Pernahkah Anda mendengar tungau atau kutu menyerang bulu mata? Mungkin kebanyakan orang belum pernah mendengarnya. Faktanya, sekitar 95% orang pernah memiliki kutu bulu mata tanpa menyadarinya.
Kutu yang ada pada bulu mata, yang dikenal sebagai Demodex folliculorum, adalah parasit yang ditemukan di folikel bulu wajah Anda. Maka Oleh karena itu, parasit ini yang disebut juga tungau atau kutu bulu mata.
Apa Itu Kutu Bulu Mata?
Tungau demodex yang hidup di pori-pori kulit dan juga folikel rambut, sedangkan D. brevis lebih suka menetap di tempat yang lebih dalam yaitu kelenjar sebaceous. Kelenjar mikroskopis tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak.
Selain yang ada pada wajah, tungau ini juga sering ditemukan di area lain di tubuh kita, termasuk di area genital dan juga dada.
Munculnya kutu pada bulu mata tidak semata-mata disebabkan oleh kebiasaan kotor. Dari sebuah penelitian yang telah dilakukan, Bahwa wanita yang sering memakai maskara (riasan bulu mata) cenderung lebih sering memiliki lebih banyak tungau atau kutu pada bulu matanya.
Apa Saja Gejala Yang Mungkin Timbul?
Seringkali, tungau atau kutu yang ada pada bulu mata tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian, Anda tetap perlu mengenali gejala-gejala yang mungkin timbul, seperti yang tertera di bawah ini.
- Kemerahan dan pembengkakan pada kulit
- Pori-pori tersumbat, yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan komedo
- Kulit di area mata berwarna kemerahan, seperti ruam
- Rasa gatal dan terbakar
- Rambut atau bulu mata rontok
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Pengobatan dan pencegahan yang mungkin dapat dilakukan di rumah yaitu:
- Gunakan sampo bayi pada bulu mata yang terkena kutu setiap hari
- Bersihkan wajah anda dengan menggunakan pembersih wajah hingga dua kali sehari
- Hindari penggunaan pembersih berbahan dasar minyak dan riasan berminyak
- Lakukan perawatan facial peeling atau pengelupasan sel kulit mati di wajah secara rutin
Pengobatan dengan akarisida atau obat pestisida yang dapat membunuh parasit, termasuk kutu, ditujukan untuk mengurangi penyebaran kutu berlebih dan meredakan gejala yang ditimbulkannya. Obat-obatan ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk dan resep dokter, seperti:
- Larutan benzil benzoat
- Krim permetrin
- Salep belerang
- Selenium sulfida
- Gel metronidazol
- Krim asam salisilat
- Krim Ivermektin
Kutu Bulu Mata Tanam
Saat ini, extension bulu mata sedang menjadi trend di kalangan wanita. Banyak wanita melakukan ini karena merasa bulu mata mereka pendek, tidak melengkung atau terlalu tipis.
Namun, banyak wanita yang belum paham cara merawat bulu mata yang ditanam dengan baik. Beberapa orang mungkin khawatir bulu matanya akan rontok jika dibersihkan.
Padahal, kurangnya kesadaran untuk membersihkan ini bisa memicu penumpukan bakteri yang berakibat pada perkembangbiakan kutu pada bulu mata.
Penyakit Kulit Di Kelopak Mata
Radang kelopak mata atau blepharitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada kelopak mata. Peradangan paling sering terjadi di tepi kelopak mata. Peradangan melibatkan folikel dan beberapa kelenjar di area kelopak mata.
Penderita blepharitis akan merasakan gatal, nyeri atau perih di kelopak mata. Namun, penglihatan penderitanya masih normal.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kondisi tubuh dan kebersihan penderitanya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan tubuh dan kondisi tubuh menjadi salah satu cara yang dianjurkan untuk menghindari penyakit ini.
Ada 2 Jenis Radang Kelopak Mata
Blepharitis Anterior
Peradangan yang mempengaruhi bagian depan luar kelopak mata (tempat menempelnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan seboroik.
Blefaritis Posterior
Radang kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab dan bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang dapat menyebabkan blepharitis posterior adalah rosacea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboroik).
