun beberapa penelitian menemukan bahwa hyaluronic acid filler dapat merangsang produksi kolagen di bawah kulit sehingga dapat membantu mengurangi kerutan. bahkan setelah masa ketahanan pengisi.
Efek samping yang mungkin dapat terjadi dari penggunaan filler antara lain:
- Reaksi lokal di tempat suntikan seperti (bengkak, kemerahan, nyeri, serta gatal)
- Pendarahan di bawah kulit (memar)
- Reaksi alergi
- Munculnya nodul (benjolan di bawah kulit)
- Asimetri wajah
Dengan injeksi filler yang salah dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti kematian jaringan kulit yang dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk memastikan keamanan penggunaan filler, sebaiknya lakukan injeksi filler pada dokter yang bersertifikat untuk melakukan injeksi ini. Jangan lakukan suntik filler di sembarang tempat, jangan tergiur dengan harga yang lebih murah, karena justru dapat membahayakan bagi kesehatan Anda sendiri.
Filler injection merupakan prosedur perawatan kecantikan untuk menghilangkan kerutan dan garis halus pada wajah, serta menghilangkan kantung mata yang menghitam. Fillers juga bisa digunakan untuk menebalkan dan mempercantik bentuk bibir agar terlihat lebih menarik. Prosedur ini cukup sederhana dan memiliki efek samping yang minimal. Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat suntik filler gagal, lho! Apakah mereka?
Hal-Hal Yang Dapat Menyebabkan Gagal Injeksi Filler
1. Terlalu Banyak Injeksi Filler
Injeksi filler dilakukan dengan cara menyuntikkan gel khusus, umumnya cairan hyaluronic acid (AH), ke dalam kulit bagian tubuh yang terkena. Banyak yang beranggapan, Bahwa dengan semakin banyak kita menyuntikan cairan filler yang disuntikkan ke wajah akan semakin bagus hasilnya. Namun sebenarnya tidak.
Hasil dari satu suntikan pada awalnya tidak terlalu jelas. Itu lah sebabnya suntikan filler bisa dilakukan berulang kali secara bertahap untuk dapat membantu Anda mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun, itu tidak berarti Anda harus bersikeras mendapatkan suntikan dosis tinggi sehingga Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk beberapa suntikan. Cairan AH yang disuntikkan dalam dosis tinggi sekaligus berisiko tinggi gagal injeksi filler.
Jika Anda menggunakan asam hialuronat, Anda dapat menggunakan “penawar” untuk memecah kelebihan pengisi yang telah disuntikkan ke dalam tubuh. Namun sayangnya, penawar ini akan mempengaruhi semua pengisi yang telah disuntikkan. Jadi, Anda harus memulai dari awal dan uang yang telah Anda keluarkan terbuang percuma.
Sedangkan untuk filler lain seperti Sculptra dan Radiesse, tidak ada obat penawar yang dapat digunakan untuk “menghapus” kesalahan dosis yang berlebihan. Tapi jangan khawatir, karena pada akhirnya area yang diinjeksi akan kembali normal. Namun, ini akan memakan waktu lama jadi Anda harus bersabar.
Idealnya, Anda harus berhenti 1-2 bulan setelah suntikan pertama sebelum mengulanginya.
2. Menyuntik Di Tempat Yang Tidak Sah
Pasalnya, tren suntik filler belakangan ini tengah naik daun berkat pengaruh selebriti Hollywood ternama, Kylie Jenner, kini semakin banyak tempat kecantikan yang menawarkan jasa pengisi bibir atau wajah.
Jika tertarik untuk mencobanya, pastikan tempat filler Anda asli dan didukung oleh tenaga kerja yang ahli dibidangnya untuk menghindari resiko gagal suntik filler atau bahkan malpraktek.
Sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan rujukan ke ahli bedah kosmetik yang bisa mengatasi masalah di wajah Anda.
Anda juga harus waspada jika dokter atau terapis kecantikan menganjurkan agar Anda mengikuti metode lain yang menangani wajah Anda. ini bisa menjadi salah satu cara Anda menjadi bergantung pada suntikan filler atau perawatan wajah lainnya.