Penyebab mata kering adalah suatu kondisi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Kondisi ini membuat mata tidak mampu mengeluarkan debu atau benda asing yang mengganggu mata. Akibatnya, mata terasa sangat tidak nyaman.
Pada mata yang sehat, kornea akan terus mengalir dengan air mata pada saat mata berkedip, untuk menyehatkan sel – sel kornea dan juga melindungi kornea dari lingkungan luar. Air mata adalah campuran lemak, air, lendir, dan lebih dari 1500 protein yang menjaga permukaan mata tetap halus dan terlindungi dari lingkungan sekitar, unsur pengiritasi, atau kuman penyebab infeksi.
Ketika kelenjar di sekitar mata tidak menghasilkan cukup air mata atau ketika komposisi air mata berubah, permukaan luar mata yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan cahaya ke mata juga dapat terpengaruh.
Nama lain penyakit mata kering adalah keratokonjungtivitis sicca atau sindrom mata kering. Mata kering lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria, dan risiko mata kering juga meningkat seiring bertambahnya usia.
Gejala Mata Kering
Gejala yang biasa dialami oleh penderita mata kering antara lain:
- Mata merah
- Mata terasa panas
- Mata seperti berpasir dan kering
- Mata yang berair karena respon tubuh terhadap iritasi pada mata yang kering
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Penglihatan kabur
- Sulit untuk membuka mata saat bangun tidur, karena kelopak mata atas dan bawah saling menempel.
- Ada lendir di dalam atau di sekitar mata.
- Mengalami kesulitan memakai lensa kontak atau mengemudi di malam hari
- Mata terasa cepat lelah.
- Tingkat keparahan mata kering bervariasi dari ringan hingga berat. Namun dalam kebanyakan kasus, gejalanya masih relatif ringan.
Gejala mata kering bisa bertambah parah bila penderitanya dalam kondisi tertentu, misalnya bekerja dengan melihat layar komputer berjam – jam, berada di lingkungan yang terlalu lama kering, atau membaca buku dalam waktu lama.
Penyebab Mata Kering
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mata menjadi kering, antara lain:
1. Produksi Air Mata Berkurang
Kondisi air mata berkurang timbul karena usia tua atu bahkan penyakit tertentu (misalnya diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, scleroderma, sindrom Sjogren, gangguan hormon tiroid, kekurangan vitamin A atau xerophthalmia), konsumsi obat – obatan yang tertentu misalnya :
- Antihistamin
- Dekongestan
- Antidepresan
- Obat hipertensi
- Obat jerawat
- Obat penyakit Parkinson, atau obat terapi penggantian hormon)
kerusakan kelenjar air mata akibat radiasi atau dari operasi mata laser.
2. Air Mata Lebih Cepat Menguap
Pada kondisi yang seperti ini yang disebabkan oleh cuaca (angin, asap, atau juga udara kering), yang dapat meyebabkan Anda lebih jarang untuk berkedip (saat anda membaca atau juga bekerja yang terlalu lama di depan layar komputer), kelopak mata yang mengarah ke luar (ectropion) atau memutar ke dalam (entropion).
3. Komposisi Air Mata Tidak Seimbang.
Air mata ynag terdiri dari 3 komposisi yaitu minyak, air, dan juga lendir, dengan komposisi tertentu. Ketika komposisi ini berubah, misalnya karena penyumbatan kelenjar minyak, blepharitis, atau rosacea, dapat mengakibatkan mata kering.
Selain dari beberapa penyebab terjadinya mata kering, risiko seseorang mengalami mata kering juga akan lebih besar jika:
- Usia di atas 50 tahun. Seiring bertambahnya usia, produksi air mata cenderung menurun.
- Mengalami perubahan hormonal. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang mengalami perubahan hormonal akibat kehamilan, mengonsumsi pil KB, dan menopause.
- Diet rendah vitamin A.
- Pakailah lensa kontak.
