Tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung, Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada arteri koroner jantung. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otot jantung terganggu, sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, kerusakan pada jantung akan semakin besar sehingga risiko pemicu serangan jantung akan terjadi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg, selama dua hari berturut – turut. Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh dan perlu dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan tekanan darah atau cek tekanan darah secara rutin. Hal ini karena tekanan darah tinggi atau hipertensi diam – diam dapat merusak tubuh selama bertahun – tahun sebelum timbul gejala.
Perlu diingat bahwa pada kasus yang parah, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang fatal. Salah satunya adalah serangan jantung yang parah pada penderitanya.
Namun, mengapa tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung? Yuk cari tahu penjelasannya di sini!
Inilah Alasan Tekanan Darah Tinggi Dapat Memicu Serangan Jantung
Menurut Mayo Clinic, arteri koroner yang sehat bersifat fleksibel, kuat, dan elastis. Lapisan dalam arteri yang sehat dan juga halus sehingga darah dapat mengalir dengan bebas. Namun seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi akan menyebabkan ketegangan berlebih dan kerusakan pada arteri koroner.
Akibatnya, arteri koroner menjadi kurang elastis dan perlahan menyempit akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang disebut plak. Proses penyempitan yang lambat ini dikenal sebagai aterosklerosis.
Ketika arteri koroner mulai menyempit akibat plak, maka gumpalan darah di dalam tubuh akan lebih mudah terbentuk. Kemudian, pembuluh darah yang menyempit akan tersumbat akibat penumpukan plak atau gumpalan darah sehingga aliran darah melalui otot jantung terganggu. Hal ini membuat otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ketika suplai darah ke jantung tersumbat dan otot jantung mulai mati tanpa oksigen yang cukup, aliran darah juga akan terhambat. Kondisi ini menyebabkan kerusakan jantung yang lebih parah sehingga berisiko memicu serangan jantung.
Nah, itulah penyebab mengapa tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa memicu serangan jantung.
Hal yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Serangan Jantung
Nyeri atau tekanan di dada adalah gejala serangan jantung yang paling umum. Namun, nyeri atau rasa tidak nyaman pada lengan, punggung, leher atau rahang, sesak napas, mual dan pusing juga bisa menjadi indikasi awal.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Pasalnya, beberapa gejala tersebut merupakan peringatan dini serangan jantung.
Hipertensi Juga Memicu Masalah Jantung Lainnya
Tidak hanya serangan jantung, hipertensi juga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan jantung lainnya, seperti:
1. Penyakit Arteri Koroner
Arteri yang menyempit dan rusak akibat tekanan darah tinggi akan kesulitan mensuplai darah ke jantung penderita hipertensi. Ketika darah tidak dapat mengalir dengan bebas ke jantung, kondisi ini akan menyebabkan nyeri dada (angina), irama jantung tidak teratur (aritmia), dan serangan jantung.
2. Jantung Kiri Membesar
Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung penderita hipertensi bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan bagian jantung, yaitu ventrikel kiri, menebal. Nah, penebalan ventrikel kiri bisa meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan kematian jantung mendadak.
3. Gagal Jantung
Seiring waktu, ketegangan pada jantung akibat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan otot jantung melemah dan bekerja kurang efisien. Pada akhirnya, hati yang semakin kewalahan karena bekerja kurang efisien mulai mengalami penurunan kinerjanya.
Nah, itulah penjelasan mengenai penyebab darah tinggi yang bisa memicu serangan jantung. Hal ini karena tekanan darah tinggi akan menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada pembuluh darah koroner. Kondisi ini menyebabkan aliran darah melalui otot jantung terganggu, sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksakan tekanan darah secara rutin agar hipertensi dapat terdeteksi sejak dini. Selain itu, Anda juga perlu memenuhi asupan nutrisi penting seperti vitamin E yang dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 40 persen.
Penyebab Terjadinya Penyakit Jantung
Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung, yang dikenal sebagai arteri koroner. Penyumbatan ini bisa bermacam – macam, seperti plak, robekan pada dinding jantung, timbunan lemak (kolesterol), pembekuan darah, dll.
Baca juga : Anatomi Jantung Dan Fungsinya Yang Perlu Diketahui
Penyebab Risiko Penyakit Jantung
Lalu apa saja faktor yang dapat menyebabkan risiko penyakit jantung? Secara umum terdapat dua faktor risiko yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, dan genetika atau keturunan. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Gejala Penyakit Jantung
Penyakit jantung yang dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak – anak membuat penting untuk mendeteksi gejala penyakit jantung agar terhindar dari risiko penyakit jantung yang parah. Gejala yang dapat muncul antara lain nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, dan cepat lelah. Adapun gejala atipikal yang menyertai seperti mual, muntah, dan tidak jarang ditemukan pasien penyakit jantung asimptomatik. Hal ini karena pasien menderita neuropati diabetik atau gangguan saraf akibat diabetes.
Jika mengalami gejala tersebut, segera kunjungi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan yang tepat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan meminimalisir risiko terburuk. Untuk mendiagnosis penyakit jantung, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang seperti EKG atau dikenal juga dengan rekam jantung, ekokardiografi (USG jantung) dan tes treadmill jika diperlukan.
Dalam mencegah dan menjaga kesehatan jantung diperlukan perubahan pola hidup sehat dan juga melekukan pemeriksaan kesehatan rutin, jauhi asap rokok, rajin aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, pola makan sehat dan seimbang , istirahat yang cukup minimal 7 sampai 8 jam per hari, dan Kelola stres.