Cacat mata dapat berkisar dari rabun jauh hingga glaukoma. Untuk menghindari jenis cacat mata tersebut, berikut ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mengatasi Macam macam cacat mata. Banyaknya pengguna kacamata membuat kita melihatnya sebagai hal yang biasa. Tapi, tahukah Anda bahwa orang yang berkacamata sebenarnya menggambarkan bahwa mereka memiliki cacat mata?
Pada dasarnya, mata Anda dapat dikatakan cacat jika pada mata itu sendiri tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai indera penglihatan dengan baik. Cacat mata bisa menjadi masalah kecil yang terjadi pada mata dan hilang dengan sendirinya, namun tidak sedikit juga yang membutuhkan perawatan khusus, bahkan harus diawasi oleh dokter spesialis mata.
Gejala Cacat Mata
Gejala cacat mata juga ada bermacam – macam, tergantung masalah yang Anda alami. Namun, ada banyak cara untuk menjaga kesehatan mata agar tidak terkena cacat mata di kemudian hari.
Mengenali Berbagai Jenis Cacat Mata
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), cacat mata yang paling umum adalah penyakit yang berkaitan dengan usia tua. Namun, ada juga masalah pada mata yang mungkin terjadi bahkan sejak masih bayi. Berikut adalah beberapa cacat mata yang paling umum dilaporkan oleh CDC di dunia:
Cacat Refraktif
Masalah yang termasuk dalam kelainan refraksi biasanya mengakibatkan seseorang harus menggunakan alat bantu penglihatan, seperti kaca mata, lensa kontak, atau dalam beberapa kasus memerlukan pembedahan. Cacat refraktif berupa rabun jauh (hypermetropia), rabun dekat (miopia), dan silinder (astigmatisme).
Pada orang di atas usia 40 – 50 tahun, presbiopia juga sering terjadi. Cacat mata ini ditandai dengan ketidakmampuan mata untuk melihat secara dekat dalam jarak dekat, tidak dapat membaca huruf di buku, dan harus memindahkan benda untuk membacanya.
Degenerasi Makula
Degenerasi makula adalah cacat mata yang mempengaruhi makula, bagian tengah retina yang bertanggung jawab untuk melihat detail. Kondisi ini berkaitan dengan usia sehingga mengurangi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas dan fokus yang sangat mengganggu aktivitas sehari -hari, seperti membaca dan mengemudi. Pada lansia, kelainan mata ini bisa disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Katarak
Cacat mata ini cukup mudah dikenali karena menyebabkan kekeruhan pada lensa mata sehingga kualitas penglihatan Anda terganggu, bahkan bisa mengakibatkan kebutaan. Katarak dapat terjadi pada semua kelompok umur, mulai dari orang tua hingga bayi.
Retinopati Diabetes
Cacat mata ini merupakan komplikasi penyakit diabetes yang Anda derita dan dapat menyebabkan kebutaan. Kerusakan mata pada penderita retinopati diabetik terjadi secara bertahap, yaitu pada pembuluh darah di retina hingga jaringan punggung mata yang peka cahaya, dan bertugas membuat penglihatan menjadi lebih baik.
Baca juga : Cacat Mata Hipermetropi Dan Cara Mengobati Hipermetropi
Glaukoma
Glaukoma adalah sekelompok penyakit yang dapat merusak saraf pada mata, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan dan kebutaan.
Glaukoma terjadi ketika cairan menumpuk di mata, menyebabkan tekanan lebih lanjut pada mata dan menyebabkan kerusakan saraf pada mata. Gejala glaukoma termasuk penglihatan kabur, nyeri, pupil tidak rata, dan lingkaran pelangi saat Anda melihat cahaya terang. Kondisi ini berbahaya sehingga perlu segera ditangani.
Ambliopia
Cacat mata ini paling sering terjadi pada anak – anak dan juga dikenal sebagai ‘mata malas’. Ambliopia terjadi ketika kualitas penglihatan pada satu mata buruk karena kurangnya koordinasi mata – otak.
Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang menderita kelainan mata ini, misalnya strabismus, perbedaan besar pada minus, plus, atau ukuran silinder antara kedua mata, dan dalam kasus yang jarang terjadi dapat disebabkan oleh katarak.
Strabismus (Mata Juling)
Cacat mata ini juga paling sering dialami oleh anak – anak, bahkan bayi baru lahir (strabismus kongenital). Strabismus, juga dikenal sebagai juling, dapat menyebabkan posisi kedua bola mata menjadi berbeda, dan bola mata menyilang ke dalam (stropia) atau berada di sisi luar bola mata (ekstropia).
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar mata sehingga kedua lensa mata tidak dapat melihat pada satu titik pada waktu yang bersamaan.
Bagaimana Cara Mencegah Cacat Mata
Meskipun sebagian besar cacat mata berkaitan dengan usia, itu tidak berarti Anda tidak dapat memiliki penglihatan yang baik di usia tua. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau setidaknya menunda masalah mata tersebut di atas, antara lain:
- Identifikasi faktor risiko yang mungkin ada pada diri Anda, seperti ada atau tidaknya anggota keluarga yang memiliki masalah mata, ada tidaknya penyakit kronis seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, usia Anda di atas 60 tahun, hingga aktivitas yang menyebabkan mata Anda bekerja berlebihan.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terutama untuk memeriksa kadar gula dan tekanan darah.
- Waspadai juga gejala awal cacat mata, seperti dengan penglihatan ganda, penglihatan kabur, dan bahkan kesulitan melihat dengan jelas pada saat pencahayaan tidak terlalu terang. Jika perlu, konsultasikan ke dokter mata jika Anda mengalami mata merah, nyeri, dan bengkak.
- Olahraga teratur bisa mengurangi risiko penglihatan kabur di usia tua hingga 70 persen.
- Pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti buah dan sayur serta asam omega-3 yang melimpah pada ikan berlemak. Jika perlu, minum vitamin mata.
- Periksakan mata secara rutin, misalnya setahun sekali untuk mendeteksi ada tidaknya gejala awal kelainan mata.
- Jangan merokok karena dengan merokok terbukti dapat meningkatkan risiko beberapa cacat mata, seperti degenerasi makula, katarak, dan lain – lain.
Terkadang, Macam macam cacat mata masih bisa terjadi meski Anda sudah menjalani gaya hidup sehat. Namun dengan menjalankan tips di atas, Maka setidaknya Anda akan terhindar dari kemungkinan terburuk terjadinya cacat pada mata, yaitu kebutaan.