Sifat dan manfaat olahraga teratur adalah untuk menunjang kesehatan tubuh. Aktivitas fisik ini dapat membantu otot – otot tubuh untuk bergerak lebih aktif, sehingga secara tidak langsung dapat membantu kinerja organ tubuh menjadi lebih optimal. Salah satu manfaat olahraga bagi kesehatan organ peredaran darah atau organ tubuh yang paling diuntungkan dari olahraga ini adalah jantung. Saat Anda berolahraga, jantung Anda akan berdetak lebih cepat. Sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan akhirnya tubuh menjadi bugar.
Saat kita berolahraga, detak jantung kita meningkat karena jantung memompa lebih kuat untuk mengedarkan lebih banyak oksigen (melalui darah) ke otot – otot yang bekerja di sekitarnya. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah, serta peningkatan volume darah yang kembali ke jantung.
Manfaat Olahraga Teratur
Melalui olahraga teratur tubuh menghasilkan lebih banyak HDL. Tidak hanya itu, olahraga juga akan membantu mengurangi jumlah lemak lain seperti trigliserida. Aktivitas fisik ini akan membantu mengurangi jumlah plak yang disebabkan oleh beberapa kolesterol jahat dan menempel pada dinding arteri. Kemudian, plak ini akan hanyut di pembuluh darah dan dibawa ke hati. Di hati, plak – plak ini akan dinetralisir dan dibuang sebagai sisa metabolisme, baik berupa keringat maupun urin setelah berolahraga.
Hal itulah yang membuat olahraga memiliki peran penting dalam melancarkan peredaran darah. Proses yang begitu panjang terjadi di dalam tubuh hanya dengan rutin berjalan, jogging, berlari, berenang atau mungkin bersepeda. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, jika Anda malas berolahraga? Plak kolesterol akan menumpuk dan menyumbat pembuluh darah. Alhasil, mau tidak mau, di usia yang masih cukup produktif, harus kalah dengan penyakit jantung. Nah, agar tubuh tetap sehat dan bisa panjang umur, yuk segera ajak si kecil dan keluarga untuk berolahraga bersama.
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Olahraga
Olahraga memang memiliki beragam manfaat, salah satunya mengobati berbagai penyakit. Meski kebanyakan orang akan memilih minum obat untuk mengobati penyakitnya, ada beberapa yang justru akan sembuh jika penderitanya rajin berolahraga.
Faktanya, olahraga berkali – kali lebih efektif dari pada obat – obatan yang ditujukan untuk beberapa penyakit ini. Berikut ini adalah daftar kondisi penyakit yang dapat diobati secara efektif dengan berbagai jenis olahraga.
Diabetes Tipe II
Latihan fisik secara teratur 20-30 menit dalam bentuk apa pun 5 hari seminggu, serta diet sehat, dapat membantu menghilangkan Diabetes Tipe II.
Tekanan Darah Tinggi
Hal ini dapat diobati dengan latihan kardiovaskular secara teratur. Juga, beralih ke diet yang lebih sehat dapat meningkatkan manfaat lebih banyak lagi.
Mencegah Flu Dan Pilek
Untuk mengurangi atau mempersingkat keparahan pilek dan flu, lakukan 20-30 menit aktivitas fisik rutin dalam bentuk apa pun 5 hari seminggu.
Kolesterol
Yang diperlukan hanyalah latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan secara teratur untuk menurunkan kadar kolesterol.
Sertakan biji – bijian, kacang – kacangan dan polong – polongan, buah – buahan berserat tinggi, alpukat, kacang – kacangan dan ikan berlemak dalam makanan Anda.
Mencegah Penyakit Jantung
Tambahkan rutinitas latihan kardiovaskular secara teratur. Memodifikasi diet dapat meningkatkan manfaat lebih banyak lagi.
Kecemasan
Untuk mengatasi kecemasan, membutuhkan setidaknya 20-30 menit aktivitas fisik rutin 5 hari seminggu.
Depresi
Menurut penelitian, depresi dapat diobati lebih efektif melalui olahraga dari pada mengonsumsi antidepresan. Lakukan aktivitas fisik rutin 20-30 menit secara rutin 5 hari seminggu.
Osteoporosis
Untuk dapat meningkatkan kepadatan tulang atau mencegah penurunan kepadatan tulang, maka penderita hanya perlu latihan kekuatan 2-4 hari seminggu.
Baca juga : Sebutkan Cara Yang Kamu Lakukan Untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Selain poin – poin di atas, olahraga juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh lainnya, sesuai kemampuan dan dilakukan secara rutin.
Olahraga Melancarkan Peredaran Darah Ke Otak
Olahraga teratur terbukti memberikan segudang manfaat bagi tubuh, termasuk otak. Padahal, olahraga sering dianjurkan untuk dilakukan sebagai persiapan sebelum mengikuti ujian atau tes tertentu. Karena olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
Aliran darah yang meningkat akan membuat proses penyampaian nutrisi dan zat kimia yang dibutuhkan oleh sel memori otak. Artinya, berolahraga akan dapat membantu proses “transfer” memori di sekitar otak akan menjadi lebih cepat. Memori yang telah disimpan juga cenderung bertahan untuk jangka panjang.
Inilah alasan mengapa olahraga sangat dibutuhkan. Pasalnya, olahraga akan memacu daya ingat dan kemampuan berpikir. Dan ketika tubuh berhenti melakukannya, dalam 10 hari otak mungkin mengalami penurunan kinerja, terutama pada kemampuan berpikir dan memori.
Untuk meningkatkan kemampuan otak, Anda perlu melakukan jenis olahraga yang dapat meningkatkan aliran oksigen dan pernapasan. Misalnya lari, sepak bola, basket, marathon, bersepeda, dan jenis olahraga aerobik lainnya. Jenis olahraga ini akan membantu mendorong sirkulasi darah ke sel – sel induk di otak menjadi lebih lancar.
Setelah berolahraga, Anda perlu melengkapinya dengan mengonsumsi banyak sumber protein. Tubuh juga membutuhkan istirahat yang cukup setelah berolahraga. Karena saat istirahat terjadi proses peningkatan daya ingat.
Rajin berolahraga dapat membuat seseorang lebih sehat dan kuat. memiliki tubuh yang sehat akan lebih bermanfaat dalam banyak hal. Selain meningkatkan kemampuan otak dan kesehatan, ternyata olahraga juga bisa menurunkan risiko berbagai penyakit.
Apa Yang Terjadi Pada Otak Saat Anda Berhenti Berolahraga?
Jika olahraga teratur akan memberikan manfaat yang baik bagi otak, maka berhenti melakukannya akan berdampak tersendiri. Berkurangnya aktivitas fisik dapat memicu penurunan kinerja otak manusia. Lalu apa yang terjadi pada otak saat tubuh berhenti berolahraga?
Penurunan Memori
Salah satu manfaat olahraga adalah meningkatkan daya ingat pada otak. Nah, ketika Anda memutuskan untuk berhenti, terjadi penurunan kemampuan ini. Karena aliran darah ke otak, terutama ke hipokampus menjadi berkurang. Bagian ini bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran. Pada tingkat yang lebih lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan.
Susah Fokus
Penurunan fokus dan kemampuan berkonsentrasi akan terjadi ketika seseorang berhenti berolahraga. Hal ini terjadi karena penurunan aliran darah ke otak. Aliran darah yang kurang akan membuat seseorang lebih sulit berkonsentrasi. Kesulitan berkonsentrasi akan membuat otak lebih sulit menangkap hal – hal baru dan mencernanya.
Masalah Kecerdasan
Olahraga terbukti dapat mengoptimalkan kinerja otak. Jadi, berhenti melakukannya tentu akan berdampak sebaliknya. Yakni penurunan kinerja dan kemampuan berpikir otak. Akhirnya, ini akan mempengaruhi kecerdasan juga.
Risiko Depresi
Secara teratur melakukan jenis kardio ini dapat membantu meningkatkan suasana hati yang baik. Suasana hati yang baik akan membuat seseorang bahagia sehingga terhindar dari stres dan depresi. Olahraga juga akan melindungi otak dari kondisi yang dapat memicu stres. Jadi, saat Anda berhenti berolahraga, suasana bisa menjadi kacau dan risiko stres meningkat. Agar lebih optimal, coba kombinasikan olahraga dengan gaya hidup sehat.