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi dengan radang kelopak mata atau blepharitis adalah:
Blefaroconjunctivitis
Peradangan yang meluas dari kelopak mata hingga konjungtiva.
Madarosis
Suatu kondisi di mana bulu mata ditemukan rontok. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada folikel rambut yang meradang yang tidak mampu menopang bulu mata.
Trichiasis
Kondisi bulu mata yang melengkung ke dalam. Ini karena tepi bawah kelopak mata yang meradang bisa mendorong bulu mata bawah ke atas ke dalam mata.
Lihat juga : Gejala Penyakit Mata Yang Akan Memperburuk Fungsi Penglihatan
Diagnosis Peradangan Kelopak Mata
Diagnosis radang kelopak mata atau blepharitis didasarkan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Melalui pemeriksaan akan diperiksa pada:
- Kelopak mata. Biasanya terasa bengkak, gatal, merah dan terkadang nyeri.
- Bagian dalam. Terkadang bagian ini juga berwarna merah.
- Kerak di sekitar kelopak mata.
- Squama (sisik halus) atau kerak (koreng) di tepi kelopak mata. Jika kerak diangkat, pendarahan bisa terjadi.
- Bulu mata rontok.
Gejala Radang Kelopak Mata
Gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita radang kelopak mata atau blepharitis antara lain:
- Gatal di tepi kelopak mata
- Panas dan nyeri di tepi kelopak mata
- Kelopaknya terlihat merah dan terasa hangat saat disentuh
- Terbentuknya sisik halus dan koreng terutama disekitar pangkal bulu mata
- Kadang disertai hilangnya bulu mata (madarosis), warna putih pada bulu mata (poliosis), dan bulu mata melengkung ke dalam (trichiasis)
Bisa keluar dari cairan yang mengering saat tidur, sehingga saat bangun kelopak mata sulit dibuka
Faktor yang memperberat seseorang yang mengalami radang kelopak mata atau blepharitis adalah:
- Gangguan kulit, seperti dermatitis seboroik (ketombe)
- Kebersihan pribadi dan lingkungan yang buruk
- Penyakit metabolik dan penurunan daya tahan tubuh, seperti diabetes melitus dan HIV
Pengobatan Radang Kelopak Mata
Pengobatan untuk radang kelopak mata atau blepharitis yang bisa dilakukan antara lain:
Non-medicamentosaa. Bersihkan kelopak mata dengan kapas yang dibasahi air hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Selain itu, membersihkan dengan sampo bayi atau sabun wajah juga bisa dilakukan.
Medis. Jika ditemukan sakit pada kelopak mata, dapat diberikan salep antibiotik atau obat tetes mata hingga gejalanya hilang. Jika merasa sakit, obat penghilang rasa sakit bisa diberikan.
Jika ditemukan gejala yang parah, antibiotik dan obat radang mulut biasanya juga diberikan. Jika ditemukan penyebab lain yang memicu penyakit tersebut, misalnya diabetes dan HIV, maka disarankan untuk rutin melakukan kontrol ke dokter dan minum obat secara rutin.
Penyebab Radang Kelopak Mata
Penyebab radang kelopak mata atau blepharitis adalah:
- Blepharitis superfisial, yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus.
- Blefaritis seboroik, disebabkan oleh kebersihan yang buruk dan produksi kelenjar meibom yang berlebihan.
- Blepharitis skuamosa, yaitu blepharitis yang disertai keropeng krusta di dasar bulu mata, jika dikupas tidak menyebabkan lesi kulit. Penyebab blepharitis skuamosa adalah gangguan metabolisme atau jamur.
- Blepharitis ulseratif, adalah blefaritis akibat infeksi stafilokokus. Blepharitis ulseratif memiliki koreng kekuningan yang bila diangkat akan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokus.
- Angular blepharitis, adalah infeksi stafilokokus di sudut tengah kelopak mata. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi saluran air mata. Perdarahan sudut disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
- Meibomianitis, adalah infeksi pada kelenjar meibomian (kelenjar penghasil minyak di kulit). Disebabkan oleh virus herpes zoster, virus herpes simpleks, infeksi jamur.