Diagnosis Mata Kering
Untuk menegakkan diagnosis mata kering, dokter mungkin akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien, sebelum dokter melakukan pemeriksaan fisik.
Untuk mengukur volume air mata pasien, dokter akan melakukan tes Schirmer. Melalui tes ini, dokter akan mengukur tingkat kekeringan pada mata dengan menempelkan selembar kertas khusus yang dapat menyerap cairan di kelopak mata bawah selama 5 menit.
Sedangkan untuk mengetahui kondisi permukaan mata dapat dilakukan tes dengan menggunakan obat tetes mata yang mengandung pewarna khusus (fluorescein dye test).
Tes pewarna fluorescein ini juga dapat untuk melihat area kerusakan yang ada pada permukaan mata anda.
Perawatan Mata Kering
Pengobatan untuk mata kering yang ditujukan untuk dapat membantu penderita meredakan gejala dan mengatasi penyebab terjadinya mata kering. Jika penyebab mata kering berkaitan dengan faktor medis, langkah pengobatan pertama adalah mengatasi penyebabnya. Misalnya, jika penyebabnya adalah efek samping dari minum obat, dokter mungkin menyarankan pasien untuk mengganti obat yang tidak menyebabkan efek samping mata kering.
Untuk mata kering yang tergolong ringan atau hanya terjadi sesekali, maka pasien akan dapat menggunakan pelumas mata yang disebut juga dengan air mata buatan, yang berupa obat tetes mata, gel, atau salep yang dijual bebas di apotek. Obat – obatan ini dapat melembabkan mata dan bertindak sebagai pengganti air mata.
Baca juga : Air Mata Buatan Yang Paling Cocok Untuk Anda Gunakan
Selain itu, upaya lain yang dapat anda lakukan di rumah yaitu dengan:
- Hindari lingkungan yang berdebu atau gunakan kacamata pelindung, dan gunakan pelembab udara atau filter udara di dalam ruangan.
- Hindari memakai riasan mata.
- Berhenti merokok.
- Atur lama kerja di depan layar komputer.
- Jaga kebersihan mata dengan mengoleskan kompres hangat pada kelenjar di sekitar mata, dan menghilangkan kotoran atau minyak dari kelopak mata.
- Makan banyak asam lemak omega-3 yang dapat memperbaiki kondisi mata kering. Omega-3 ditemukan dalam banyak jenis ikan, seperti makarel, tuna, sarden, atau salmon.
Jika pengobatan yang sudah dilakukan di rumah belum juga berhasil, Maka dokter akan melakukan beberapa pilihan terapi di antara lain:
1. Obat – Obatan
Salah satu obat yang biasa diberikan untuk mengatasi mata kering adalah antibiotik untuk mengurangi peradangan pada ujung kelopak mata dan obat penekan kekebalan tubuh (seperti siklosporin atau kortikosteroid) yang sangat efektif untuk dapat mengurangi peradangan pada kornea mata. Namun, penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang dapat menimbulkan efek samping.
2. LipiFlow Thermal Pulsation
Alat ini yang bertujuan untuk membuka sumbatan pada kelenjar minyak yang menyebabkan mata kering.
3. Intensed-pulsed Light Therapy
Terapi cahaya yang dilakukan dengan pijat pada kelopak mata yang dapat menyembuhkan mata kering yang parah.
4. Lensa Kontak Khusus
Lensa kontak yang disebut dengan lensa scleral yang dianjurkan bagi penderitanya untuk melindungi permukaan mata dan dapat menjaga kelembapan mata.
5. Operasi
Prosedur ini yang dilakukan kasus untuk mata kering yang sudah parah yang tidak dapat diobati dengan terapi lain. Operasi yang dilakukan dengan menyumbat saluran air mata secara permanen, sehingga permukaan mata selalu lembab.
Operasi lainnya adalah autotransplantasi kelenjar ludah. Dalam prosedur ini, kelenjar ludah dari bagian bawah bibir dikeluarkan untuk ditempatkan di kulit sekitar mata untuk bertindak sebagai pengganti kelenjar air mata. Umumnya, gejala mata kering dapat dikendalikan setelah perawatan.
Komplikasi Mata Kering
Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit mata kering antara lain peningkatan risiko infeksi mata akibat kurangnya suplai air mata, kerusakan permukaan mata akibat kondisi mata kering yang tidak diobati, menyebabkan konjungtivitis, kerusakan permukaan kornea, luka terbuka. pada kornea, dan gangguan penglihatan.
Apakah Mata Kering Berbahaya
Segera atasi masalah mata kering agar terhindar dari beberapa gangguan berikut! Bersenang – senang bekerja atau bermain di smartphone bisa dengan mudah membuat mata cepat kering dan lelah. Saat mengalaminya, jangan paksa mata untuk tetap bekerja meskipun jarang terjadi namun jika dibiarkan maka gangguan tersebut dapat terjadi.
Air mata yang dibutuhkan untuk dapat menjaga kesehatan permukaan depan mata dan untuk memberikan penglihatan yang jelas.
Gangguan Karena Mata Kering
Jika Anda mengalami kondisi mata kering, Anda akan mengalami beberapa masalah akibat kondisi mata kering. Berikut beberapa daftarnya:
1. Infeksi Mata
Air mata berfungsi untuk melembabkan permukaan mata agar tetap lembab dan bersih dari debu, kotoran, dan mikroorganisme yang dapat merusak kornea dan infeksi mata. Jika mata menjadi kering, maka mata akan sangat mudah terinfeksi oleh hal – hal yang berasal dari luar seperti polusi atau bakteri.
Mata kering dan infeksi mata juga bisa terjadi karena alergi. Bahkan terkadang sulit untuk membedakan apakah Anda memiliki mata kering atau alergi, atau keduanya. Karena, yang satu dapat memperburuk yang lain dan mungkin ada beberapa gejala yang tumpang tindih. Bahkan, ada kemungkinan pasien mengalami mata kering, alergi, dan infeksi. di yang lain sekaligus.
2. Kerusakan Kornea
Jika mata kering tidak diobati, rasa gatal dan perih akan mulai sering dirasakan. Ketika hal ini terjadi, beberapa orang memiliki kebiasaan mengucek mata yang sayangnya bisa mengakibatkan lapisan kornea tergores.
Luka kecil atau goresan pada kornea biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, goresan yang lebih dalam atau cedera lain dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea dan masalah penglihatan.
3. Peka Terhadap Cahaya
Saat mengalami mata kering atau kronis, penderita bisa mengalami rasa terbakar, kemerahan, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya. Ini juga dikenal sebagai fotofobia.
4. Mata Berair
Ini mungkin terdengar sedikit aneh, sindrom mata kering sering menyebabkan mata berair. Pada saat mata anda mengering, maka kondisi ini yang dapat mendorong kelenjar lakrimal untuk memproduksi begitu banyak air mata sehingga menjadi sistem drainase alami pada mata.
Tujuannya adalah untuk membasahi kembali mata yang kering agar bisa kembali ke keadaan semula. Namun jika kondisi mata sudah kembali normal namun mata masih berair, segera konsultasikan kondisi ini ke dokter mata terpercaya Anda.
5. Kehilangan Penglihatan
Hal yang satu ini jarang terjadi. Namun jika mata kering terus diabaikan maka risiko mengalami pengaburan penglihatan akan terus meningkat.
Untuk mencegah mata kering, ada baiknya untuk selalu ingat untuk mengistirahatkan mata. Apalagi jika anda banyak membaca atau menatap layar elektronik.
Posisikan gadget atau komputer di bawah ketinggian mata. Terakhir, gunakan kacamata pada saat anda berada di luar ruangan untuk menghadapi sinar matahari langsung dan juga angin.