Berbahaya TBC Dari Pada Batuk Biasa Dan Pengobatan Yang Tepat

  • Rendi Sihombing
  • Agu 31, 2022

Banyak yang salah paham bahwa TBC sama dengan batuk biasa. Padahal, batuk ini sebenarnya lebih berbahaya TBC dari pada batuk biasa. Oleh karena itu, pengobatan batuk karena penyakit tuberkulosis berbeda.

Apa Itu TBC

Tuberkulosis (TB) atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru – paru, namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Penyakit ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera diobati. Meski begitu, TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dan dicegah.

Penularan Dan Gejala Tuberkulosis (TB)

Penularan Dan Gejala Tuberkulosis

Penularan Tuberkulosis (TB) terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup tetesan ketika seseorang yang terinfeksi TB bersin atau batuk. Oleh karena itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TBC.

Tuberkulosis pada paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dengan dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam dan nyeri dada.

TBC juga dikenal sebagai penyakit menular. Tak heran jika penyebarannya juga relatif mudah dan cepat karena bisa melalui udara. Orang dengan TB sering memiliki riwayat tertular dari pasien lain. Penyakit TBC menyerang paru – paru, yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis.

Baca juga : Manfaat Kencur Untuk Mengobati Berbagai Macam Penyakit

Jika terinfeksi, gejala ini akan muncul pada penderita TBC

Penyakit TB tidak mudah dikenali pada stadium dini. Karena gejalanya mirip dengan batuk pada umumnya. Sesaat setelah tertular, gejala yang muncul terlihat normal seperti orang terkena flu.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala TBC biasanya batuk, kehilangan nafsu makan, demam dan keringat dingin di malam hari, batuk darah, kekurangan energi, nyeri pada fundus, dan batuk berdahak yang berlangsung lama, yaitu sekitar 21 hari.

Penyakit TBC mudah menyerang ketika daya tahan tubuh sedang menurun. Jadi jika sistem kekebalan tubuh Anda baik – baik saja dan dalam kondisi yang baik, jangan khawatir tentang penyakit TBC ini.

Namun tidak jarang sistem imun gagal melawan dan melindungi dari serangan TBC karena sistem imun sering berfluktuasi dengan cepat karena berbagai faktor. Dan biasanya, bahkan setelah dibasmi oleh sistem kekebalan, basil ini juga dapat tetap aktif. Nah, kondisi ini disebut TB laten.

Sedangkan jika basil TB ini berkembang hingga menyebabkan kerusakan jaringan paru – paru, maka akan menimbulkan kondisi yang disebut TB aktif.

Bagaimana Proses Diagnosis Risiko Tinggi TB?

Bagaimana Proses Diagnosis Risiko Tinggi TB

Gejala TBC hampir sama dengan beberapa gejala penyakit pernapasan lainnya. Oleh karena itu, maka berbahaya TBC dari pada batuk biasa penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan diagnosis yang tepat. Sehingga dapat diketahui dengan pasti apakah Anda terinfeksi TBC atau tidak.

Dokter biasanya akan melakukan diagnosis, yang terdiri dari tes darah, tes dahak, rontgen dada, dan tes Mantoux. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah jenis tuberkulosis laten atau aktif.

Siapa Saja Yang Termasuk Dalam Kelompok TB?

  • Perokok aktif
  • Pengguna narkoba dan obat – obatan terlarang lainnya
  • Sering dikaitkan dengan penderita TB aktif
  • Orang yang sering menjalani kemoterapi
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penderita HIV/AIDS

Oleh karena itu, diagnosis dini tuberkulosis diperlukan, agar tidak berkembang dari tuberkulosis laten menjadi tuberkulosis aktif. Ini sebagai tindakan pencegahan sekaligus untuk memudahkan pengobatan. Karena hanya dengan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi yang timbul akibat penyakit TBC dapat dicegah.

Bagaimana Pencegahan Dan Pengobatan TBC Yang Tepat?

Bagaimana Pencegahan Dan Pengobatan TBC Yang Tepat

Berbahaya TBC dari pada batuk biasa memang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan tentunya. Pada umumnya pengobatan TB saat ini dilakukan dengan memberikan beberapa jenis antibiotik kepada pengguna dengan dosis yang tepat, dan dalam jangka waktu tertentu.

Vaksin juga diberikan sebagai tindakan pencegahan. Vaksin ini bernama BCG (Bacillus Calmette-Guerin) dan jenis vaksin ini di Indonesia sudah diberikan kepada bayi yang belum berusia 2 bulan dan termasuk dalam imunisasi dasar.

Langkah – langkah pengobatan dan pencegahan TBC sangat penting dilakukan. Mengingat penyakit ini tergolong parah dan menular, skema penularannya pun relatif mudah, yakni melalui pernapasan. Selain itu, ada juga risiko komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Meningitis
  • Kerusakan sendi
  • Gangguan pada organ tubuh, seperti ginjal, hati, jantung
  • Terasa nyeri di punggung

Mengingat besarnya risiko yang dapat timbul akibat penyakit TB, maka pengobatan yang diberikan dalam bentuk antibiotik juga sangat beragam. Obat – obatan yang biasanya diberikan oleh dokter untuk penderita TB aktif antara lain:

  • Isoniazid
  • Rifampisin
  • Pirazinamid
  • Etanol

Obat ini yang memiliki efek samping, seperti dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal. Efek samping tersebut terutama terjadi pada pengguna obat antibiotik seperti rifampisin.

Sedangkan untuk etambutol mempengaruhi kondisi penglihatan. Begitu juga dengan isoniazid yang berpotensi dapat merusak saraf.

Selain itu, ada juga efek samping yang umum terjadi, seperti:

  • Muntah
  • Mual
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit kuning
  • Warna urin menjadi gelap
  • Demam
  • Gatal, dan ruam kulit.

Namun pasien diharuskan meminum antibiotik selama kurang lebih 2 minggu, dan untuk memastikan kesembuhan, biasanya dokter membutuhkan antibiotik selama 6 bulan.

Obat resep yang diberikan kepada penderita TB harus diminum sampai waktu yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan meski kondisinya sudah membaik, namun penderita TBC masih memungkinkan untuk kembali turun kondisinya.

Sebagaimana dibahas di atas, TB adalah penyakit serius dan menular, yang memerlukan skema pengobatan jangka panjang dan intensif. Menghentikan pengobatan bagi penderita TB sangat berisiko.

Kenali Penyakit TBC Sejak Awal Dan Lakukan Pengobatan Yang Tepat

Sesuai dengan jenisnya, TB merupakan penyakit menular yang memerlukan penanganan intensif dan khusus. Memiliki asuransi kesehatan tentu menjadi keuntungan bagi seseorang agar pengobatan tidak menjadi terhambat. Terlebih lagi, penyakit TBC ini membutuhkan pengobatan dan perawatan minimal 6 bulan hingga pasien sembuh total.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *