Bagaimana Penyakit Stroke Bisa Terjadi Secara Tiba Tiba

  • Rendi Sihombing
  • Okt 29, 2022
Bagaimana Penyakit Stroke Bisa Terjadi Secara Tiba Tiba

bagaimana penyakit stroke bisa terjadi, Stroke yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang karena penyumbatan atau bahkan ketika pembuluh darah di otak pecah. Serangan stroke bisa terjadi secara tiba – tiba dan harus segera ditangani karena bisa menjadi kondisi yang berbahaya.

Jika tidak segera diobati, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang berkepanjangan, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.

Ada banyak mitos yang beredar tentang stroke. Salah satu mitos yang paling dipercaya adalah bahwa stroke hanya menyerang orang tua. Padahal, stroke bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.

Sayangnya, menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke, sehingga pengobatan stroke seringkali terlambat. Faktanya, pengobatan yang cepat dapat mengurangi kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke.

Dengan mengetahui tanda dan gejala stroke, Maka anda dapat mengambil tindakan cepat dan menyelamatkan nyawa. Yuk, simak penjelasan tentang bagaimana penyakit stroke bisa terjadi secara tiba tiba.

Apa Itu Stroke?

Apa Itu Stroke

Stroke adalah penyakit pada pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak anda yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah. Ketika bagaimana penyakit stroke bisa terjadi, sel – sel otak bisa mati hanya dalam hitungan menit.

Maka akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh bagian otak yang rusak akan kehilangan fungsinya. Stroke umumnya dialami oleh orang yang berusia di atas 60 tahun. Meski begitu, bukan tidak mungkin stroke bisa terjadi di usia muda.

Penyebab stroke di usia muda adalah gaya hidup yang buruk seperti merokok dan minum alkohol yang akan menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Sedangkan menurut WHO, gejala klinis stroke dapat berkembang dengan cepat, menjadi parah dan berlangsung selama 24 jam atau lebih.

Gejala Stroke

Ciri – ciri dan gejala stroke merupakan hal yang penting untuk diketahui. Apalagi mengingat penyakit ini termasuk dalam kasus kegawatdaruratan neurologis.

Gejala utama stroke meliputi:

  • Wajah: wajah mungkin jatuh ke satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau mata mungkin terkulai.
  • Lengan: orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat untuk mengangkat kedua lengan dan menahannya. Hal ini karena stroke telah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
  • Bicara: suara bicara tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun mereka tampak terjaga. Selain itu, mungkin juga sulit untuk memahami apa yang Anda katakan.

Selain itu, bagaimana penyakit stroke bisa terjadi, ada tanda – tanda lain stroke pada pria dan wanita yang mungkin dialami, antara lain:

  • Mati rasa secara tiba – tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  • Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
  • Tiba – tiba kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
  • Kesulitan berjalan
  • Kehilangan keseimbangan, atau kurangnya koordinasi.
  • Pusing atau sakit kepala parah yang tiba – tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Saat Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf. Catat waktu ketika gejala pertama kali muncul. Informasi ini membantu penyedia layanan kesehatan untuk dapat menentukan pengobatan terbaik untuk setiap orang.

Saat mengalami gejala stroke, maka disarankan tidak menyetir sendiri ke rumah sakit. Jika perlu, hubungi layanan darurat rumah sakit terdekat untuk bantuan ambulans.

Jangan percaya mitos tentang stroke, mempercayakannya pada profesional akan membantu Anda mendapatkan perawatan yang lebih baik dan lebih cepat.

Jenis Penyebab Stroke Menurut Jenisnya

Jenis Penyebab Stroke Menurut Jenisnya

Secara umum, ada dua penyebab utama stroke: penyumbatan arteri (stroke iskemik) atau kebocoran atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Selain itu, beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai stroke ringan atau serangan iskemik transien (TIA).

Berikut ini penjelasan mengenai penyebab stroke yang dibedakan berdasarkan jenisnya:

Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah jenis stroke paling umum yang terjadi ketika pembuluh darah di otak menyempit atau tersumbat. Ketika stroke iskemik terjadi, itu menyebabkan aliran darah yang sangat berkurang (iskemia).

Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit ini disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau oleh gumpalan darah dan kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah, paling sering dari jantung, dan kemudian bersarang di pembuluh darah di otak.

Stroke Hemoragik

Kemudian stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Pendarahan pada otak dapat terjadi akibat banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah.

Faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi)
  • Pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan)
  • Tonjolan di titik lemah dan di dinding pembuluh darah (aneurisma)
  • Trauma, seperti kecelakaan mobil
  • Deposit protein pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy)
  • Stroke ringan atau serangan iskemik transien (TIA)

Serangan iskemik transien (TIA), kadang – kadang dikenal sebagai stroke ringan adalah periode gejala sementara yang mirip dengan stroke. TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Saat ini banyak anak muda mengalami stroke ringan. Penyebab stroke ringan pada usia muda dan tua adalah karena penurunan sementara suplai darah ke bagian otak, yang dapat berlangsung hanya lima menit.

Seperti stroke iskemik, TIA yang terjadi ketika gumpalan atau puing – puing mengurangi atau menghalangi aliran darah ke bagian dari sistem saraf. Meski dalam kondisi ringan, anda tetap membutuhkan penanganan darurat meski gejalanya sudah membaik.

Jika Anda pernah mengalami stroke ringan, kemungkinan besar Anda akan mengalami penyumbatan parsial atau penyempitan arteri yang menuju ke otak, yang meningkatkan risiko Anda terkena stroke parah di kemudian hari.

Faktor Risiko Stroke

Ada beberapa faktor risiko stroke, antara lain:

  • Usia. Penyakit ini sering menyerang orang yang berusia di atas 60 tahun. Meski begitu, stroke juga bisa menyerang orang di usia muda. Sekitar 28% pasien stroke menyerang orang di bawah usia 65 tahun.
  • Jenis kelamin lebih banyak laki – laki dari pada perempuan. Wanita lebih berisiko terkena stroke hemoragik dari pada pria.
  • Penyakit jantung. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.
  • Hipertensi. Sekitar 70% pasien stroke disebabkan oleh hipertensi.
  • Merokok 1 bungkus per hari memiliki risiko terkena stroke hingga 2-2,5 kali lipat dibandingkan bukan perokok.
  • Diabetes atau kencing manis
  • Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke, baik perdarahan maupun penyumbatan, tergantung pada faktor risiko lain yang menyertainya.
  • Penyalahgunaan narkoba, terutama kokain dan metamfetamin, merupakan faktor risiko yang kuat untuk stroke, terutama pada usia muda. Demikian pula, steroid yang digunakan untuk pembentukan tubuh juga dapat meningkatkan stroke.
  • Genetika.
  • Faktor emosional dan mental seperti stres berat memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.
  • Kondisi fisik dan medis lainnya seperti sleep apnea.

Cara Mengobati Stroke

Perawatan tergantung pada jenis stroke yang Anda alami, termasuk bagian otak mana yang terpengaruh dan penyebabnya. Biasanya, stroke akan diobati dengan obat – obatan tertentu seperti: obat antiplatelet, obat antikoagulan, obat kolesterol, atau obat antihipertensi.

Dalam beberapa kasus, prosedur mungkin juga diperlukan untuk menghilangkan bekuan darah. Tak jarang, pasien stroke menjalani operasi untuk mengobati pembengkakan otak dan mengurangi risiko pendarahan lebih lanjut.

Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke dengan makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengurangi konsumsi alkohol dan tidak merokok.

Jika Anda memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko stroke, penting untuk mengelolanya secara efektif. Misalnya, minum obat yang diresepkan untuk dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau juga kadar kolesterol.

Pastikan untuk selalu menemui dokter jika Anda menemukan satu atau lebih gejala.

Apa Penyebab Stroke Di Usia Muda?

Tidak selalu di usia tua, stroke juga bisa menyerang di usia muda. Stroke adalah suatu kondisi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen. Stroke yang merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kecacatan dan juga membahayakan nyawa. Oleh karena itu, perhatian medis yang cepat dan tepat harus diberikan untuk mengurangi risiko kerusakan otak dan berbagai komplikasi lainnya.

Ciri – Ciri Stroke Di Usia Muda

Ciri - Ciri Stroke Di Usia Muda

Risiko terkena stroke umumnya meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Namun, stroke sebenarnya bisa terjadi pada usia muda. Berikut adalah tanda atau gejala stroke yang harus diwaspadai:

1. Perubahan Fungsi Panca Indera

Stroke ringan biasanya akan menyerang panca indera terlebih dahulu, seperti perubahan fungsi mata, telinga, dan perasa. Hilangnya fungsi sensorik tidak terjadi sekaligus, tetapi bisa jadi hanya pada salah satunya. Jika Anda mulai merasakan hilangnya fungsi salah satu panca indera, sebaiknya jangan meremehkannya karena bisa jadi itu adalah awal dari gejala stroke ringan.

