Jika Anda melihat seseorang yang selaput putihnya memiliki mata keruh, orang itu mungkin menderita pterygium. Kelainan pada mata juga disebut Surfer’s Eye karena mereka sering menyerang peselancar. Pterygium adalah penyakit mata yang terjadi karena tumbuhnya selaput pada permukaan bola mata.
Penyakit ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Meski begitu, penyakit ini jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebar ke seluruh mata, sehingga penderitanya kesulitan melihat. Pterygium umumnya menyerang orang dengan rentang usia 20-40 tahun. Selain itu, penyakit ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Apa itu mata pterigium ?
Penyakit mata pterigium adalah pertumbuhan selaput jaringan berbentuk segitiga berwarna merah muda dan biasanya muncul pada bagian putih bola mata.
Pterygium juga sering disebutkan sebagai mata peselancar atau surfer’s eye. Umumnya, kondisi ini dimulai pada kornea di dekat hidung dan dapat bertumbuh hingga pupil (bagian hitam mata). Kondisi ini biasanya hanya terdapat di salah satu mata. Namun, jika kamu mengalami di kedua mata, gangguan mata ini dinamakan pterygia.
Penyakit ini dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada pengidapnya karena kadang menimbulkan rasa gatal dan juga memengaruhi penampilan. Jika dibiarkan penyakit ini bisa menjadi parah, maka bisa meningkatkan risiko pupil mata tertutup dan gangguan penglihatan yang signifikan pada pengidap pterygium.
Penyebab penyakit mata pterigium
Sampai sekarang, Penyebab penyakit mata pterigium belum diketahui. Namun, ada berbagai pemicu dan faktor risiko yang diduga menyebabkan pterygium.
Beberapa peneliti meyakini bahwa posisi atau lokasi geografis merupakan faktor yang berperan penting dalam munculnya pterygium. Ini karena kejadian pterygium cukup tinggi di negara-negara yang dekat dengan garis katulistiwa.
Lebih jauh, ada kemungkinan bahwa radiasi ultraviolet memiliki pengaruh terhadap munculnya pterygium, terkait dengan lokasi negara yang dekat dengan garis khatulistiwa.
Para ahli percaya bahwa radiasi ultraviolet, terutama UV-B, berpotensi menyebabkan mutasi pada gen penekan tumor p53.
Kondisi ini menghasilkan proliferasi sel berlebihan di mata, yang mengakibatkan penumpukan dan pembentukan jaringan.
Baca juga : Cari Tau Yuk Gejala Mata Minus Yang Perlu Anda waspadai
Cara Mengcegah penyakit mata pterigium
Pterygium terjadi pada seseorang yang melakukan banyak kegiatan di luar ruangan. Cara mencegah pterygium adalah dengan mengurangi risiko paparan radiasi ultraviolet. Ini dapat mengurangi risiko penyakit mata.
Selain itu, penderita disarankan menggunakan pelindung kepala dan pelindung mata agar tetap terlindung dari sinar matahari langsung. Tindakan ini sangat penting bagi seseorang yang tinggal di daerah tropis.
Cara mengobati penyakit mata pterigium
Untuk penderita pterygium, Anda dapat memeriksa gejalanya dengan dokter Anda. Pada penderita pterygium yang masih tergolong tahap ringan, umumnya tidak membutuhkan perawatan intensif.
Jika gejala pterygium yang sudah mulai membuat Anda merasa tidak nyaman, Anda bisa meminta dokter untuk melakukan perawatan ringan, seperti:
- Menggunakan tetes mata untuk pterigium sebagai pelumas, atau dengan air mata buatan.
- Tetes mata vasokonstriktor.
- Obat tetes mata steroid jangka pendek untuk meredakan peradangan.
Setelah perawatan ini, orang tersebut masih disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara teratur yang berguna untuk memantau perkembangan lebih lanjut lagi.
Cara mengetahui Gejala penyakit mata pterigium
Meskipun tidak ada gejala yang terlihat atau dirasakan secara eksplisit oleh penderita pada tahap awal. Namun, berbagai keluhan seperti mata kering, sensasi terbakar, gatal sering ditemukan pada penderita. Ketika penyakit semakin memburuk, ukuran lesi akan meningkat dan dapat menyebabkan gangguan visual akibat astigmatisme yang diinduksi atau karena pertumbuhan jaringan yang mengganggu sumbu visual.
Berikut ini adalah berbagai gejala yang biasanya dirasakan oleh penderita pterygium:
- Pertumbuhan membran putih dengan pembuluh darah yang terlihat / menonjol di sudut dalam atau luar mata;
- Pterygium dapat terjadi pada satu atau kedua mata;
- Kemerahan pada area yang terkena;
- Iritasi dan kelembutan mata;
- Mata kering;
- Terkadang mata mengeringkan air;
- Terasa seperti ada benda asing di mata;
- Penglihatan kabur (dalam kasus yang parah, pertumbuhan dapat menutupi kornea sentral atau menyebabkan astigmatisme karena tekanan pada permukaan kornea);
- Terasa seperti benjolan di mata saat membran pterigium tebal atau lebar.