2. Kehilangan Keseimbangan Dan Kesadaran

Ciri – ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan hilangnya keseimbangan tubuh. Misalnya, kesulitan berjalan karena keseimbangan tubuh yang tidak stabil. Pusing di kepala yang menyebabkan berjalan terhuyung  -huyung, kehilangan kesadaran seperti kebingungan, kehilangan memori, atau tidak sadar juga bisa menjadi gejala stroke. Segera untuk konsultasikan ke dokter untuk dapat mengetahui penyebab pasti dari gejala yang muncul.

3. Saraf Yang Bermasalah

Stroke merupakan penyakit yang berhubungan dengan fungsi saraf. Bagian tubuh tertentu, seperti wajah, kaki, atau tangan, dapat ditandai dengan sensasi kesemutan yang sering atau terus – menerus, serta mati rasa di satu sisi tubuh.

4. Perubahan Mental

Selain ketiga ciri di atas, ciri – ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan perubahan mental, misalnya merasa bingung atau lupa ingatan. Kesulitan memahami ucapan seseorang dan kesulitan membaca dan mendengar juga merupakan tanda awal stroke.

Baca juga : Kenali Gejala Stroke Ringan Dan Cara Pencegahannya

Penyebab Stroke di Usia Muda

Penyebab Stroke di Usia Muda

Stroke bisa disebabkan oleh berbagai faktor, bisa karena faktor risiko yang diturunkan dalam keluarga secara turun temurun seperti hipertensi atau gaya hidup yang tidak sehat. Berikut ada beberapa faktor penyebab terjadinya stroke di usia muda yang perlu Anda ketahui:

1. Hipertensi

Peningkatan tekanan darah merupakan salah satu penyebab stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dinding pembuluh darah melemah, yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

2. Cedera Kepala

Cedera kepala yang parah juga bisa menjadi salah satu penyebab stroke yang terjadi di usia muda. Pukulan yang cukup keras ke kepala bisa membentuk gumpalan darah di kepala. Kondisi ini dapat menyebabkan gegar otak dan mengganggu sistem imun dan sel darah sehingga dapat menyebabkan stroke.

3. Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit berasal dari kelainan genetik sejak lahir di mana sel darah merah berbentuk seperti bulan sabit. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah kehilangan suplai darah sehat dan oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Suplai darah dan oksigen yang tidak tersalurkan dengan sempurna, terutama ke kepala, dapat menyebabkan stroke. Diperlukan perawatan medis khusus agar kondisi ini tidak menimbulkan gangguan pada organ tubuh lainnya.

4. Kolesterol Tinggi

Gejala stroke juga bisa disebabkan oleh kolesterol tinggi. Peningkatan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak yang menyebabkan aterosklerosis (penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah). Kondisi ini memerlukan penanganan segera karena dapat memicu terjadinya stroke atau penyakit lain seperti jantung koroner.

Faktor Risiko Stroke Di Usia Muda

Faktor Risiko Stroke Di Usia Muda

Pemicu stroke pada usia lanjut bisa berbeda dengan usia muda. Apa saja faktor yang bisa menyebabkan stroke di usia muda?

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengkonsumsi minuman keras, dan obat – obatan terlarang dapat merusak kesehatan dan menurunkan daya tahan tubuh tetapi juga dapat memicu ciri – ciri stroke di usia muda. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat di usia muda dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan kualitas hidup di kemudian hari.

2. Penyakit Jantung

Jika sebelumnya Anda memiliki riwayat penyakit jantung, maka kondisi tubuh akan lebih rentan terkena stroke. Penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, jantung rematik, atau kelainan pada jantung dapat meningkatkan risiko stroke.

3. Gangguan Pembekuan Darah

Hemofilia atau kelainan bawaan yang dapat menyebabkan sulitnya pembekuan darah adalah salah satu contoh kelainan pembekuan darah yang mungkin terjadi. Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah berdarah. Jika terjadi di otak, maka orang tersebut bisa mengalami stroke hemoragik.

Mencegah stroke merupakan langkah penting yang bisa dilakukan agar tidak dialami di usia muda atau tua. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain menjalankan pola hidup sehat, berolahraga secara teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *